Jessi benar-benar harus pulang malam ini, dia tidak bisa menginap di sini dan membiarkan kedua orang tua itu mengamuk dengan emosinya. Gadis itu benar-benar merasakan ketakutan yang teramat sangat ketika dia melihat Sean dengan kemarahannya. Akhirnya papa Radian mau mengantarkan Jessi ke rumah keluarganya. Bukan Sean atau Selo yang mengantar, tapi mama dan papa sendiri yang mengantarkan Jessi.
Jessi sampai di rumah sekitar jam 9 larut malam, tetapi Jessi sendiri sampai sana merasakan Aura ketegangan karena melihat Papa Damian begitu marah saat melihat wajah Jessi memar.
"Apa yang terjadi, ini wajah kamu kenapa, Sika?" Papa Damian mulai melantangkan suaranya. Rahangnya mengeras wajahnya memerah dan tangannya mengepal. Dia sangat cemas melihat tampilan wajah putrinya yang cantik berubah menjadi lebam yang sangat parah.