"Aku-aku harus apa?"Jessi mulai gugup ketika Tangannya sudah sepenuhnya menggenggam tombak milik Sean.
"Kocok sayang, kocok."
"Ya ampun, Kak kamu jorok."
"Aku tidak jorok, aku sangat tidak tahan." Sean menatap wajah Jessi dengan mata yang sudah berkabut dia sudah sangat nafsu dan ingin sekali Jessi bisa membantunya menuntaskan semua asa-nya. Jiwa lelaki Sean meronta minta untuk bala bantuan dari Jessi.
Jessi masih kebingungan. Apa yang harus dilakukan dengan tombak yang dia pegang sekarang. Berkali-kali Gadis itu menelan saliva dia tidak percaya bisa menyentuh tombak itu secara langsung. Lalu Sean dengan perlahan membimbing sang kekasih untuk menggerakkan tangannya.
Dengan perlahan tetapi pasti Jessi pun melakukan gerakan lembut.