Descargar la aplicación
73.33% NCT - THE NIGHT UNFOLDS / Chapter 33: Berikan saja USB itu

Capítulo 33: Berikan saja USB itu

Dengan kebingungannya, Youngjoo menatap Jaehyun dan Taeyong bergantian –juga pada yang lain. Ia tidak mengerti kenapa bisa terjebak pada situasi seperti ini. Berdiri di tengah kelompok laki-laki yang bermusuhan. Sorot mata mereka, aura yang menyelimuti, suasana yang sepi. Cukup membuat Youngjoo merasa tercekam. Entah kenapa ia tiba-tiba merasa begitu.

Belum ada yang bicara. Para laki-laki membiarkan waktu terbuang percuma. Sementara Youngjoo sendiri ingin cepat-cepat pulang.

Mulai bicara, Youngjoo menghembuskan nafas berat terlebih dahulu. Ia juga melepas earphone dan mematikan lagu yang sedang dimainkan.

Youngjoo menatap bergantian pada dua kelompok itu. "Apa yang sedang kalian lakukan? Apa kalian akan berkelahi sekarang?"

Kedelapan laki-laki tersebut sekarang beralih menatap Youngjoo dari posisinya.

"Bisakah kalian memberi jalan? Aku ingin cepat pulang," pinta Youngjoo pada kelompok Jaehyun yang menghalangi aksesnya.

Jaehyun hanya melayangkan tatapan dingin sebagai respon pada ucapan Youngjoo. Di saat yang sama, Youngjoo merasakan getar pada ponsel yang ia letakkan di saku blazer seragam. Youngjoo mengambilnya dan melihat ada panggilan masuk –dari nomor yang tersembunyi.

Setelah menerima panggilan tersebut, Youngjoo menempelkan ponsel pada pendengarannya. Jaehyun, Taeyong, dan lainnya memperhatikan Youngjoo yang kini sedang bertelepon.

"Halo?"

"Kau terlalu muda untuk jadi detektif, Kang Youngjoo," sahut orang di seberang sana. "Bagaimana? Apa kau berhasil menyelesaikan kasus itu?"

"Kau siapa?" Youngjoo mendengar suara yang asing baginya.

"Cari tahu sendiri jika kau seorang detektif... Aku akan langsung saja. Di mana USB itu?"

"USB?"

Orang-orang yang memperhatikan Youngjoo terkejut dengan kata yang disebutkan Youngjoo itu, kecuali Winwin dan Kun yang belum tahu.

"Jangan pura-pura tidak tahu. Kau memilikinya. Cepat berikan padaku kalau kau tidak mau, kau akan mati," lanjut seseorang di telepon.

Youngjoo amat kaget mendengar ancaman tersebut. Ia ingin menyahut lagi, tapi seruan seorang dari kejauhan mengalihkannya, juga Taeyong dan lainnya.

"Kalian sedang apa?" seru seorang guru yang berjalan ke arah mereka.

Youngjoo ikut memperhatikan. Ternyata guru yang belum lama di sekolah ini, Guru Cha.

"Kalian tidak pulang?" tanya Guru Cha lagi ketika ia sudah di dekat sembilan murid yang berada di koridor.

Melihat kesempatan, Youngjoo menjawab pertanyaan Guru Cha. "Ah, aku mau pulang, Guru. Aku pulang duluan." Youngjoo membungkuk pada Guru Cha dan segera melangkahkan kakinya melewati celah Jaehyun dan Yuta. Langkah Youngjoo dipercepat keluar gedung sekolah.

Jaehyun melihat kepergian Youngjoo.

"Sudah sore. Kalian tidak akan pulang?" Guru Cha mengingatkan lagi.

Jaehyun mengajak ketiga temannya pergi. Namun, sebelumnya ia sedikit membungkuk pada guru tersebut. Hal itu pun dilakukan Taeyong dan teman-temannya.

Di luar gedung sekolah, Doyoung menghentikan langkah Taeyong, Taeil, dan Ten dengan perkataannya.

"Tunggu."

Taeyong menoleh pada Doyoung. "Kenapa?"

"Guru tadi..." Doyoung mengantung kalimatnya, seperti agak ragu, kemudian melanjutkan lagi. "–sama seperti kita. Dia juga werewolf."

***

Sepasang kakinya sudah menginjak tempat ini. Kota yang terkenal sebagai kota pelabuhan dan objek wisata, Busan. Kota yang dikelilingi oleh lautan di tiga sisinya itu adalah tempat yang dijadikan Yunsoul sebagai pencarian Crs-Light.

Mengedarkan pandangannya, Yunsoul menyapu apa yang dilihat di sekitarnya. Tampak begitu luas. Yunsoul membuang nafas panjang.

"Aku harus mencarinya ke mana?"

Karena pesimis hanya akan mengakibatkan hal yang buruk, maka Yunsoul pun akan berusaha lebih dulu. Ia melanjutkan langkah kakinya dan mulai mengeksplorasi.

***

Hansol hanya bisa mengiyakan saat tiba-tiba tadi ia dihubungi oleh Youngjoo. Ia meminta untuk menjemputnya di halte dekat sekolah. Hansol belum tahu apa yang terjadi, namun dari nada bicara Youngjoo seperti ada sesuatu yang buruk. Maka, Hansol pun segera mengendarai mobilnya yang kini sudah hampir sampai pada tempat yang dibilang Youngjoo.

Menepikan mobil di dekat halte, lalu Hansol menurunkan kaca mobil dan menyuruh Youngjoo untuk segera masuk.

Di perjalanan, Hansol melirik wajah Youngjoo yang tampak sangat khawatir. Youngjoo belum bicara apa pun. Jadi, Hansol bertanya duluan.

"Ada apa, Youngjoo? Ceritakanlah!"

Menoleh pada Hansol, Youngjoo membuka mulutnya. "Wanita itu menghubungiku."

"Apa?" Hansol terkejut. Ia tahu siapa yang dimaksud Youngjoo.

Untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan ketika ia menyetir, Hansol memilih menepikan mobilnya, di sebuah sisi jalan. Lantas melihat kepada Youngjoo, meminta untuk dijelaskan lebih detail.

Youngjoo memperlihatkan layar ponsel yang terdaftar daftar panggilan masuk. Salah satunya ada nomor disembunyikan. Hansol melihat itu dengan seksama.

"Dia bertanya tentang USB." Youngjoo mulai menjelaskan. "Sebelumnya dia bilang kalau aku terlalu muda untuk jadi detektif, dia juga mengetahui nama lengkapku. Saat aku tanya siapa. Dia hanya menjawab cari tahu sendiri. Setelah itu, dia menanyakan di mana USB itu dan menyuruhku segera memberikan padanya. Wanita itu mengancamku..." Menjeda sebentar, Youngjoo melanjutkan lagi. "Kalau aku tidak memberikan USB itu, aku akan mati."

Hansol kaget dan juga bingung. Ia belum menanggapi.

Youngjoo kembali berkata. "Bagaimana ini, Oppa? Berikan saja USB itu!" Terdengar nada putus asa dari Youngjoo.

"Masalahnya tidak akan selesai hanya dengan USB itu diberikan." Hansol menghela nafas dalam-dalam. "Justru hal buruk akan terjadi."

"Lalu harus bagaimana? Aku diancam. Tidak. Bukan hanya aku, tapi kita." Youngjoo tampak gelisah. "Aku tidak takut kalau yang mengancam adalah manusia, tapi ini... vampir, Oppa... vampir."

Hansol melihat ke arah lain dan berkata lagi dengan nada lemah. "Aku juga tidak tahu tahu harus bagaimana. Situasi yang kita hadapi sekarang... tidak pernah aku pikir akan terjadi seperti ini." Hansol kembali menatap Youngjoo. "Aku akan bicara pada wanita itu. Bagaimana pun juga aku harus melindungi kalian."

***


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C33
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión