Descargar la aplicación
46.66% NCT - THE NIGHT UNFOLDS / Chapter 21: Misteri Kematian

Capítulo 21: Misteri Kematian

"Jadi kalian benar-benar menginap di sekolah tadi malam?" Dalam posisi tetap menyetir Hansol bertanya setelah mendengar cerita dari Youngjoo.

Youngjoo mengiyakan. "Itu benar, Oppa."

"Apa kalian tidak takut? Biasanya sekolah akan jadi menyeramkan ketika malam hari," komentar Hansol.

"Oppa, seperti tidak mengenal kami saja. Kami ini pemberani dan tidak takut hal seperti itu," sahut Younsoul.

Youngjoo yang duduk di jok belakang tiba-tiba teringat sesuatu. "Yunsoul. Tadi malam samar-samar aku mendengar suaramu dan juga suara laki-laki. Tapi, karena posisiku memunggungimu jadi aku tidak tahu siapa yang berbicara padamu."

"Benarkah?" Yunsoul mengingat kembali kejadian semalam. Ia tidak ingat apapun.

"Iya benar, kau tidak ingat?" Youngjoo yakin kalau ia tidak bermimpi mendengar itu.

Yunsoul menggeleng. "Tidak. Aku tidak tahu hal tersebut. Semalam aku tidur sangat nyenyak dan anehnya aku tidak merasa dingin sedikit pun. Padahal sebelum tidur, aku merasa kedinginan. Kau juga merasakannya kan, Youngjoo?"

"Benar. Tadi malam sangat dingin, tapi karena aku lelah, jadi aku tetap tidur."

"Tuh kan. Apa kubilang. Sekolah jadi menyeramkan ketika malam hari. Buktinya ada yang mendatangimu, Yunsoul." Hansol berkomentar lagi.

"Mungkin itu hanya salah dengar Youngjoo saja, Oppa," bantah Yunsoul.

Youngjoo setuju. "Mungkin begitu. Oh ya. Kita sebenarnya akan ke mana?"

"Ke perusahaan Grup J," jawab Hansol.

***

Hansol memarkirkan mobilnya di area parkir perusahan Grup J, perusahan Seunghyun. Mereka bertiga turun dan memasuki gedung yang tinggi itu. Seorang petugas keamanan menghentikan mereka. Hansol bilang pada petugas keamanan kalau mereka adalah tamunya Choi Seunghee. Lalu petugas keamanan itu pun menunjukkan arah untuk menemui atasannya.

***

"Ini adalah ruang kerja kakakku. Letaknya tidak berubah. Aku bahkan melarang petugas kebersihan merapikan ruangan ini. Mungkin di sini kalian bisa dapat petunjuk," jelas Seunghee.

Youngjoo dan Hansol berkeliling di sekitar ruang itu. Mengamati apakah ada sesuatu yang bisa dijadikan petunjuk. Sedangkan Seunghee dan Yunsoul mencari dan membongkar tumpukan kertas-kertas di meja. Mereka berdua juga membuka laci-laci. Yunsoul membaca kertas-kertas yang ada di meja kerja Seunghyun. Tapi, belum ada yang bisa jadi petunjuk.

Youngjoo tertarik pada sebuah lukisan yang menempel di dinding. Sebuah lukisan pedesaan zaman dulu. Diamatinya lukisan itu bahkan ke pinggirannya. Youngjoo mencopot lukisan itu.Ternyata benar dugaannya. Ada sesuatu yang menarik, yaitu adanya sebuah brankas di balik lukisan pedesaan itu.

Youngjoo menempelkan telinga dan jemarinya mulai bekerja. Dengan penuh konsentrasi, ia berhasil menemukan kombinasinya. Terbuka. Brankas itu berhasil dibuka olehnya. Youngjoo memang ahli dalam hal membuka brankas atau membuka kunci. Tangannya adalah kelebihan. Youngjoo melihat isi brankas itu dan mendapati sebuah kotak besi. Youngjoo membuka kotak tersebut. Di dalamnya ada sebuah USB dan sebuah catatan.

Jika ada manusia yang terkejam di dunia, maka wanita itu adalah orangnya. Tidak. Dia bahkan bukan manusia.

Youngjoo tidak mengerti."Apa maksudnya?"

Hansol, Yunsoul, dan Seunghee menghampiri Youngjoo. Dibacanya tulisan tersebut. Yunsoul mengambil USB dari dalam kotak itu. Ia memasukkannya pada komputer. Yunsoul membuka data di dalamnya. Kosong. Tidak ada apapun. Tapi, jika melihat jumlah memori USB ini, ada sebagian yang terpakai.

"Data di USB ini diproteksi" ujar Yunsoul.

"Kau bisa membukanya?" tanya Hansol.

"Bisa, tapi aku hanya bisa melakukannya di komputerku" jawab Yunsoul.

***

Setelah dari ruangan kerja Choi Seunghyun, Hansol dan ketiga perempuan tersebut sudah berada di pusat keamanan perusahaan. Tempat kendali untuk semua CCTV yang terpasang di seluruh perusahaan itu.

"Petugas Seo, aku ingin melihat rekaman CCTV dua bulan lalu. Saat kejadian itu," pinta Seunghee.

Petugas Seo mencari rekaman itu dan menemukannya. Diputarlah beberapa rekaman dari letak CCTV yang berbeda. Yunsoul dan yang lainnya mengamatinya. Seunghee menunjukkan bagian aneh saat beberapa CCTV yang terpasang dari arah bawah menuju ruangan ruang kerja kakaknya tiba-tiba menjadi rusak, tapi hidup lagi.

"Kalian lihat kan. CCTV tiba-tiba jadi rusak dan beberapa saat kemudian hidup kembali. Seperti ada seseorang yang bisa mengendalikan CCTV," ujar Seunghee.

"Kau benar. Ini sangat aneh," timpal Hansol.

***

Tempat terakhir yang mereka kunjungi hari ini di perusaahan Grup J adalah bagian atap. Bagian ini selalu dikunci oleh petugas keamanan termasuk pada siang hari. Tidak ada orang yang bisa ke bagian atap tanpa izin dari petugas keamanan sebelumnya.

"Dari atap inilah kakakku terjun. Anehnya, pintu menuju atap selalu terkunci, termasuk pada siang hari. Dan petugas keamanan yang memiliki kuncinya. Pertugas keamanan malam itu bilang kalau kakakku tidak meminta untuk dibukakan pintu atap."

"Mungkinkah Seunghyun mempunyai kuncinya juga?" tanya Hansol.

Seunghee menggeleng. "Kakakku tidak mempunyainya. Pada saat pagi waktu itu. bagian atap juga diperiksa dan pintu atap masih dalam keadaan terkunci."

"Jadi, bagaimana kakakmu bisa ke atap ini. Sementara ia tidak punya kunci dan pintu atap masih terkunci?" tanya Youngjoo.

"Itulah yang masih menjadi misteri," ucap Seunghee.

***

Seorang laki-laki berpakaian hitam menghadap seorang wanita yang tengah duduk di sofa. Wanita berambut hitam itu menggenggam gelas yang berisi cairan merah di tangan kanannya.

"Aku ingin melaporkan. Ada tiga orang yang menyelidiki kembali kasus kematian Choi Seunghyun," jelas laki-laki tegap itu. "Mereka juga mengganggu ritual kami waktu itu. Apa kami perlu menyingkirkan mereka?"

Wanita itu meminum sedikit dari gelas yang dipegangnya. "Tidak saat ini... akan jadi menarik jika mereka masih hidup. Aku ingin tahu apa yang akan mereka lakukan jika mengetahui kenyataan yang sebenarnya." Wanita tersebut mengulas senyum jahat. "Kau cukup pantau saja mereka," ucapnya lagi.

"Baik," lelaki itu patuh dan memberi hormat sebelum pergi.

Selepas anak buahnya pergi, wanita berambut hitam itu melihat gelas yang dipegangnya. Gelas itu berisi cairan merah yang disebut darah, darah manusia.

"Kita akan bertemu lagi, Hansol. Aku akan menunggu hari itu."

***


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C21
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión