Kaki tertekuk, lutut menempel ke lantai dan kedua tangan diacungkan ke atas. "Amira salah, Dokter Hendry benar. Amira berjanji tidak akan bersikap sok tahu lagi," sebut Amira. Ia harus mengulang kalimat itu per lima belas menit hingga dua belas jam lamanya. Ini masih jam delapan malam, berarti masih ada sembilan jam lagi.
"Ah, sudah selesai!" Hendry mengusap-usap tangannya dengan tisu makan. Ia berjalan menuju meja makan dan siap menyantap makanan yang ia buat sendiri.