Azzam bingung harus mendapatkan uang sebanyak itu dari mana. Satu-satunya jalan adalah pinjam kantor. Tapi kalau pinjam, untuk hidup ke depannya bagaimana? dia kerja cuma buat bayar hutang aja? Azzam duduk membungkuk dengan mencengkram rambutnya. Benar-benar tidak tahu jalan lain selain hutang.
Iya kalau benar itu anaknya. Kalau tidak, sama saja dia percuma membiayai anak orang lain. Dan lagi-lagi dia berhutang untung sesuatu yang tidak dia pakai. "Apa akan seperti orangtuanya Kinan dulu? aku bayar hutang setiap bulan, padahal aku tidak menggunakan uang itu sepeserpun." Azzam benar-benar terbebani dengan semua ini.
Azzam kemudian ke masjid rumah sakit. Sekarang sudah lewat tengah malam. Dan dia masih berjaga di luar. Dia sama sekali tidak mau menunggui Kinan. Padahal sekarang Kinan sudah dipindahkan ke ruang perawatan.