Wander terbangun. Seketika itu juga ia menyadari tiga hal sekaligus.
Ia bisa mendengar detak jantung setiap orang di ruangan itu. Seperti dentuman halus yang indah, beriringan. Ia bisa mengetahui ibunya masih hidup. Semua orang masih hidup! Ia dipenuhi oleh rasa syukur. Perasaan hangat menyapu sekujur tubuhnya, membuatnya terasa bagaikan tenggelam dalam kebahagiaan, hingga masa depan dan masa lalu terasa bagaikan punah. Hanya ada kini.
Di saat yang sama, gelombang sukacita menyeruak, membuncah di setiap sel tubuhnya. Gelombang tenaga yang berdenyut perlahan tapi pasti, menyelimutinya bagaikan air hangat. Lautan energi warna emas… nan hangat… Ia tahu bahwa Khici Hidupnya telah kembali.
Perhatikan bagaimana Wander mulai memanggil Jiegil sebagai Jie Shishou lagi... Such a sweet gesture.