"Aku sudah tak sabar untuk menghalalkanmu, sweetheart," bisik Raven tepat di telinga Key membuat Key gemetar. Dia bahkan bisa mendengar detak jantungnya sendiri dan merasakan nafasnya yang tiba-tiba sesak.
Key merasa semakin jengah saat nafas hangat Raven berhembus di sekitar telinganya dan wajahnya semakin memerah saat menyadari Raven yang makin mendekat ke arahnya. Wajah tampan itu begitu mempesona membuat Key membeku dan pikirannya pergi entah ke mana.
Bibir mereka hampir saja bersentuhan saat suara bel pintu terdengar dan dua orang pelayan mengantarkan pesanan mereka. Key segera melepas pelukan Raven dan bersandar ke jendela dengan salah tingkah sembari menatap pelayan yang sedang menata makanan di atas meja sementara Raven tersenyum memandangi Key yang terlihat canggung. Key kembali menatap keluar jendela.
Raven segera mengangguk tanpa ekspresi saat mereka mempersilakan mereka untuk menikmati hidangan yang mereka sajikan sementara Key yang telah menatap keluar jendela