Key berdiri dari duduknya dan berjalan ke bibir jurang tanpa mengacuhkan permintaan maaf yang terucap dari bibir Raven. Berpegangan pada besi pembatas, Key menatap pemandangan di depannya tanpa kata-kata. Udara di sekitarnya masih terasa dingin meski suasana di sekitarnya mulai terang ketika matahari yang berwarna kemerahan terlihat semakin naik menjauhi ufuk. Cahaya merah keemasan mewarnai langit pagi.
Key mengeratkan jaketnya saat udara dingin menerpa tubuhnya kemudian dia menggosokkan kedua telapak tangannya di depan mulut dan meniupnya agar terasa hangat. Raven segera mendekat dan berdiri di sisi Key kemudian meraih tangan gadis itu. Darah Raven berdesir cepat saat jemarinya menyentuh jemari Key yang sangat dingin. Raven segera mengenggam kedua tangan Key dengan kedua tangannya. Keyberusaha menarik tangannya dari genggaman Raven dan menatap laki-laki itu sekilas dan segera melarikan tatapannya dari mata amber sang kekasih.