Menjelang tengah malam, suara mobil ayahnya terdengar memasuki halaman rumahnya. Laura segera turun untuk menyambut ayahnya, dia terkejut melihat wajah ayahnya kembali terlihat suntuk dan tak lagi berseri-seri seperti tadi pagi.
Laura segera meminta tas yang dipegang ayahnya dan meletakkannya di ruang kerja sang ayah. Arshaka tersenyum melihat tingkah putrinya kemudian dia duduk dan merebahkan tubuhnya di sandaran sofa di ruang keluarga. Wajahnya tampak lelah.
Laura segera pergi ke dapur dan membuatkan minuman kesukaan ayahnya karena dia tak ingin membangunkan asisten rumah tangga yang sudah terlelap. Tak lama kemudian Laura kembali ke ruang keluarga dengan secangkir kopi hitam di tangannya.
Laura meletakkan cangkir berisi kopi itu di atas meja. Bau harum kopi yang menguar memenuhi ruangan membuat ketegangan di hati Arshaka sedikit berkurang.
"Terima kasih, Sayang," ucap Arshaka sambil memeluk bahuLaura yang berada di sampingnya.