MD 481 - Membuka Jati Diri (5)
Sebuah sentuhan lembut di punggung tangannya membuat Key tertegun, dia segera menoleh dan menemukan tatapan lembuat Raven yang tertuju padanya membuatnya merasa tenang.
"Kak Dery memang sering melebih-lebihkan penyakit mama, Kak. Jadi karena itu kalian kemari? Karena kalian mencemaskan kondisi mama? Kalian baik sekali, terima kasih," Revina tertawa kecil, ada nada haru dalam suaranya.
"Melebih-lebihkan?" Key menatap Revina dengan tanda tanya.
"Ya, begitulah," Revina kembali tertawa, "ayo diminum tehnya!"
Seorang perempuan paruh baya berjalan tertatih keluar dari bali gorden, dengan sigap Revina berdiri dan membantu perempuan itu duduk di kursi. Perempuan itu memandang Raven dan Key dengan tenang. Bau harum sabun mandi segera menguar di ruangan itu setelah mama Dery ada di sana.
"Mereka teman Kak Dery, Ma," Revina memperkenalkan keduanya pada ibunya.
"Oh, ya. Saya mamanya Dery. Kalian tidak bersama Dery,"