Hari masih pagi ketika Seruni sampai di ruangannya. Setelah membereskan meja Seruni segera pergi ke pantry untuk membuatkan minuman untuk Bima. Kembali dari pantry Seruni melihat Bima sudah ada di kursinya. Seruni segera meletakkan secangkir kopi untuk Bima di atas meja.
Seruni merasa dadanya berdebar saat tatapannya bertemu dengan tatapan Bima. Seruni mengeluh dalam hati karena Bima selalu membuatnya berdebar meski dia tak banyak bicara. Bima tak seperti Dewa atau teman prianya yang lain yg mencoba merayunya. Seruni segera menunduk dan kembali ke kursinya
Bima tersenyum melihat Seruni yang terlihat gugup, dia merasa gemas tapi wajahnya segera kembali menjadi datar saat tatapanmereka bertemu.
"Apa yang harus aku siapkan untuk pertemuan nanti sore, Kak?" Tanya Seruni sambil tersenyum.