Melihat Bian datang bersama kedua anaknya, Harlan hendak menanyakan keberadaan Mumut saat matanya menangkap keberadaan perempuan yang menatap Bian dengan tatapan yang penuh rindu. Harlan mempersilahkan Bian untuk duduk, dia bahkan memangku Bima di pangkuannya.
"Katanya ada temanmu yang ingin bertemu denganku, siapa?" tanya Bian sambil meletakkan pantatnya. Dilihatnya di ruangan itu hanya ada ada Harlan dan anak-anaknya selain dirinya. Bian memeluk Arjuna dengan erat dan mencium pipi Arjuna yang terlelap.
Harlan tak menjawab tapi dengan dagunya dia menunjuk seseorang yang berdiri di belakang Bian, laki-laki itu menoleh dan wajahnya langsung membeku saat menyadari siapa orang berdiri di belakangnya. Seorang perempuan yang sangat dikenalnya dari masa lalunya yang pernah membuatnya sakit.
"Halo, Bi. Apa kabar?" perempuan itu tersenyum manis tapi di mata Bian senyum itu seperti sepasang taring yang merobek hatinya membuatnya merasa nyeri.