Akhirnya Bian melepas Mumut untuk mandi, sementara dia merebahkan tubuhnya bersandar di atas sofa mengecek beberapa email yang masuk. Sesekali matanya menatap ke kamar mandi. Bian tersenyum, rasanya dia ingin segera menerjangnya tapi dia juga harus memberikan istrinya waktu untuk membersihkan diri dan istirahat. Setelah sekian waktu, Mumut keluar dari kamar mandi dan sudah mengenakan daster kesayangannya yang berwarna biru tua, wajahnya terlihat segar. Rambutnya yang hitam sebahu terurai terlihat sedikit basah, Mumut segera duduk di sebelah Bian.
"Mandi dulu, Sayang!"
Bian menatap Mumut, menatap wajah cantiknya yang tak pernah membuatnya bosan. Aroma segar sabun mandi terasa memenuhi hidung Bian.
"Cantik,"