Descargar la aplicación
7.82% Menikahlah denganku / Chapter 47: Inikah Istri Bos?

Capítulo 47: Inikah Istri Bos?

Inikah Istri Bos?

Mumut segera bergegas dengan riang menuju ruangan Bian sambil membawa tas yang lebih kecil. Mumut menunjukkan tas kecil tadi kepada Via saat dia melewatinya sembali mengatakan mengantar pesanan Bian. Lelaki itu segera menyuruhnya masuk saat Mumut mengetuk pintunya. dia segera menyuruh Mumut mendekat. Mereka duduk bersebelahan di sofa, Mumut mengambil boks yang ada di dalam tas membukanya. Sebuah hidangan yang menggoda matanya, membuat perut Mumut berbunyi.

Bian tersenyum, mengambil sendok yang ada di dalam boks dan menyuapi Mumut dan suapan berikutnya dia masukkan ke mulutnya. Mumut sampai membelalakan matanya karena kaget melihat melakukan hal itu. Tidakkah Bian merasa jijik?

Keduanya bertatapan sambil tersenyum, Bian hampir saja tak tahan untuk segera mencium istrinya kalau saja tak ingat Mumut kelaparan. Bian kemudian fokus pada makanan mereka hingga ludes isinya barulah dia mendaratkan ciumannya ke bibir lembut di hadapannya. Mumut terkejut karena tak menyangka dengan tindakan Bian tapi kemudian menikmatinya. Nafas keduanya mulai memburu saat sebuah ketukan dipintu mengagetkan keduanya. Mumut berdiri dengan canggung, membereskan sampah bekas mereka makan tadi ke tempat sampah sementara Bian segera berpindah ke kursinya dan bersandar di sana sambil tersenyum menatap Mumut. Wajahnya kemudian berubah menjadi serius setelah menyuruh masuk orang yang ada di balik pintu.

"Ah, pantas saja!" keluh Randy, dia masuk bersama seorang perempuan cantik. "Dari tadi sudah ketuk pintu bolak balik gak gak dengar ternyata ada makhluk cantik di sini."

Bian tak menanggapi ucapan Randy sementara Mumut terlihat tersipu, dia tersenyum dan mengangguk pada Randy kemudian mencuci tangannya di wastafel yang ada di depan toilet. Setelah itu dia bergabung dengan ketiga orang lainnya di sofa. Mumut duduk di sebelah Bian.

Randy menyerahkan sebuah paper bag kepada Bian yang segera diletakannya di atas meja. Bian segera melingkarkan tangannya ke pundak Mumut dan memeluknya. Mumut merasa jengah, pipinya terlihat memerah apalagi gadis yang masuk bersama Randy menatapnya aneh. Gadis yang datang bersama Randy adalah Rania, dia seorang make up artist yang terkemuka, dia biasa merias artis dan banyak orang terkenal.

Dia heran saat melihat sang Presdir bersikap sangat mesra dengan seorang pegawai rendahan dan tak berusaha menutupi kemesraan mereka, Wanita yang berseragam petugas kebersihan yang duduk bersama Bian terlihat malu-malu. Rania harus mengakui, terlepas dari seragam CS yang dipakainya gadis itu terlihat imut dan sangat cantik dan dia yakin di tangannya wajah cantik itu akan bertambah cantik. Tapi dia kemudian ingat dia ke sini untuk merias istri Presdir seperti kata Randy tadi. Mungkinkah gadis ini istri Presdir? tanya Rania dalam hati.

Bian segera memperkenalkan Mumut sebagai istrinya kepada Rania kemudian memberitahu Mumut kalau mereka akan membuat paspor untuknya karena mereka akan luar negeri. Randy sudah mengurusnya jadi nanti Mumut tinggal foto saja setelah itu mereka akan datang resepsi pernikahan Ristie malam nanti.

"Paspor?" Mumut tercengang, dia menatap Bian dengan wajah imutnya yang akan membuat siapapun yang melihatnya akan merasa gemas.

"Ya. Kita akan keluar negeri untuk bulan madu. Kamu mau kemana? Paris, maldives atau kemana yang kamu mau." Bian mengusap-usap kepala Mumut dengan gemas.

Mendengar kata bulam madu memmbuat pipi Mumut terlihat lebih merah lagi, ingatan Mumut segera teringat kejadian malam pertamanya dengan Bian. Pertanyaan Bian yang memintanya untuk memilih tempat bulan madu mereka membuatnya tak tahu harus berkata apa, Mumut menyerahkan pilihan pada Bian sepenuhnya. Jangankan keluar negeri, ke Bandung saja masih menjadi impian baginya.

Bian hanya tersenyum kemudian mengecup puncak kepala Mumut dan menyuruhnya untuk agar bersiap. Bian kemudian terlihat berbincang serius dengan Randy.

Mumut membawa Rania ke kamar yang ada di belakang meja kerja Bian, ini adalah kamar istirahat Bian. Rania menatap Mumut dengan perasaan masih tidak percaya, Inikah istri Bos? Seragam yang di pakainya sangat tidak mencerminkan kalau dia istri seorang presdir perusahaan besar. Rania menggeleng membiarkan semua dugaan hanya berputar di kepalanya.

Rania meminta Mumut melepas jilbabnya dan mulai merias wajah imut Mumut menjadi terlihat lebih dewasa. Rania bahkan terkejut dengan riasannya karena Mumut terlihat luar biasa. Mumut kemudian mengganti seragamnya dengan gaun panjang yang dibawakan Randy dan Rania menyempurnakannya dengan menata kerudung Mumut. Rania berdecak melihat Mumut, tanpa seragamnya istri Presdir terlihat sangat berbeda.

Kedua perempuan itu keluar dari kamar istirahat Bian menuju ke sofa, Randy berdecak kagum saat melihat Mumut sementara Bian segera berdiri dari kursinya dan memeluknya. Randy tersenyum melihat hal itu, dia sangat ingat saat Bian mengatakan tidak akan jatuh cinta pada Mumut. Siapa yang sekarang yang jadi bucin?

Rania merasa merinding saat melihat Bian memeluk Mumut, dia melihat keduanya begitu serasi. Rania hamper saja melupakan kalau Mumut adalah gadis yang tadi mengenakan seragam petugas kebersihan. Gadis itu kini terlihat seperti seorang putri seperti dalam negeri dongeng saking cantik.

Tak lama kemudian mereka berempat segera meninggalkan ruangan itu. Dada Mumut berdebar kencang saat melewati ruang sekretaris, dia takut mereka akan mengenalinya. Mumut berjalan menunduk disamping Bian yang memeluk pinggangnya dan tersenyum canggung pada beberapa orang yang menyapa Bian

Melihat Bian berjalan dengan seorang wanita cantik di sisinya dengan lengan yang melingkari pinggangnya membuat orang-orang langsung menyadari kalau gadis cantik di samping Bian adalah istrinya. Pemandangan itu membuat rasa iri di antara para karyawan perempuan. Mereka memuji-muji kecantikan istri Bos mereka yang lebih cantik dari mantan Bian sebelumnya..

***


Load failed, please RETRY

Regalos

Regalo -- Regalo recibido

    Estado de energía semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Piedra de Poder

    Desbloqueo caps por lotes

    Tabla de contenidos

    Opciones de visualización

    Fondo

    Fuente

    Tamaño

    Gestión de comentarios de capítulos

    Escribe una reseña Estado de lectura: C47
    No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
    • Calidad de escritura
    • Estabilidad de las actualizaciones
    • Desarrollo de la Historia
    • Diseño de Personajes
    • Antecedentes del mundo

    La puntuación total 0.0

    ¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
    Votar con Piedra de Poder
    Rank NO.-- Clasificación PS
    Stone -- Piedra de Poder
    Denunciar contenido inapropiado
    sugerencia de error

    Reportar abuso

    Comentarios de párrafo

    Iniciar sesión