Alvina segera berdiri dan membantu Alfred untuk berdiri.
"Siapa kamu?" Tanya Alvina.
Gadis itu hanya diam saja.
Alvina melihat ke arah punggung Alfred, dilihatnya bahwa seluruh bagian badan Alfred pada bagian belakang berdarah dan tertusuk oleh jarum.
.
.
Gadis itu menarik tangannya, rupanya ada benang-benang tipis yang tersambung oleh jarinya.
Tubuh Alfred langsung tertarik ke arah gadis itu. Alfred dijatuhkannya di atas tanah.
"Mungkin benang itu.... fire roar!" Kata Alvina sambil menyemburkan api.
Benang-benang itu terbakar.
Gadis itu memutar tubuhnya dengan cepat ke arah Alvina sambil melemparkan banyak sekali jarum. Alvina menghindar dari semua jarum itu. Tetapi satu jarum menusuk pada tangan kanan Alvina.
Gadis itu menarik benang-benang itu. Tangan kanan Alvina segera tertarik, Alvina berusaha untuk menahannya, tetapi entah mengapa jarum itu sangat kuat menusuk tangannya, sangat sulit untuk dilepaskan.
Alvina menahan tangannya. Parahnya jarum itu bergerak dari tempat asalnya, jadi ia telah membuka luka yang besar.
"Hanya luka, tetapi rasanya sakit sekali." Pikir Alvina.
Tubuhnya merasa ditusuk. Jarum-jarum yang amat banyak sudah menusuk pada tubuh Alvina.
Gadis berambut putih itu mengepalkan tangannya, lalu menarik benang-benang itu. Semua jarum itu melepaskan diri dari tubuh Alvina, sehingga membuat tubuh Alvina berdarah-darah dan mengalami sakit.
.
.
"Fast!" Kata Alfred.
Alfred menerjang ke arah gadis itu dari belakang.
Gadis itu melemparkan jarum-jarum ke sekelilingnya. Lalu gadis itu melompat pada saat Alfred sudah sampai kepada gadis itu.
Gadis itu membuka kepalan tangannya, lalu menutupnya lagi.
Semua jarum-jarum yang tertancap di dinding-dinding, segera melepaskan diri dan berbalik pada lokasi awal gadis itu (di mana Alfred sekarang sedang berdiri). Alfred tertusuk banyak sekali jarum.
Gadis itu mengayunkan tangan kanannya ke samping kiri. Semua jarum yang tertancap pada tubuh Alfred bergerak ke arah kiri pada saat jarum-jarum itu masih menancap pada tubuh Alfred.
Alfred berteriak kesakitan.
Alvina menerjang ke arah gadis itu,
"Fire punch!" Kata Alvina.
Api yang membara muncul pada kedua tangan Alvina. Alvina hendak memukuli gadis itu, tetapi gadis itu sangat cepat.
Tanpa disadari, kedua pundak Alvina sudah tertusuk dengan jarum. Gadis itu menarik benang-benangnya, sehingga Alvina tertarik ke belakang.
Alvina terjatuh ke belakang. Gadis itu menapakkan kakinya di atas Alvina.
Gadis itu melemparkan banyak sekali jarum pada Alvina. Alvina merasa tertusuk.
"Woi! Dasar!" Teriak Alfred.
Tetapi gadis itu diam saja.
Alfred segera berlari ke arah gadis itu dengan kencang.
Gadis itu menyadari keberadaan Alfred. Gadis itu segera memalingkan mukanya ke arah Alfred. Gadis itu menarik benang-benangnya. Alvina tertarik oleh gadis itu. Gadis itu mengayunkan tubuh Alvina ke arah Alfred, sehingga mereka berdua saling bertabrakan.
Gadis itu mengepalkan tangannya, lalu menarik benang-benang itu. Semua jarum yang tertancap pada tubuh Alvina dan Alfred tercabut, dan tubuh mereka berdua terasa sangat sakit dan berdarah-darah.
Gadis itu berjalan ke arah mereka.
Gadis itu menatap mereka berdua dengan tajam. Setelah melihat bahwa mereka masih hidup, ia tidak tinggal diam.
Ia melemparkan banyak jarum lagi kepada mereka.
Gadis itu mengangkat tubuh mereka berdua.
"S-Siapa dia?" Pikir Alfred.
"Kuat sekali..." kata Alvina perlahan.
"Benar... kuat sekali." Jawab Alfred.
Gadis itu diam saja, lalu menarik tubuh mereka ke dua arah yang berlawanan.
Tubuh mereka semakin terluka.
"Ini... seperti... pada saat.. melawan... Gravi Boy... tetapi lebih.. kuat... tarikannya." Kata Alvina.
"Bagaimana ini.." pikir mereka berdua.