Descargar la aplicación
62.18% Perjuangan cinta yang suci / Chapter 74: Kebaikan Kevin

Capítulo 74: Kebaikan Kevin

Hujan Rintik-rintik perlahan turun yang lama kelamaan menjadi deras dengan di ikuti suara petir yang menggema dan cahaya petirnya yang memberikan cahaya yang menakutkan.

Begitu juga dengan perasaan Arjun yang begitu sangat takut akan terjadi sesuatu terhadap Kiran istrinya.Arjun sedang duduk di dalam mobil samping sopir dengan Varun yang menyetir.Sedangkan Aris juga mengikuti mereka dengan mobilnya sendiri.

Saat ini mereka sedang menuju ke tempat di mana lokasih tempat mereka lacak yang kemungkinan Kiran di sana.

Sepanjang perjalanan mereka tak bicara.Di wajah mereka hanya terlihat ketegangan dan kemarahan.

Arjun duduk sambil tangannya yang satu dia sandarkan ke pintu mobil dan jari telunjuknya dia letakan di atas bibirnya dengan pandangan mata menerawang kedepan.

Varun melirik ke samping Arjun sambil tetap fokus menyetir."Semoga Kiran baik-baik saja.Kamu tenang,,,kita akan segera sampai." kata Varun sambil melihat sekilas ke arah Arjun dan kembali melihat ke depan.

Arjun hanya menganggukan kepalanya sambil melihat ke arah Varun tanpa berniat membalas perkataannya.

Di belakang mobil Varun ada Aris yang mengikuti dari belakang.Aris juga begitu sangat takut bilah sesuatu terjadi pada Kiran.Aris melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh namun tetap saja tak bisah mengejar mobil Varun yang juga melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh di tengah derasnya air hujan.

"Semoga kamu baik-baik aja kia.Aku begitu takut bilah sesuatu terjadi padamu."Ucap Aris yang semakin melajukan mobilnya.

*****

Sedangkan di tempat kiran di sekap,Kevin tak melakukan sesuatu.Dia mengikuti hati kecilnya untuk membebaskan Kiran.

Akan tetapi belum sempat Kevin untuk mebuka tali yang mengikat tangan kiran,Rena menghalanginya.

"Kamu tega menolak permintaan aku Kevin,,,Apa kamu sudah tak mencintaiku lagi?Apa perempuan ingusan itu lebih penting sekarang dari pada aku ha.Atau kamu juga sudah menyukainya sama seperti Arjun?"Bentak Rena dengan kerasnya.

Kiran saja sampai kaget bukan main mendengar suara Rena yang sudah hampir sama dengan suara petir yang terus saja menggelegar dengan kuat.

"Bukan aku menolak permintaan kamu Rena,,,tapi aku rasa sudah cukup kamu berbuat ke jahatan.Selama ini aku selalu menuruti permintaan kamu,tapi untuk sekarang aku tidak bisah lagi Rena."Kata Kevin sambil menatap Rena.

"Bukan aku tak mencintaimu lagi Rena,,,,dari dulu sampai sekarang aku terus mencintaimu.Cintaku tak pernah berkurang sedikitpun untukmu.Tapi sekarang aku ingin kamu menjadi orang baik."Ucap kevin lagi sambil memegang kedua bahu Rena.

Namun Rena menepiskan tangan Kevin dengan kasar sambil mencibirkan bibirnya.

"Baik,,,aku tak akan menyuruhmu untuk memperkosanya,tapi sekarang juga kamu harus membunuhnya.Ambil pistol ini dan tembakan ke kepala gadis br***sek itu." ucap Rena memberikan pistol kepada kevin sambil melirik ke arah Kiran dengan sinis.

Mata Kevin terbuka lebar melihat pada Rena dan pistol di tangan Rena.Sedangkan kiran sudah sangat ketakutan.

"Tuhan,,,,kalau memang hidupku hanya sampai di sini saja,aku iklas.Tolong buat mas Arjunku selalu bahagia "Kiran berkata-kata dalam hati dengan air mata yang mengalir deras.Dia sudah iklas bilah dia harus mati sekarang.

Dengan tangan gemetar Kevin meraih pistol di tangan Rena.Dia menatap kiran yang juga sedang menatapnya.Tatapan kiran membuat Kevin tak berdaya.Tatapan itu begitu tulus.

"Tidak,,,,dia gadis baik.Aku akan sangat menyesal bilah harus membunuh gadis itu."ucap kevin dalam hatinya.

Tanpa terduga,Kevin malah menodongkan pistol itu ke kepala Rena.

Rena begitu terkejut dengan apa yang di lakukan Kevin.Begitu juga dengan Kiran yang tak kalah terkejutnya sampai-sampai matanya tak berkedip memandangi apa yang terjadi di hadapannya.

"Apa yang kamu lakukan kevin? kamu mau membunuhku?"Rena membentak Kevin dengan napas yang memburu menahan emosi yang bergejolak di dalam dadanya.

"Iya,,jika itu perlu."Jawab Kevin dengan singkat kemudian berjalan ke arah kiran dengan pistol yang terus di todongkan ke arah Rena.

Kevin segera membuka tali yang mengikat kiran dan membantu kiran untuk berdiri.

"Kamu pergi lah kiran,,,!! biar aku yang urus Rena."Suruh Kevin namun kiran malah menatapnya seakan meminta penjelasan mengenai perkataan Kevin.

"Apa yang akan kamu lakukan terhadap dia,,,? tanya kiran.

"Kamu tenang saja,,,!! jawab Kevin.

Kevin pun tak mungkin bisah untuk membunuh Rena.Perkataannya hanyalah sebuah ancaman saja.

"Tapi,,,,,"Perkataan Kiran terhenti saat Rena berteriak ingin memukul kiran dengan balok besar.

"Aku yang akan membunuhmu wanita sialan."

Namun dengan segera kevin menghalangi Rena."Lepasin aku kevin,,,!! aku mau membunuhnya."Rena meronto-ronta dalam dekapan kevin.

"Cukup Rena cukup,,,!!! Kita pergi dari sini sekarang juga.Arjun pasti sudah menuju ke tempat ini.Dia pasti sudah melacak keberadaan kita di sini."Kata Kevin yang sedang memegangi Rena dengan kuat.

"Tidak,,,aku harus membunuhnya dulu."Rena bersikeras melepaskan diri dari kevin namun tenaganya kurang kuat.

"Kami pergi dulu kiran,,,,aku minta maaf atas apa yang sudah aku lakukan dengan menculikmu.Aku sangat menyesal."Kata Kevin dengan tulus yang hanya di anggukan kepala oleh kiran.

"Tidak kevin,,,,aku ga mau pergi.Lepasin aku kevin.!! Rena terus saja meronta sambil berteriak-teriak.

Kevin tak menghiraukan perkataan Rena.Dia terus menarik Rena keluar menuju mobilnya.

Dan kiran masih terdiam membeku tak percaya apa yang baru saja terjadi,Dia masih hidup.Di culik dan di bebebaskan oleh penculiknya juga.

Di luar saat Kevin mau menaiki mobilnya sebuah mobil datang dan membuat matanya silau dengan cahaya lampu mobil itu.Di tambah lagi dengan hujan yang semakin deras dan petir yang terus bergemuru dengan kuatnya.

Rena sudah duduk di dalam mobil dengan terus saja meronta.Kevin sudah tau mau apa mobil itu.Dengan segera dia masuk ke dalam mobilnya.

Arjun yang melihat mobil itu mau meninggalkan tempat itu segera turun dari mobil.Pada saat itu juga mobil Aris sampai tepat di belakang mobil Varun.

Arjun mau menghampiri mobil itu namun tak sempat karna Kevin sudah melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh.

Melihat itu Arjun mengumpat.

"Sial,,,,"

Varun juga sudah keluar dari dalam mobil begitu juga dengan Aris yang sudah berada di samping Arjun.Mereka tak perduli dengan derasnya air hujan yang sudah membasahi sekujur tubuh mereka.

"Mau melarikan diri kemana kalian,,,"Tanpa berpikir Arjun kembali naik kedalam mobil yang memang mesin mobilnya masih menyala.

"Arjun kamu mau kemana,,,? kita harus lihat kiran dulu."Kata Varun yang mencoba menghalangi Arjun namun percuma.Arjun sudah melajukan mobilnya dengan begitu kencang.

Arjun begitu ingin menghajar orang yang sudah berani menculik istrinya. Arjun sudah terlihat seperti macan yang ingin memakan mangsanya.Mobilnya melaju dengan kencang mengejar mobil yang sudah berada di hadapannya itu.Dia tak perduli dengan derasnya hujan yang bisah saja mengakibatkannya kecelakaan.

Bahkan Arjun sudah tak ingat bagai mana kondisi kiran saat ini.

😊😊😊😊😊


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C74
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión