Descargar la aplicación
53.78% Perjuangan cinta yang suci / Chapter 64: Kamu boleh kembali..!!

Capítulo 64: Kamu boleh kembali..!!

Arjun sudah menunggu kiran di depan kampus sambil duduk didalam mobil.Tubuhnya masih terasa begitu sakit dan wajahnya terlihat sedikit memar di bagian sudut bibir.

Tak lama kiran sudah keluar dari kampus dan melihat mobil Arjun yang sudah terparkir di depan kampus.Segera saja dia berlari mendekati mobil Arjun dan langsung masuk kedalam mobil.

Arjun sangat kaget ketika melihat kiran yang sudah masuk di dalam mobil.Dia sama sekali tak mengetahui kedatangan kiran.Mungkin karena sedari tadi dia sedang melamun.

"Kamu mengagetkanku sayang,,," kata Arjun sambil menatap kiran yang sedang memasang sabuk pengamannya.

Kiran mala cengengesan sambil melihat ke arah Arjun namun seketika matanya melotot saat melihat sudut bibir Arjun yang memar.

"Mas,,,kenapa dengan sudut bibir kamu ini? " tanya kiran dengan sangat khawatir sambil menyentuh sudut bibir Arjun.

Arjun hanya tersenyum sambil menggenggam tangan kiran yang sedang berada di wajahnya.Dia begitu sangat senang melihat kiran yang mengkhawatirkan dirinya.

"Tidak apa-apa sayang.Ini hanya kejedot pintu.Saat aku mau keluar ruanganku,tiba-tiba saja sekertarisku membuka pintu ruanganku."Ucap Arjun berbohong.Dia bukanlah tipe orang yang suka untuk mengaduh.

Kiran memicingkan matanya menatap Arjun penuh curiga.Dia merasa kalau pria itu sedang berbohong.

Melihat tatapan kiran yang seperti mengintimidasinya Arjun menjadi salah tingkah."Aduh sayang,,,wajahku sakit sekali."Katanya yang berpura-pura agar kiran berhenti menatapnya seperti itu.

Sontak saja kiran menjadi panik dan kembali menyentuh sudut bibir Arjun yang memar.Dia mengelus-elus dengan lembut sudut Bibir Arjun.

Sedangkan Arjun sudah menahan tawanya.Dia hanya tersenyum-senyum jahil melihat kiran yang begitu panik.

Arjun kemudian membuka sabuk pengamannya dan mendekatkan wajahnya yang membuat kiran langsung memundurkan tubuhnya kebelakang sambil menahan dada Arjun.

"Ma,,,mas Arjun mau ngapain? tanya kiran dengan gugup.

Arjun menatap kiran."kamu mau lukaku cepat sembuh sayang? Arjun malah balik bertanya dengan masih tersenyum jahil.

Sontak saja kiran langsung mengangguk dengan polosnya tanpa curiga sedikitpun.Arjun semakin menyeringai dan semakin mendekatkan wajahnya ke wajah kiran.

Kiran pun masih terus menahan dada bidang Arjun sambil menatapnya.

"Kamu harus menciumnya dengan penuh cinta sayang..!!!

Mata kiran melotot menatap Arjun." Mas Arjun apaan sih,,,otaknya mesum muluh." kata kiran sambil memukul dada Arjun yang membuat Arjun langsung terbatuk-batuk karena dadanya terasa begitu sakit yang habis di pukuli Aris.

Kiran kembali lagi panik"Mas Arjun gak pa pa kan? apa kia udah nyakitin mas Arjun? tanya kiran yang begitu cemas melihat wajah Arjun yang terlihat sedang menahan sakit.

Arjun menggeleng sambil memegang dadanya.Dia sudah kembali duduk seperti semula di kursi kemudi.Kalau dadanya sedang tidak sakit,pukulan yang di berikan kiran mungkin hanya akan terasa seperti kelitikan ditubuhnya.Tapi sekarang seluruh tubuhnya benar-benar terasa sakit.Aris memukulnya begitu sangat brutal dan juga karena dia membiarkan saja Aris menghajarnya.

"Mas Arjun beneran gak pa pa,,? tanya kiran lagi.

Arjun kembali menggeleng sambil tersenyum"Tidak apa-apa sayang,,,,aku baik-baik saja.Ya udah,,,kita pulang sekarang.Entar kita telat kepesta paman aku."

Kiran hanya mengangguk sambil tersenyum manis dan duduk dengan tenang di samping Arjun yang sedang menyetir.

Tak lama mobil Arjun sudah memasuki pekarangan rumah.Kiran segera turun dan di ikuti oleh Arjun.Mereka masuk kedalam rumah bersama-sama sambil sesekali Arjun yang terus menggoda kiran.

Para pelayan yang melihat majikannya sudah kembali baikan merasa ikut senang.Sedangkan di sisi lain Rena yang sedang duduk di ruang tengah melihat Arjun dan kiran yang sudah kembali baikan merasa sangat kesal.Dia menggenggam erat majalah yang berada di tangannya.

"Awas aja kalian,,,aku tak akan pernah membiarkan gadis ingusan itu merasa bahagia untuk waktu yang lama."Ucap Rena dengan tatapan mata yang penuh dengan kebencian.

"Hai mba Rena,,,"sapa kiran dengan ramah saat melihat Rena yang sedang duduk di ruang tengah.Namun Rena membalasnya dengan tatapan sinis.

Kiran malah membalas tatapan Rena dengan senyuman.

Arjun langsung menghentikan langkahnya secara tiba-tiba yang membuat kiran menabrak punggung Arjun yang berdiri didepannya.

"Aduh,,,,mas Arjun kenapa gak bilang-bilang dulu kalau mau berhenti sih!?"Kiran memegang jidatnya yang terasa sakit.Tubuh Arjun terasa seperti tembok untuk ukuran tubuhnya yang begitu mungil dan pendek.

Arjun malah tertawa mendengar perkataan kiran yang menurutnya sangat lucu."Masah orang mau berhenti harus bilang dulu.Dasar gadis konyol." kata Arjun sambil mengacak pelan rambut istrinya itu.

Kiran nyengir sambil garuk-garuk kepala mengingat perkataannya yang tidak masuk akal.Dan Rena semakin kesal melihat kedekatan dua orang itu.

"Ya udah mas,,,kia mau kekamar kia dulu di kamar tamu." kata kiran kemudian.Namun tangannya langsung di tarik Arjun yang membuatnya tak jadi melangkah.

"Mba Ayu,,,," teriak Arjun memanggil Asisten rumah tangganya yang dia percaya.

"Iya tuan,,,," balas mba Ayu dari arah dapur dan segera menghampiri Arjun.

Kiran mengerutkan keningnya sambil memperhatikan Arjun yang masih memegang tangannya.Tak lama mba Ayu sudah berdiri di hadapan Arjun dan kiran sambil membungkuk sedikit.

"Kamar utama sudah di bersihkan,,? aku tidak ingin masih melihat barang yang sama yang sudah dipakai perempuan itu masih berada di dalam kamar yang akan aku dan istriku tempati."kata Arjun dengan nada datar sambil melihat ke arah mba Ayu.

Kiran terkejut dan semakin mengerutkan keningnya tak mengerti dengan perkataan Arjun.

"Mengganti semua barang,,,apa maksud mas Arjun? tanya kiran sambil melihat Arjun dan mba Ayu bergantian.

Sedangkan Rena sudah semakin geram karena dia dapat mendengar perkataan Arjun."Memangnya aku kotoran sampai Arjun harus mengganti semua barang yang berada di kamarnya..!?"ucap Rena pada dirinya sendiri.Seharian dia tak berada di rumah sehingga tak mengetahui apa yang terjadi.

Arjun tak menjawab pertanyaan kiran.Dia hanya melihat ke arah mba Ayu.

"Sudah tuan,,,,tak lama saat tuan habis menelfon rumah,para pengantar prabot dan pekerja yang tuan Arjun pesan sampai.Dan saya sudah menyuruh untuk menyimpan barang-barang lama tuan di gudang."jelas mba Ayu.

Kiran merasa kesal karena Arjun tak menjawabnya dan dengan kuat dia menarik tangannya yang masih di tahan Arjun.

"Mas Arjun aku bertanya dari tadi tapi tak di jawab-jawab,,,mas dan mba Ayu sudah buat kia pusing.Ya udah,,,kia mau kekamar kia saja."Kata kiran dengan wajah yang di tekuk karena kesal.

Arjun geleng-geleng kepala melihat tingkah kiran yang seperti anak kecil dan kembali memegang tangan kiran.Sedangkan mba Ayu hanya senyum-senyum.

"Sayang kamu gak usah lagi kekamar tamu,,,tempat kamu itu bukan berada di kamar tamu.!? kamu adalah nyonya di rumah ini dan tempat kamu harus berada di kamar utama bersama denganku."Jelas Arjun dengan sangat lembut.

Saat di kantor Arjun menghubungi rumahnya untuk menyuruh segera mengganti semua barang di dalam kamarnya.Sekalin menyuruh untuk merenovasinya dengan cepat sebelum dia pulang dari kantor.

"Baiklah,,,kamu boleh kembali,,!! kata Arjun.

Mba Ayu mengangguk dan sedikit membungkuk setelahnya meninggalkan majikannya.

😊😊😊😊😊


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C64
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión