Descargar la aplicación
45.37% Perjuangan cinta yang suci / Chapter 54: Sebuah harapan kosong

Capítulo 54: Sebuah harapan kosong

Di depan Rumah bu aliya sedang berdiri dengan gelisah.Pada saat bu aliya keluar dari dapur pergi ke ruang tamu ingin memanggil kiran dan Aris untuk sarapan,bu aliya tak menemukan mereka berdua.Saat melihat kehalaman masih ada mobil Aris yang terparkir di halaman.

Bu aliya mondar-mandir di teras panti.Tak lama matanya melihat dua orang yang sedang di tungguinya Dan langsung bernafas lega.

"Kalian dari mana saja? pergi tanpa pamit ke ibu.!! ibu sangat cemas,ibu takut kalau tiba-tiba saja suami kamu datang mencarimu." Kata bu aliya sambil menatap kiran dan beralih menatap Aris.

Kiran menghela napas pelan dan tersenyum.

"Kami habis jalan-jalan ketaman bu,,soalnya kia pengen ngobrol bareng Aris di taman.sekalian mengenang masa-masa kia saat main bersama Aris di taman bu.jawab kiran berbohong sambil matanya melirik ke arah Aris.

Aris mengangguk mengiyakan untuk meyakinkan bu aliya.

"Ya sudah,,ayo masuk.Kalian makan dulu!! ibu dan mbok ina udah menyiapkan makanan di meja makan.

Kiran memeluk ibunya kemudian mencium pipi ibunya."uummaah,,kia sayang ibu.Ayo Ris kita masuk,perut aku udah sangat lapar."Kiran menarik tangan Aris untuk mengikutinya.Bu aliya hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah anaknya itu.Dan segera ikut masuk juga kedalam rumah.

*****

Di rumah Arjun.Arjun sedang gelisah karena kiran tak kunjung pulang.Dia sudah kembali dari kantor sejak masih soreh dan tak melihat kiran.Dia hanya berpikir gadis itu pasti masih di kampus.Akan tetapi setelah sopir yang di suruhnya untuk pergi menjemput kiran kembali dan mengatakan padanya bahwa kiran tak masuk kuliah hari ini.

Arjun terus saja melihat ke arah jam tangannya yang sudah menunjukan jam 8 malam.Dia begitu sangat khawatir terhadap istrinya.Dia tahu bahwa kiran pasti berada di panti.ingin sekali dia untuk pergi menjemputnya,tetapi dia juga khawatir kalau Rena akan membongkar Semuanya pada kiran dan kiran akan membencinya.Dia belum memiliki bukti apapun tentang kehamilan Rena.

Rena tengah asyik duduk di sofa ruang tengah sambil sesekali matanya melihat ke arah Arjun yang sedang mendar mandir menunggu kedatangan kiran dengan sangat gelisah.

" Semoga saja tuh anak ingusan gak balik-balik lagi." gumam Rena sambil membolak-balikan majalah yang sedang di lihatnya.

Namun tak lama kiran sudah kembali dan melihat Arjun yang sedang berdiri menatap ke arahnya dengan tajam.

"Dari mana saja kamu? jam segini baru pulang!? Kenapa kamu tidak masuk kuliah,?tanya Arjun dengan nada datar dan tatapan yang begitu dingin menatap kiran.

Kiran terkejut ternyata Arjun mengetahui dia tak masuk kuliah hari ini,namun dia berusaha untuk tenang.Dia mengabaikan perkataan Arjun dan segera pergi kekamarnya melewati Arjun begitu saja tanpa berbicara sepata katapun.

Arjun tertegun melihat sikap kiran yang mengabaikanya begitu saja tanpa menjawab pertanyaannya.Dia tahu kiran pasti marah dan sakit hati terhadapnya,akan tetapi di abaikan seperti itu membuatnya sangat kesal.

Sedangkan Rena merasah kesal melihat kiran yang masih kembali lagi.Diapun segera pergi kekamar.dan Arjun masih berdiri terdiam.

Di kamar kiran langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.Setelah kembali lagi ke rumah ini dia kembali merasahkan sesak di dadanya.Tubuh dan pikirannya begitu lelah.Seharian dia di panti bersama ibunya dan yang lain.dan Aris setelah makan bersama dia pamit untuk pulang .kiranpun pulang kerumah menaiki taxi online.

Kiran kembali meneteskan air mata.Hatinya begitu rapuh,sedih dan kecewa.Ternyata mencintai begitu sangat menyakitkan.

"Mengapa mas Arjun tak jujur saja mas,!? Kia kangen banget sama mas Arjun.Maaf kia mengabaikan mas Arjun.Hati kia begitu sakit dan terluka sampai rasanya tak sanggup lagi untuk bertahan.Mas Arjun memberikan kia harapan,tetapi ternyata hanya sebuah harapan kosong belaka.Apakah tak ada sedikitpun cinta dan tempat untuk kia di hati mas Arjun,? Kiran kembali meratapi nasipnya.menangis terseduh-seduh sambil meringkuk di atas tempat tidur.

Hanya dia dan Tuhan yang tahu betapa sakit hatinya.Geresan pisau tak seperih seperti perihnya hati yang di hianati oleh orang yang begitu sangat dicintai.

Kiran tertidur setelah merasah lelah menangis terus-terusan yang membuat wajahnya begitu sembab dengan mata membengkak.

Di ruang kerjaanya Arjun sedang memperhatikan foto-foto kiran yang berada di ponselnya.Dia juga begitu sangat merindukan gadis itu.sesekali dia tersenyum melihat foto-foto kiran."Semoga kamu bisah bertahan sayang dan tidak meninggalkanku.Kamu sabar ya,,Aku mencintaimu kia.!?Kamu tidak tahu,betapa aku sangat tertekan bilah harus berkata kasar padamu,aku terpaksa harus bersikap seperti itu sayang." tanpa sadar Arjun meneteskan air matanya sambil memperhatikan foto kiran.Air mata terahirnya saat dia menangisi papinya yang pergi meninggalkan dia untuk selama-lamanya dan sekarang dia meneteskan air matanya kembali karena gadis yang sangat di cintainya.

Arjun menciumi foto kiran untuk melepaskan rindunya yang teramat dalam dan kembali menyimpan ponselnya di atas meja kerja.Jam sudah menunjukan hampir jam 12 malam.Dia pun tidur di ruang kerjanya sambil duduk di kursi kerjanya.

😊😊😊😊😊


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C54
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión