Suasana di dalam mobil berubah hening untuk waktu yang lama.
Nenek peri seolah mengerti kesedihan yang dialami Xia Wanan. Dia mengangkat tangannya untuk mengusap lembut punggung Xia Wanan tanpa mengatakan apapun.
Dia bicara lagi setelah merasa suasana hati Xia Wanan sudah membaik. "Bagaimana dengan Chi Mu? Apa rencanamu untuk Chi Mu?"
"Tetap lakukan hal yang sama untuk saat ini. Biarkan pengurus merawatnya dengan baik dan jangan biarkan dia kabur." Xia Wanan menyeka air mata di sudut matanya dan berujar dengan nada tenang. "Selain itu, perintahkan psikiater bekerja lebih keras supaya Chi Mu tidak kembali stress."
"Kenapa kau menyelamatkannya? Kenapa tidak membiarkannya terbakar hidup-hidup dalam kobaran api atas ulahnya sendiri?"