Fang Qi ingin memperluas tokonya dengan cara membeli toko-toko yang ada di sebelahnya, atau mencari lokasi lain di pusat kota.
Tetapi sebagian besar bangunan di sebelah toko Fang Qi adalah perumahan, dan pemiliknya tidak akan mau menjualnya, kecuali Fang Qi memaksa untuk membeli rumah mereka.
Karena itulah, ia tidak punya pilihan lain selain memeriksa pertokoan yang ada di seberang warnetnya.
Di dalam kota Jiuhua dilarang untuk terbang, bahkan keluarga bangsawan harus menggunakan kereta kuda untuk menyeberang. Setelah Fang Qi turun dari keretanya, sisi timur kota Jiuhua sudah mulai gelap, karena hari sudah malam.
Punggung Fang Qi menghadap ke arah pertokoan yang ada di seberang warnetnya. Sejak awal, deretan bangunan tersebut memang dibangun untuk tujuan komersial.
Toko tersebut lebih luas daripada toko Fang Qi.
Walaupun ini adalah area warga sipil, tetapi orang-orang yang ada di sini termasuk kaya.
Meskipun jalanan di sini agak terpencil, tetapi memiliki bangunan di kota besar seperti ini, sudah sangat mengesankan.
Toko-toko di tepi jalan, sebagian besar adalah toko yang berhubungan dengan prajurit. Warnet Fang Qi sebelumnya merupakan sebuah toko kecil yang menjual berbagai macam barang. Sedangkan toko yang lebih besar, bisa menjual daging monster atau binatang buas, serta senjata, bahkan dijadikan tempat pegadaian.
Fang Qi melirik ke seberang jalan. Di sana ada begitu banyak orang yang berlalu-lalang, tetapi ia tidak terlalu mempedulikannya, karena yang ia pedulikan hanyalah, pemilik toko itu mau menjual tokonya.
...
Setelah Fang Qi menyelesaikan urusannya, ia pun pulang untuk melihat keadaan warnetnya.
"Xiaoyue, kenapa hari ini warnetnya kosong dan tidak ada orang?" Tanya Fang Qi setelah melihat ke sekeliling warnetnya.
"Kenapa Bos pulang sendirian?" Tanya Jiang Xiaoyue yang membelalakkan matanya. 'Bukankah mereka pergi untuk mencarinya? Kenapa mereka tidak menemukannya, dan si Bos malah pulang sendirian?!'
"Apa maksudmu?" Tanya Fang Qi yang terlihat bingung. Ia masih sendiri dan belum punya pasangan, jadi wajar kalau ia ke mana-mana sendirian. "Apakah setelah jalan-jalan, aku harus pulang dengan membawa pacar?" Candanya.
"Membawa pacar?" Jiang Xiaoyue tidak paham dengan cara berfikir Fang Qi yang terlalu kekinian. Lalu ia melihat ke belakang Fang Qi dan tiba-tiba membeku. "Apakah kamu membawa sekelompok orang saat pulang?"
"Sekelompok orang?" Fang Qi menjadi semakin tidak mengerti dengan ucapan Jiang Xiaoyue. "Apakah aku aku terlihat seperti seseorang yang akan membawa segerombolan gadis pulang bersamaku?" Tanya Fang Qi dengan serius.
Tiba-tiba Fang Qi mendengar langkah kaki yang menyerbu masuk ke dalam toko. Saat ia menoleh, ia bisa melihat sekelompok banyak orang yang berjalan mendekatinya.
"Pemilik warnet sudah datang!" Seru Nalan Hongwu, yang pertama masuk ke dalam toko. Kemudian disusul dengan An Huwei, Song Qingfeng, An Cheng, Bai Lang dan lainnya.
"Apa yang kalian lakukan?" Tanya Fang Qi yang tercengang.
Jiang Xiaoyue tiba-tiba tertawa saat melihat semua orang yang berdiri di belakang Fang Qi.
Fang Qi kemudian mengulurkan tangannya untuk menarik pipi Jiang Xiaoyue. "Jangan tertawa!"
Wajah Jiang Xiaoyue terlihat lucu saat ia tertawa. 'Bagaimana bisa ia tertawa?' Batin Fang Qi.
Jiang Xiaoyue lalu mengutuk Fang Qi seraya menunjukkan jari tengahnya, hingga membuat Fang Qi kehabisan kata-kata.
Fang Qi lalu meletakkan tas belanjanya yang penuh dengan barang belanjaan. "Aku membeli makanan enak dari jalan Tianfu. Kalau kamu menertawakanku, aku akan memakan semuanya sendiri."
"..."
"Terima kasih, Bos!" Ucap Jiang Xiaoyue.
Meskipun ia masih marah karena Fang Qi telah mencubit pipinya, tetapi makanan lebih penting dari apapun.
...
"Nak, hari ini kamu pergi ke mana? Bahkan para penjaga kota tidak bisa menemukanmu." Tanya An Huwei dengan cemas. "Ayo sini, aku ingin meminta saran mengenai rencana distribusi skill poinku."
"Biarkan ia bermain game dulu. Suruh pemilik warnet untuk bermain game!" Seru seorang pelanggan.
"Tunggu, aku baru saja kembali. Bisakah kalian membiarkanku untuk istirahat sejenak?" Tanya Fang Qi sambil memasang muka lelah. "Lagi pula, kenapa harus minta saranku untuk distribusi skill poin? Kalian semua payah."
"Dia benar, Ayah. Jangan permalukan aku dan membuang-buang waktu kita. Ayah lihat sendiri kan, bahkan Ketua sekte Ye harus pulang terlebih dahulu. Biarkan pemilik warnet bermain game dulu." Ujar An Cheng yang berdiri di samping An Huwei.
Sementara itu, Ye Songtao pulang terlebih dahulu karena harus mengurus beberapa kepentingan sekte. Ia pulang bersama dengan para muridnya, tetapi sebelum ia pulang, ia sudah berkata bahwa dirinya akan kembali besok untuk memberi pelajaran pada Fang Qi.
"Main apa?"
"Diablo! Ayo cepat bermain Diablo!" Ujar Nalan Hongwu sambil melotot dan membelai janggutnya.
"Apakah hari ini kamu akan melawan Duriel? Aku dan Tuan Li sudah menunggu untuk melihat permainanmu." Ujar Lin Shao.
Fang Qi kemudian melirik ke panel sistemnya:
[Misi 1: Pemain Total Durasi Pemain Diablo II Mencapai 1000.
Progres Misi: 1000/1000 (selesai)
Hadiah Misi: The Legend of Sword and Fairy 1: VR Remake]
[Misi 2: Mengatur Suasana Hati (selesai)
Penjelasan Misi: Peningkatan kekuatan yang terlalu cepat, dan bermain game pembunuhan jangka panjang, mulai mempengaruhi kondisi pikiran Tuan rumah. Dimohon untuk mengatur suasana hati Tuan rumah.
Hadiah Misi: Es krim Haagen-Dazs rasa vanila (khusus di musim panas)]
"Apakah Anda ingin mengklaim hadiah?" Tanya sistem.
'Aku hampir lupa kalau aku sudah menyelesaikan tugas! Klaim!' Fang Qi kemudian melirik ke harga game The Legend of Sword and Fairy, serta es krim Haagen-Dazs.
[The Legend of Sword and Fairy 1: VR Remake
Biaya Aktivasi: 20 roh kristal]
[Es krim Haagen-Dazs rasa vanila
Harga: 5 roh kristal]
"Aku tahu harga Haagen-Dazs tidak akan murah, tapi... tidakkah kamu sedikit berlebihan?" Tanya Fang Qi yang terkejut saat melihat harga yang diberi oleh sistem.
Fang Qi tidak mempermasalahkan harga game The Legend of Sword and Fairy, yang seharga 20 roh kristal untuk sekali pengaktifan. Karena pelanggan juga harus membayar 18 roh kristal untuk bermain Diablo II Act 2. Tetapi lima roh kristal untuk harga cemilan itu terlalu mahal.
Kemudian Fang Qi melihat deskripsi yang muncul di bawah gambar es krim Haagen-Dazs.
[Es krim ini dibuat berdasarkan resep es krim Haagen-Dazs yang asli, dan dibuat menggunakan bahan baku yang berkualitas terbaik. Susu segarnya diambil dari peternakan sapi Holstein Fresian khusus, yang dipilih dengan cermat untuk menghasilkan susu dengan rasa terbaik. Berbeda dengan beberapa peternakan sapi perah pada umumnya, yang memerah dalam jumlah banyak. Sapi di peternakan ini, hanya diperah untuk memenuhi beberapa liter susu. Proses pemerahan juga alami dan sehat.
Rasa vanila pada es krim dibuat menggunakan rumput Xiangling dan rumput spiritual yang sangat langka, yang hanya bisa ditemukan di pedalaman gunung spiritual yang sangat tua. Rasanya jauh lebih enak daripada vanila dari Madagaskar.
Es Krim ini....]
Setelah membaca deskripsi es krim Haagen-Dazs milik sistem yang begitu panjang, Fang Qi pun membeku. "Es krim ini sama sekali tidak membantu dalam kultivasi, atau menenangkan saraf seperti Sprite."
"Rasa yang enak, sudah lebih dari cukup." Jawab sistem.
Fang Qi tidak tahu harus berkata apa dan mengacungkan jempolnya. "Tidak ada manfaatnya, tapi dijual dengan harga yang sangat mahal. Kamu memang juara, sistem!"
"Silakan memberi ulasan setelah mencobanya." Ujar sistem sebelum akhirnya diam.
"...." Sementara itu, semua orang sedang menatap Fang Qi dengan cemas. Ia kemudian berjalan ke arah kulkas, dan bukan ke meja komputernya.
"Apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu punya Sprite lagi?" Tanya mereka yang terlihat bingung.
"Kalau iya, kami juga mau!" Seru Nalan Hongwu. "Cepatlah main Diablo!"
Mereka langsung tercengang saat Fang Qi mengeluarkan sebuah wadah bundar berukuran kecil, yang dikemas dengan cantik dari kulkas.
"Apa itu?" Tanya mereka yang saling bertukar pandangan karena bingung.
"Ini adalah produk terbaru yang baru saja aku dapatkan hari ini." Jawab Fang Qi, lalu menyebutkan namanya secara perlahan. "Haagen-Dazs."