Setelah menempuh perjalanan seharian, Tetsuya akhirnya sampai di tempat dimana Ujian Akhir akan dilaksanakan, matahari telah lama terbenam, dan hanya cahaya dari bulanlah yang menyinari malam hari ini.
Menaiki tangga menuju keatas, Tetsuya terpukau dengan indahnya Bunga Wisteria berwarna ungu yang berjejer disekelilingnya. Ia pernah mendengar dari Shishio bahwa Bunga Wisteria adalah bunga yang dibenci oleh Oni, sekaligus racun untuk mereka.
' Ini menakjubkan, bagaimana bisa Bunga Wisteria sebanyak ini tumbuh lebih cepat...? Tidak, apa mereka selalu mekar seperti ini sepanjang tahun...? Bukankah musim mekar mereka baru akan terjadi beberapa bulan lagi...? ' Tetsuya bertanya-tanya tentang fenomena aneh yang ia lihat saat ini.
Ia terus menikmati keindahan bunga wisteria sambil terus menaiki tangga, dan tanpa terasa telah menginjakkan kakinya di anak tangga terakhir, hingga ia disambut dengan dua Tiang Besar berwarna merah yang berdiri sejajar didepannya.
Mata Tetsuya juga melihat cukup banyak orang yang telah hadir, mereka semua memiliki raut muka serius, membawa Nichirin di punggung mereka yang sepertinya mereka dapatkan dari para guru mereka.
Tetsuya kemudian melangkahkan kakinya, dan berjalan dengan santai sambil menutup matanya, ia tidak terlalu peduli dengan orang lain, yang ia pedulikan saat ini hanyalah menyelesaikan ujian secepat mungkin, lalu mulai membunuh Iblis secara resmi, dan menerima misi dari Korps Pemburu Iblis.
Tetsuya kemudian berdiri di sudut, dan bersender pada pohon dibelakangnya sambil menunggu Ujian dimulai. Akhirnya, terdengar suara dari dua orang yang berbicara bersamaan.
" Semuanya, Terima kasih telah berkumpul untuk Ujian Akhir Pemburu Iblis. "
Mendengar itu, Tetsuya membuka matanya untuk melihat dua orang anak yang sepertinya kembar dengan tubuh kecil, memiliki rambut berwarna hitam dan putih, tengah berdiri sejajar, sambil membawa sebuah lentera di tangan mereka.
Lalu, anak berambut putih lanjut berbicara.
" Gunung Fujikasane ini adalah tempat berkumpulnya Oni hidup yang ditangkap oleh pemburu Iblis, dan Oni tidak bisa keluar dari tempat ini. "
Kemudian anak berambut hitam melanjutkan.
" Bunga Wisteria yang tetap mekar di luar musimnya, Bunga yang dibenci oleh Oni, tersebar dari kaki gunung sampai ke lereng. "
" Tapi karena didalam hutan Bunga Wisteria tidak mekar, Oni berkumpul di dalamnya. "
" Kalian harus bertahan disana selama tujuh hari, itu adalah syarat kelulusan dari ujian akhir... "
Kemudian, kedua anak itu sedikit membungkuk dan berkata.
" Kalau begitu... Silahkan pergi. "
Mendengar ucapan terakhir dari kedua anak itu, Tetsuya langsung berdiri dari posisi bersandarnya dan menggumamkan suatu hal saat ia melangkahkan kakinya untuk pergi.
" Sepertinya aku harus sedikit sabar untuk menjadi Pemburu Iblis. "
Kemudian, Tetsuya menghilang ditelan kegelapan hutan.
...
Malam telah mencapai puncaknya, awan menghalangi cahaya bulan, dan dibalik kegelapan hutan, terlihat Tetsuya tengah memakan Onigiri diatas dahan Pohon sambil duduk bersandar.
' Untung aku membawa beberapa Onigiri yang dibuatkan oleh Wanita itu, jika tidak aku akan bosan memakan makanan yang ada di hutan, setidaknya Onigiri ini akan bertahan untuk besok dan lusa. '
Kembali saat ia dan Shinobu selesai mengevakuasi para wanita dari dalam Gua, Shinobu membuat banyak Onigiri sederhana untuk dimakan para wanita yang selamat, karena mereka sepertinya kelaparan dan belum memakan apapun.
' Tapi tidak kusangka akan seenak ini... '
Karena hanya membawa 5 Buah, Tetsuya memakan satu, 4 lainnya ia sisakan untuk dua hari kedepan. Saat ia baru saja selesai makan, tiba-tiba saja ia merasakan beberapa kehadiran Oni. Tetsuya lalu berdiri, dan menggengam gagang katananya.
" Saatnya berburu. " Ucap Tetsuya sebelum menghilang.
...
Sementara itu, di markas besar Korps Pemburu Iblis, Shinobu tengah duduk Seiza menghadap punggung seorang Pria dengan rambut sebahu, pria itu adalah Oyakata-Sama.
" Begitu ya... kuharap mereka dapat segera sembuh dari trauma mereka dan memulai hidup baru... walau aku yakin itu tidak akan mudah. " Ucap Oyakata-Sama dengan raut wajah sedih.
Shinobu hanya mengangguk setuju, ia sempat berpikir akan melaporkan tentang keberadaan Tetsuya juga, namun setelah ia pikirkan, sebaiknya hal itu dirahasiakan terlebih dahulu. Lagipula, Tetsuya tidak berbuat apapun yang membuatnya perlu mendapat perhatian khusus dari Korps Pemburu Iblis secara keseluruhan.
Ini hanya kegelisahan pribadinya saja setelah melihat Aura Hitam Menakutkan yang merembes dari tubuh Tetsuya saat itu. Kemudian, Shinobu mengehela nafas pasrah sambil berpikir.
' * Sigh * Kenapa aku bisa lupa menanyakan namanya... '
...
" Kau memiliki MARECHI, kau adalah makananku!? "
Terlihat seorang Oni dengan pakaian compang-camping, meraung seperti orang gila kearahnya. Air liurnya menetes deras, tubuhnya berwarna hijau pucat dengan sepasang tanduk yang patah di dahinya.
Tidak hanya dia, Oni-Oni lain juga mengelilingi Tetsuya, dan menatapnya seakan menatap makanan terlezat yang pernah mereka lihat.
" Orang ini adalah mangsaku, kalian tidak boleh memilikinya. "
" HAH!? APA KAU BILANG, AKU YANG MENEMUKANNYA TERLEBIH DAHULU. "
" MARECHI, MARECHI, MARECHI. "
Suasana menjadi riuh saat Oni-Oni itu berdebat siapa yang akan memakan Tetsuya, melihat itu, muncul vena biru di dahi Tetsuya, ia kemudian berkata.
" Tck, hentikan ocehan kalian semua. " Ucap Tetsuya sambil mengedarkan niat membunuh mematikan yang langsung membungkam semua Oni yang tadinya berdebat.
Tetsuya kemudian sedikit menarik bilah Nichirnnya, dan berkata dengan pandangan dingin.
" Matilah. " Dalam sekejap, Tetsuya menghilang dari tempatnya, dan dengan kecepatan luar biasa, memotong leher semua Oni yang ada disekelilingnya.
Bahkan, kelima Oni itu tidak menyadari bahwa leher mereka telah dipotong dengan kejam oleh Tetsuya, hanya ada satu pertanyaan didalam pikiran mereka.
' Apa... itu? '
* Cing *
Tetsuya mengibaskan Nichirinnya di udara untuk membersihkan Darah yang menempel di bilah putihnya, lalu menyarungkannya kembali.
Disekelilingnya, beberapa tubuh Oni perlahan-lahan berubah menjadi abu dan menghilang, Tetsuya telah membunuh cukup banyak Oni malam ini, dan tidak ada satupun Oni yang dapat membuatnya mengeluarkan Teknik Pernafasan Es miliknya.
' Aku belum menemukan satu orang pun dari tadi, apa mereka semua terbunuh? ' Pikir Tetsuya. Tetsuya merasa aneh, bahwa ia telah jalan cukup jauh kearah timur, namun tidak ada seorangpun manusia yang berpapasan dengannya.
Namun, ia tidak menghentikan langkahnya dan terus berjalan. Alasan Tetsuya berjalan kearah Timur, sederhana dan pasti dilakukan oleh semua orang, itu karena bagian timur lebih cepat disinari matahari yang merupakan kelemahan Oni.
Saat Tetsuya tengah berjalan, tiba-tiba ia melihat beberapa mayat Oni yang perlahan-lahan berubah menjadi abu. Dan, semakin ia mendekat, tetsuya akhirnya melihat seseorang tengah berdiri terdiam ditengah-tengah beberapa mayat Oni itu.
Orang itu seumuran dengannya, memiliki rambut pendek berwarna kuning keorenan, menggunakan Haori yang memiliki warna senada dengan rambutnya, dengan motif segitiga-segitiga putih.
' Akhirnya seorang manusia... ' Pikir Tetsuya.
Kemudian Tetsuya mendekat kearahnya, dan membuat ekspresi terkejut saat ia melihat lebih dekat.
" Orang ini, dia... tertidur...? "
Aku ragu awalnya apakah para peserta ujian telah memakai Nichirin atau belum, tapi aku kira mereka sudah karena seperti yang Urokodaki katakan, Oni tidak terbunuh tanpa Nichirin. Jadi, kurasa para guru yang lainnya juga tidak akan segila itu untuk mengirim murid mereka kedalam hutan yang penuh dengan Oni tanpa senjata yang dapat membunuhnya.
dan juga, arti MARECHI adalah Darah Langka.