Descargar la aplicación
83.33% Akhirnya Cinta Datang Juga / Chapter 215: Penjelasan

Capítulo 215: Penjelasan

Raffa, Mika dan Kirana sedang sarapan pagi dengan Pras di meja makan saat Xavier melihat mereka pagi itu. Xavier mendekati Kirana lalu mencium pucuk rambut nya kemudian dia juga mencium rambut Raffa dan Mika bergantian.

"Papa ... mamam", ujar Kirana dengan suara bayinya menyodorkan sepotong roti kepada Xavier.

"Makanlah nak. Nanti papa buat sendiri", ujar Xavier sambil membelai rambut Kirana.

"Hei .. ambil. Itu anakmu buat untukmu, hargai kerjanya", bisik Pras.

Xavier tersenyum pada Kirana dan akhirnya mengambil roti dari tangan Kirana yang tampak bersedih.

"Terima kasih ya sayang, enak sekali rotinya", ujar Xavier memuji Kirana yang membuat Kirana tersenyum lagi.

"Mama mana pa?", tanya Raffa.

"Mama lagi ke Bandara jemput Aunty Adriana", ujar Pras cuek yang membuat Xavier kaget.

"Aku belum ambil keputusan kenapa dia langsung menyuruh Adriana untuk datang?", tanya Xavier terlihat kesal.

"Mana aku tahu. Lagian ngapain si terlalu lama marah, hukuman mu sudah cukup sadis Bro dengan membatalkan pernikahan di detik-detik terakhir", ujar Pras sambil mengangkat kedua bahunya.

"Alaaa loe juga kalau jadi gw akan melakukan hal yang sama", kata Xavier sambil duduk disamping Kirana dan kembali membelai lembut rambut anaknya. Kirana makin terlihat cubby sejak Xena mengurusnya.

"Justru gw akan makin mempercepat pernikahan karena gw ngga akan mau kehilangan orang yang gw cintai. Gw ngga akan menyerahkan dia pada orang lain kalau malah membuat hati gw lebih sakit. Saat gw memilih seseorang untuk menjadi pendamping gw, gw uda yakin sepenuhnya kalau orang itu akan mencintai gw juga. Jadi kalau sampai ada kejadian seperti kalian, gw tetap berpegang pada orang yang gw cintai, gw akan percaya apapun yang dia katakan", ujar Pras.

Xavier hanya diam tapi ia sepertinya mengerti maksud perkataan Pras. Terdengar suara mobil masuk ke halaman Villa dan tak lama pintu mobil terbuka dan tertutup.

"Ayo masuk ke sini Adriana", ujar Xena sambil menggandeng tangan sahabatnya yang tampak ragu untuk masuk mengikuti langkah Xena.

Xavier memandang ke arah Adriana dengan mata penuh kerinduan, Adriana membalas pandangannya dengan pandangan yang sama. Xena menarik tangan Adriana berjalan mendekati kakaknya.

"Tidak kah kalian akan berpelukan?", goda Xena. Xavier hanya diam namun ia berbalik badan dan ia kembali melihat ke arah Kirana.

"Aku merindukanmu kak", ujar Adriana pelan yang membuat Xavier kaget. Dia hanya diam tetap membelakangi Adriana.

"Ayoooo anak-anak waktunya kita main air. Kita berenang yuk", ujar Pras langsung menggendong Kirana dan menarik Mika. Xena lalu menarik Raffa mengikuti langkah suaminya menuju ke kolam renang.

"Mama aku ngga pake baju renang lagian aku belum selesai sarapan", protes Raffa.

"Ngga apa-apa, pakai ini aja, sekali-kali berenang pakai baju lengkap. Nanti mama ajak makan enak dimana aja Raffa mau makan", ujar Xena tetap menggenggam tangan Raffa dan tidak melepaskan pegangan tangannya.

Setelah mereka ditinggalkan berdua, Xavier duduk di sofa tanpa menghiraukan Adriana. Adriana mengikuti lalu duduk disebelah Xavier sambil memegang lengan Xavier agar ia melihat ke arahnya.

"Kak dengarkan penjelasan ku. Aku memang salah kak karena aku diam saat aku dipeluk pria lain. Tapi itu karena aku sudah mengucapkan selamat tinggal pada William kak. Jujur aku tidak punya perasaan lagi kepada William kak. Aku hanya mencintaimu", ujar Adriana.

Dia diam sambil menunggu reaksi Xavier. Xavier berbalik melihat ke arah Adriana menunggu kata selanjutnya.

"Dulu aku pacaran sama William, tak pernah kami sampai berciuman bibir, hanya kening saja seperti yang kamu lihat kak. Itu pun juga hanya untuk salam perpisahan terakhir dia untukku kak", ujar Adriana.

Xavier tetap diam sambil matanya mencari kebenaran pada mata Adriana dan disana ia mendapatkan apa yang ia cari. Adriana mengatakan yang sebenarnya.

"Kamu adalah cinta pertamaku kak. Dengan mencintaimu dalam diam, aku jadi mengerti apa itu cinta sejati. Selama ini aku bersalah pada William karena aku juga memang tidak pernah benar-benar mencintainya. Aku hanya terbiasa pada William yang selalu menemani aku setiap hari", ujar Adriana mencoba untuk tersenyum.

Tangannya mengambil tangan Xavier dan menggenggam tangannya lembut. Xavier tidak menolak genggaman tangan Adriana, dia malah menggenggam kembali tangan Adriana.

"Aku akan perjuangkan cintaku padamu kak. Aku akan menjaga hatiku untuk selalu mencintaimu. Aku akan menunggumu kak. Maafkan aku. Aku benar-benar mencintaimu dan aku sudah terlanjur mencintai Kirana kak. Terima aku kembali kak", ujar Adriana dengan muka memelas.

Xavier memandang wanita di depannya, dia menyentuh pipi Adriana lalu ia mendekati dan mencium bibir Adriana. Adriana menitikkan air mata bahagianya, ia membalas ciuman Xavier dan melingkarkan tangannya ke leher Xavier yang makin dalam mencium bibirnya. Hati Xavier menjadi tenang, dia kembali yakin pada cinta. Semoga Adriana dan dirinya bisa bersama selamanya, itu pintanya dalam hati.


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C215
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión