Descargar la aplicación
32.87% Isi Kontrak Pernikahan / Chapter 24: Isi Kontrak Pernikahan

Capítulo 24: Isi Kontrak Pernikahan

Rapat sudah selesai dari lima belas menit yang lalu,tapi Reno masih diruangan meeting ditahan oleh Leo.

Dia sedang diintrogasi dan tentu saja diceramahi.

"Awas kalo loe sampai ninggalin Lina lagi."ancam Leo pada Reno begitu mengetahui sang boss akan mengajak istrinya untuk keluar.

"Iya kali ini gue gak bakal ninggalin dia..."janji Reno pada Leo yang sedang menatapnya dengan pandangan yang sulit untuk diartikan.

"Janji.Lagian loe perlu bukti apalagi sih Lina itu udah jelas jelas bukan cewek matre seperti yang loe tuduhin itu."Leo tau jika Lina bukan perempuan yang seperti dipikirkan oleh Reno.

"Loe taukan dengan sikap Lina yang penurut dan pendiam bukan berarti dia tidak peduli dengan uang,gue tau dia hanya malu untuk meminta apa yang dia mau ke gue."Reno tetap akan pendiriannya,karna bagi Reno semua wanita sama saja.

"Semua orang pasti butuh uang Ren tak terkecuali Lina,loe gak bisa terus nyamain semua cewek dengan orang yang ada dimasa lalu loe.Lina berbeda dengan Laras dan jelas berbeda dengan semua pacar pacar loe itu."Leo mulai muak dengan sikap Reno yang masih membawa luka lama dikehidupannya saat ini.

"Jelas semua sama,loe taukan semua cewek yang deket sama gue.Semuanya hanya mau uang gue doank.Gue yakin Lina hanya malu minta karna loe pasti tau cewek secupu dan sepolos Laras aja ninggalin gue begitu dia nemuin cowok yang lebih dari gue dan loe juga pasti tau alasan yang dia bilang ke gue."Reno berbicara penuh dengan kebencian akan seseotang dimasa lalunya.

"Dia ninggalin gue hanya karna menurut dia gue gak peka,hanya karna gue gak pernah beliin yang dia mau.Dan loe juga pasti tau dia ninggalin gue dengan cowok yang menurutnya bisa membelikan semua yang dia mau tanpa harus dia minta kan."sambung Reno dengan nada penuh amarah.

"Gue ngerti Ren,tapi itu gak bisa loe jadiin patokan untuk menilai semua cewek.Gak semua cewek sama,loe harus melihat Lina dari sisinya yang lain."Leo mengerti apa yang pernah dirasakan Reno,tapi menurut Leo itu hanya masa lalu.

"Jadi setelah loe membuktikannya hari ini,apa yang akan loe lakukan kedepannya..."tanya Leo perihal rencana Reno yang akan membuktikan bahwa Lina matre atau tidak.

"Gue belum tau,tapi yang jelas gue akan memastikan terlebih dahulu jika Lina itu sama saja seperti yang lain."Reno tetap kekeuh..

"Ok.Tapi ingetkan pesan gue.Jangan tinggalin dia..."Lagi lagi Leo mengingatkan Reno untuk tak meninggalkan Lina seperti yang sudah sudah.

"Iya gue janji dan loe bisa pegang janji gue."Reno menjawab dengan tegas dan pergi berlalu meninggalkan Leo.

Reno bergegas kembali keruangannya untuk menjemput Lina disana.

Begitu Reno masuk Reno mendapati Lina yang tertidur pulas dengan bersandar kesofa, ditangannya ada sebuah buku dongeng untuk anak kecil.Tertulis disampul buku itu "kumpulan dongeng pengantar tidur".

Satu hal lagi yang Reno ketahui dari Lina,selain istrinya itu tipe orang yang tak terbiasa memakai selimut ketika tidur dan Lina juga seorang kutu buku sejati karna semua jenis buku ia baca dan disetiap waktu luangnya dia selalu mengisinya dengan membaca.

Reno duduk disamping Lina,dia tak langsung membangunkannya melainkan menikmati wajah Lina yang kini tengah tertidur pulas.Reno tak memungkiri jika Lina itu cantik tak kalah dari wanita diluar sana yang pernah ia pacari,hanya saja dia sedikit cuek dengan penampilannya.

Bibirnya tetap berwarna pink walaupun tak dipoles dengan lipstik,wajahnya mulus putih alami ditambah dengan alis yang tebal membuatnya terlihat sempurna apalagi sekarang Lina terlihat memakai makeup walaupun tipis.

"Lina bangun...."Reno mengguncang tubuh Lina pelan untuk membangunkan sang istri.

"Lina..."kali ini Reno dengan sengaja memanggil Lina tepat disamping telinganya.Panggilan itu tak hanya satu kali tapi beberapa kali Reno mengulanginya sampai Lina benar benar terbangun.

"Aaakhhh..."tesangat dekat dengan wajahnya.

"Kakak ngapain..."teriak Lina lagi dan dengan repleks memukul wajah Reno dengan buku yang ia pegang.

Reno mengaduh sakit sambil memegang wajahnya,tapi hanya pura pura.

"Maaf,maaf...."Lina memegang tangan Reno yang menutupi wajahnya.

"Lagian kakak ngapain sih..."tanya Lina sekali lagi.

"Bangunin kamu,lagian tidur udah kayak kebo aja pagi pagi gini."Reno menyingkirkan tangan dari wajahnya dan menatap Lina serius.

"Lagian lama banget meeting nya udah kelar dari tadi juga."protes Lina yang tadi sempat ada karyawan masuk kekantor Reno untuk menyerahkan laporan yang diminta Reno waktu meeting tadi.

"Iya maaf,yuk berangkat..."Reno bangkit dari duduknya memberi tanda jika ia siap untuk menjalankan rencananya.

"Kemana..."tanya Lina bingung karna Reno tadi pagi hanya bilang akan kekantor tidak ketempat lain.

"Ikut saja.." Reno menarik satu tangan Lina membuat Lina berdiri dengan terpaksa.

Reno terus menggenggam tangan Lina erat selama perjalanan dari kantor sampai mobil,seakan dia takut Lina akan kabur.

Reno membawa Lina kesebuah mall besar yang ada dijakarta.Setelah dia memarkirkan mobilnya dia menarik Lina keluar mobil dengan sedikit memaksa karna Lina yang sedikit menolak untuk turun.

"Kita mau ngapain kesini kak..."tanya Lina untuk kesekian kalinya semenjak mobil memasuki parkiran mall.

"Ikut saja..."Lagi lagi Reno menggenggam tangan Lina posesif.

Lina mau tak mau mengikuti kemana Reno membawanya,karna ia tau Reno tak biasa dibantah.

"Kita ngapain kesini,kakak mau beli kado buat pacar kakak atau mau ngapain..."tanya Lina penasaran karna Reno membawa Lina masuk kegerai tas bermerek.

"Buat kamu,pilihlah tas yang kamu mau yang mana saja...."Reno berkata dengan nada yang terdengar sombong.

"Maksud kakak apa..."Lina tau jika Reno pasti merencanakan sesuatu.

"Apa...jangan berpikir macam macam aku hanya sedikit memberi hadiah untukmu."Kali ini nada bicara Reno sedikit lembut entah karna dia menyembunyikan rencananya atau karna memang dia menyadari selama ini memang tak pernah memberi apapun untuk Lina.

"Nggak aku gak mau,kita keluar saja dari sini."Lina mencoba menarik tangan Reno untuk keluar dari sana.

"Kenapa kau tidak mau..."tanya Reno serius dia menghentikan usaha Lina yang terua menarik tangannya untuk membawanya keluar.

"Karna aku tidak suka..."ucap Lina sambil terus menarik tangan Reno.

"Kenapa disini banyak pilihan tas yang kamu mau,kamu tak perlu khawatir untuk harganya."Ucapan Reno sombong.

"Ini bukan masalah harga kak tapi masalahnya ada padamu."Lina berbicara sedikit keras seakan kekesalannya sudah benar benar memuncak.

"Kenapa aku,apa kamu mau pergi ketoko yang menjual barang lebih mahal dari ini."kata kata Reno seakan menjawan semua rasa penasaran Lina.

"Oh aku tau kakak sengajakan mengajak aku kesini,kakak melakukan ini untuk apa.Untuk menebus rasa bersalah karna aku tau semua yang kakak lakukan dengan cewek cewek itu atau membuktikan aku ini sama seperti Laras atau pacar pacar kakak yang lain...."Lina mengungkapkan semua kekesalannya karna ia tau jika dibalik sikap baik Reno pasti terselip sesuatu disana.

"Aku bukan Laras kak dan aku tak sama seperti pacar pacar kakak yang lain hanya ingin akan uang kakak.Memang aku ini hanya..."Lina hampir saja membuka identitas istri kontraknya dimuka umum,walaupun ditoko itu memang sepi hanya ada mereka berdua dan pelayan toko disana.

"Ok baik jika ini mau kakak,kakak mau aku belanjakan.Berbelanja sama seperti mereka baik akan aku lakukan dengan senang hati..."Lina bertambah kesal karna Reno yang tak memberi respon akan kata katanya yang panjanh lebar,Reno hanya diam mematung dengan tatapan kosong.


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C24
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión