Descargar la aplicación
31.5% Isi Kontrak Pernikahan / Chapter 23: Isi Kontrak Pernikahan

Capítulo 23: Isi Kontrak Pernikahan

Hari ini Reno berencana untuk mengajak Lina jalan jalan.Dia yang biasanya susah bangun pagi dan menunggu Lina membangunkannya,tapi pagi ini berbeda.

Jam enam pagi dia sudah bangun,bahkan dia membantu Lina membersihkan rumah terlebih dahulu.Ketika Lina masak untuk sarapan Reno menyapu dan mengepel.

Reno seakan cuek dengan Lina yang terus menatapnya dengan tatapan tak percaya.Reno belum mengutarakan keinginannya untuk mengajak Lina jalan jalan karna Reno tau Lina pasti akan banyak alasan untuk menolaknya.

Karna Reno tau Lina tak senang jalan jalan dengan dirinya karna,ya Reno pernah meninggalkan Lina secara sengaja berkali kali.

Reno meninggalkan Lina bukan tanpa alasan,Reno hanya ingin membuatnya marah dan melakukan sedikit kesalahan yang melanggar kontrak yang mereka buat.

Asal kalian tau saja ada poin didalam kontrak itu yang menyebutkan.Lina dilarang mencaci dan memaki Reno ketika mereka sedang berdebat ataupun Lina marah akan tindakan suaminya.

Sebenarnya ketika Reno membuat kontrak dengan Lina,dia sengaja menuliskan poin poin yang pasti akan dilanggar oleh Lina selaku pihak kedua dan tak punya kewenangan untuk menolak.

Dia berbuat begitu sengaja karna,ketika masa perceraian mereka tiba Reno bisa dengan mudah menghadirkan fakta fakta yang ada dan akan menyudutkan Lina sebagai pihak yang bersalah.Tapi perkiraan Reno salah besar sudah setahun lebih pernikahan mereka berjalan dan Lina belum melanggar satu poin pun.

Akhirnya Reno pun menyerah,dia tau Lina takkan melakukan kesalahan seperti yang ia harapkan.Karna dua bulan tinggal bersama Reno menyadari satu hal yaitu Lina adalah perempuan yang baik dan Reno yakin walaupun tidak ada kontrak yang mengikat mereka,Reno yakin Lina akan tetap bersikap sama seperti saat ini.

Dan hanya satu hal yang masih perlu Reno pastikan,dan dia akan memastikannya hari ini.

"Hari ini kamu ikut aku kekantor."ajak Reno begitu ia menyelesaikan sarapannya.

"Untuk apa aku ikut.Nggak akh..."jawab Lina menolak.

"Ikut saja,dan berpakainlah yang bagus.Dilarang memakai celana harus memakai dress."tambah Reno lagi,seakan mengabaikan penolakan Lina.

"Aku mandi duluan.Oh iya siapkan baju yang warna senada dengan baju yang akan kamu pakai."permintaan Reno terdengar memaksa bagi Lina.Tapi lagi lagi Lina tak bisa melawan dia hanya mengambil nafas berat dan ia hembuskan dengan cepat.

Setelah Reno selesai mandi kini giliran Lina.Terlihat Lina dengan malasnya melangkah kekamar mandi.Sedangkan Reno tersenyum senang karna lagi lagi Lina mengikuti kemauannya.

Reno meraih kemeja yang sudah disiapakan sang istri.Warna putih dengan jas warna abu abu.

"Pilihan yang tepat..."puji Reno pada Lina.

Cukup lama Lina berada dikamar mandi,dia sengaja berlama lama didalam karna tak mau pergi dengan Reno.Tapi ada yang berbeda dengan biasanya Reno tak bersikap rusuh seperti biasanya,biasanya jika Lina sedikit lama Reno akan berteriak memanggil namanya terus menerus tapi sekarang berbeda,tak ada teriakan bahkan terkesan Reno menunggunya dengan sabar.

Membutuhkan waktu satu jam untuk Lina menyiapkan penampilannya dan Reno menunggunya dengan sabar karna Reno tak mau Lina semakin tak senang pergi jalan jalan bersamanya.

"Yuk..."ajak Lina begitu ia keluar dari kamar.

Penampilannya sangat berbeda dari biasanya,Lina yang biasanya memakai celana jeans kini menggunakan dress berwarna senada dengan pakaian Reno berwarna abu.

Rambut pendeknya ia gerai dan wajah ia poles dengan makeup.

Reno menikmati pemandangan didepannya yang sangat memanjakan matanya,padahal ia sudah terbiasa dengan wanita yang bahkan lebih cantik dari Lina.Tapi melihat Lina yang tampil berbeda seperti saat ini membuatnya sadar satu hal.Istrinya juga cantik tak kalah dengan wanita yang ia pacari diluar sana.

"Kak,mau berangkat gak nih.Malah bengong ...."ajak Lina sekali lagi membuat Reno membuyarkan keterpesonaannya.

"Iya ayo berangkat..."jawab Reno begitu tersadar.

"Lho kok kamu pake sepatu,gak pake heels."protes Reno begitu menyadari Lina memakai sneaker berwarna putih.

"Aku gak nyaman kalo pake heels.Kitakan cuma mau kekantor,lagi pula dengan aku pake sepatu itu bisa membuat ruang gerakku lebih bebas ketimbang aku pake hak tinggi."penjelasan Lina disambut anggukan Reno yang seakan mengerti.

"Ok kalo gitu.Selama itu tak membuatku repot aku terima."Reno tak bersungguh sungguh dengan kata katanya.Dia hanya malu mengakui karna tidak memakai heels pun Lina nampak cantik dengan gayanya sendiri.

Hari ini Reno sengaja menyetir mobilnya sendiri karna hari ini setelah urusan kantornya selesai dia akan mengajak Lina untuk shopping.

Membutuhkan waktu satu jam untuk mereka sampai kekantor karna jalanan yang cukup padat dijam berangkat kantor.

"Yuk masuk..."Reno membukakan pintu untuk Lina turun dari mobil.walaupun Lina sudah menolaknya tapi Reno tetap melakukannya membuat Lina semakin tak percaya akan Reno yang berbeda dihari ini.

Mereka memasuki kantor disambut dengan tatapan karyawan Reno yang tak percaya jika Lina bisa sangat terlihat berbeda dari biasanya.Apalagi sekarang rambut Lina yang dipotong pendek memberi kesan tak hanya cantik tapi juga imut.

Karyawan kantor Reno memang sudah mengetahui jika sang bos sudah menikah,tapi mereka juga tau gimana kelakuan bos mereka dibelakang Lina.

Dan menurut mereka Reno main wanita dibelakang istrinya,itu bukan sepenuhnya salah Reno.Karna menurut mereka Lina lah yang kurang tegas sebagai istri dan terlalu cuek akan penampilan.

"Pagi Lina..."sapa Leo begitu melewati ruangan sang sekertaris.

"Pagi kak Leo..."jawab Lina ramah seraya menunjukan senyum manisnya.

"Bosnya gue Leo,sapa gue dulu donk..."protes Reno tak terima Leo menyapa Lina terlebih dahulu.

"Bosen gue nyapa loe kan tiap hari,kalo Lina kan jarang..."jawaban Leo disambut tatapan sinis Reno sedangkan Lina tersenyum malu.

Leo ikut mengekor memasuki ruangan Reno.

dia berjalan tepat disamping Lina yang berjalan dibelakang Reno.

"Cantik,kamu cocok dengan rambut pendek..."puji Leo kepada Lina.

"Ehhmm..."Reno berdehem dengan sengaja karna ia tak suka Leo seakan sok akrab dengan Lina.

"Kamu tunggu disini,aku gak bakal lama kok rapatnya,kalo bosen kamu bisa berkeliling tapi ingat jangan kabur."Reno berpesan kepada Lina yang kini tengah duduk disofa ruang kerjanya.

"Iya..."jawab Lina dengan malas.

"Aku kayaknya lebih baik nemenim Lina aja ya disini.Takut kabur."pinta Leo dengan nada serius.Dia senang menggoda Reno yang Leo lihat sudah sedikit berubah sikapnya kepada Lina.

Reno yang Leo lihat setelah tinggal bersama Lina beberapa bulan ini,menunjukan perubahan sikap yang cukup drastis.Reno tak keberatan jika dia melarang pacar pacarnya datang kekantor karna alasan menjaga nama baik sang bos.Leo pun tau Reno selalu pulang tepat waktu kerumah selama sebulan ini,karna disaat Reno tak bisa diajak berkencan oleh pacarnya maka Leo yang akan jadi sasaran kemarahan mereka.


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C23
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión