Descargar la aplicación
4.6% Biarkan Mata Berbicara / Chapter 11: Mama...

Capítulo 11: Mama...

Aku Ingin Pulang..

Aku melangkahkan kakiku kembali tanpa tujuan lagi, entah aku harus kemana ...

dan aku harus apa..

Aku sangat merindukan mama...

Aku ingin di peluk mama...

Aku ingin pulang melihat mama...

Pikiranku kembali melayang kepada mama.

Sedang apa mama disana, apakah mama disana sedang merindukan aku....

Mama.. maaf kan aku ma....

Tanpa kusadari ternyata air mataku menetes di sepanjang perjalanan ini.

Tapi aku harus belajar melihat kedepan, sedikitpun aku harus membuang semua masa laluku..

Aku harus bangkit dari kesalahanku sendiri.

mencoba untuk tidak menyesali apa yang telah ku ingini saat ini.

Tak kurasa, hari sudah menjelang siang, perut ku mulai terasa lapar.

Kulihat disekililingku, kucari rumah makan yang murah meriah. karena uangku harus kubagi bagi untuk keperluanku yang lain.

" Aku harus cari pekerjaan ...dan cari tempat untuk menginap, karena besok aku harus sekolah.

aku menyemangati diri ku sendiri agar aku mampu menjalani semua ini.

" Slamat siang...

Mau makan disini apa dibungkus mba..."

Sapa seorang pelayan rumah makan kepadaku...

" Makan disini mba... , nasi pakai rendang saja mba... minumnya es teh tawar ya mba..."

Dengan senyum aku membalas si mba pelayan dan memesan makananku.

Akupun segera mencari tempat duduk yang dekat dengan kipas angin. karena sepanjang perjalan tadi, terik mentari sangat menyengat hari ini.

Tiba tiba ! dia duduk dihadapanku..

Membuat ku terkejut dan sontak berteriak kaget..

" E LO ...!!!

ngapain lo disini , ngapain lo masih nguntilin gue sih...!

Dasar orang Gila..! pergi sana !

Rasanya ingin kulempar dia dengan tempat tisu yang ada di meja.

Aku benar benar tidak mengerti , apa yang ada di otaknya sehingga dia melakukan hal bodoh seperti ini lagi.

" Anjani , gue dah bilang sama lo, gue akan ngejagain lo...

ga papa lo nolak gue, anggap aja gue ga ada.. tapi yang penting bagi gue ... gue harus deket ada di samping lo.... ok..hehehehe...

Dengan gayanya yang slebor dan cuek, dia berkata kepadaku..

Rasanya , aku kalo tidak menyadari ini di Rumah makan dan perutku tidak keroncongan, aku benar benar pergi dari sini meninggalkan tampang bodoh penguntil ini.

" Huh... susah ngadepin Orang GILA kayak lo !

Dengan bersungut sungut, Nada kesal ku lontarkan kepadanya.

" Ya itu diaa.... Orang Gila kayak gue , bisa nyemembuhin hanya sama lo Anjaniii.... iyaaa kaan..hehehe

Dia berkata manja tanpa rasa berdosa dan cengengesan didepan ku membuat aku makin ingin melempar tempat sendok yang ada di meja ini ke mukanya. akhirnya ...

aku hanya bisa menenangi diriku, agar aku bisa makan dengan rilexs , didalam pikiranku hanya satu tujuan bahwa selesai makan ini aku harus mencari tempat tinggal bagiku.

Sabodo teuing sama dia... aku ga perduli, toh dia punya rumah yang bagus... kenapa juga dia harus bersama ku.

Tiba tiba ponselnya berbunyi.

" Kriiing...kriing...kriiing..."

" Iya pak... kemari saja , saya sekarang ada dirumah makan padang, sebelah Bank BRI petamburan pak... saya tunggu disini ya pak..

terima kasih "

Dia berbicara dengan seorang laki laki di telpon, ada rasa takut aku mendengar percakapannya, karena sesaat aku sempat curiga dia berbicara dengan papa.

Tapiii .....bagai mana papa bisa berkomunikasi dengan nya.

Sejak Oman menelponku untuk kembali kerumah, aku mematikan ponselku , karena aku tidak mau mereka menelponku berkali kali.

Aku berencana untuk mengganti no telponku.

Tapi... aku takut , jika mama ingin menelponku nanti bagaiamana..?

Tanpa basa basi, akupun menyantap makananku.

Rasa makanan ini terasa hambar dimulutku, mungkin karena pikiran ku kacau dan merasa tidak tenang gara gara makan sambil melihat mukanya ada di hadapanku.

" Lo.. mau makan gue juga yaa..., soalnya tampang lo serem amat liat gue "

Yang masuk mulut emang nasi... tapi kayaknya yang lo anggap makanan itu adalah diri gue....?!

gue jadi takuut...tauu...hahahaahaahha

Dengan muka polos dan nada guyon dia bisa bisanya mengejek ku.

" Iya malahan, gue mao makan lo hidup hidup !

karena gue empet liat muka lo !

ku balas dia dengan nada emosi dan kesal.

" mba... sudah selesai berapa semua jadinya.."

Selesai sudah makan siang ku ,dan aku ingin membayar semua yang telah ku makan tadi.

" Maaf mba sudah di bayar sama mas ini tadi..."

Kaget aku mendengar kata kata dari si mba pelayan ini.

Aku pun bertanya dalam hatiku, kapan dia membayarnya, karena dari tadi kulihat dia hanya duduk di hadapanku.

Aku merasa makin stress dibuatnya, dan benar benar menyebalkan..!

" Hei.. ngelamuun.!

Jangan jangan lo lagi bertanya ya, gue kapan bayar yaa.... hahahahaha....

Guee gituuu loooh...."

Dia berkata dengan sombongnya di hadapanku.

Tapi memang benar kata kata yang dia ucapkan, itu memang pertanyaanku.

" Anjani , ayo ikut gue sekarang.."

selalu saja dengan seenaknya dia menarik tanganku untuk selalu ikut dengannya.

Ingin ke tepis tangan ini, dan melepaskan diri darinya, tapi bathinku menolaknya..

tidak bisa kupungkiri, bahwa akupun ingin selalu bersamanya.

" Ayo naik, seperti kata gue tadi pagi, hari ini gue mau ajak lo bolos sekolah...."

sambil menyubit pipiku dia berkata menyuruh ku naik kedalam mobilnya, dia membuat ku terheran heran dengan semua ini, ternyata Orang yang dia telpon tadi, yang kupikir dia sedang menelepon papa, itu ternyata supirnya. dan lebih gila lagi, ku sangka yang mengantar mobil ini jalan jalan nanti adalah si bapak supir ini ternyata bukan, teganyanya dia menyuruh supir itu untuk kembali pulang naik taxsi.

tinggalah aku bersama dengannya. dan dia yang menjadi navigatornya.

" Ayoo jangan bengong ngeliatin gue, emang sih gue ganteng, tapi tatapan matalo itu rasanya bikin gue mati cepet ! heheheehe...

Anak ini benar benar membuatku kesal, percaya diri sekali dia bilang aku ngeliatin dia.

Padahal rasanya ingin aku melempar dia pake Hp nya yang ada di dekatku ini.

" Anjani , lo tenang aja, pokoknya lo mau gue ajak ke tempat yang lo suka, hari ini gue mau buat lo seneng.... tapi kalo lo ga suka bilang ya, biar gue bisa ganti tempat secepatnya"

Aku hanya bisa menatap dan mendengar ocehannya, karena aku sendiri tidak tahu kemana dia mengajakku pergi.

Disepanjang perjalanan aku sudah tidak tahu lagi dia berceloteh apa, karena kepala ku terasa berat dan mengantuk sekali.

Mungkin karena aku tadi makan terlalu banyak sekali sehingga perutku kenyang dan rasa kantuk pun datang...

Aku hanya merasakan tangannya yang merangkulku untuk bersandar di bahunya.

Dia memberikan pundaknya sebagai tempat sandaran kepalaku.

Aku merasakan sangat nyaman sekali dan bau aroma yang keluar dari tubuhnya wangi parfum yang lembut, benar benar membuat ku terlena dan menjadi terlelap.

" pok...pok... Anjani... dah sampe ayo bangun...

bangun Anjani "

Tersadar aku dari tidurku, dia membangunkan ku dengan menepuk nepuk pipiku.

" eeh.. dimana ini , Jam brapa sekarang.."

Akupun bertanya kepadanya , karena aku merasa lama dan lelap sekali tidurku

Entah dimana ini, tapi aku melihat sungguh bagus tempatnya.

Mobil ini berhenti tepat di tikungan dimana aku bisa melihat kebun teh yang luas dan matahari yang mulai terbenam,

Di ujung jalan kulihat pedagang kopi dan teh anget keliling. Juga ada penjual jagung dan uli bakar.

Rasanya tempat ini seperti berada di puncak.

Aku merasa dia benar benar tau semua tentangku. Hingga bisa membawaku ketempat yang kusuka seperti ini...

Kulihat lagi wajahnya...ingin rasanya ku memeluknya dan kucium pipinya, sebagai tanda terima kasihku, dia benar benar telah membuat ku senang hari ini.

" Gue yakin , lo pasti suka tempat ini "

Karena gue sering perhatiin lo sama gue punya kesamaan selera , Gue terkadang kalo lagi kusut juga pergi kesini, cuma tempat ini yang bisa buat gue tenang dan bisa berfikir lagi, tentang rencana dan mimpi mimpi gue.

Hidup itu cuma sekali Anjani , jangan sia siakan mimpi lo..

Dia berkata kepadaku , sambil memegang tanganku, didalam kata katanya sesungguhnya dia ingin agar aku melepaskan masalahku, makanya dia membawaku ketempat seperti ini.

" Ayuk turun.... kita bisa duduk diatas mobil sambil makan jagung bakar..kamu maukan Anjani ?

Dia menyuruhku turun dari mobil dan mengajak ku melihat matahari terbenam dari atas mobilnya.

=========== °°° ==========


Load failed, please RETRY

Regalos

Regalo -- Regalo recibido

    Estado de energía semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Piedra de Poder

    Desbloqueo caps por lotes

    Tabla de contenidos

    Opciones de visualización

    Fondo

    Fuente

    Tamaño

    Gestión de comentarios de capítulos

    Escribe una reseña Estado de lectura: C11
    No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
    • Calidad de escritura
    • Estabilidad de las actualizaciones
    • Desarrollo de la Historia
    • Diseño de Personajes
    • Antecedentes del mundo

    La puntuación total 0.0

    ¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
    Votar con Piedra de Poder
    Rank NO.-- Clasificación PS
    Stone -- Piedra de Poder
    Denunciar contenido inapropiado
    sugerencia de error

    Reportar abuso

    Comentarios de párrafo

    Iniciar sesión