Descargar la aplicación
3.76% Biarkan Mata Berbicara / Chapter 9: Ijinkan Aku Melupakanmu..

Capítulo 9: Ijinkan Aku Melupakanmu..

Arti Dari Pelukan itu...

Kulihat waktu sudah menunjukan jam 1 dinihari, aku hanya terdiam dan tidak dapat menjawab semua pertanyaan demi pertanyaan darinya.

Akupun tidak tahu, dimana aku harus tinggal malam ini, sesungguhnya aku takut akan situasi yang membingungkan ini.

Tak mengerti kemana arah langkah kaki ini lagi.

" Anjani, sudah larut malam, lo tinggal di rumah gue aje yee...

Gue akan bilang sama nyokap gue... dia pasti mengerti, mau yaa lo ikut kerumah gue....

Nada memelas dia utarakan kepadaku, sambil menatap ku dia selalu berkata memohon kepadaku....

" Ayo Anjani, gue mohooon... lo ikut kerumah gue aja, gue ngga tenang kalo liat lo kayak gini....

gue musti jagain lo Anjani.....

Tidak ada satu patah katapun yang keluar dari mulutku untuk menjawabnya...

Hanya tatapan mataku yang tertuju melihat mimik mukanya dan keseriusannya menolongku.

Ku bertanya pada diriku, mengapa dia harus memohon kepadaku....

Mengapa dia harus menjagaku...

Mengapa dia ikut campur dalam kehidupanku....

Tetap kelu rasanya bibir ini....

Ku tatap wajahnya untuk kesekian kalinya...

Rasanya aku ingin menangis di pundaknya, karena sesungguhnya aku merasakan takut yang teramat sangat.

Aku butuh pelukannya , aku butuh dukungan dari seseorang yang mampu membuatku bangkit dari semua masalah ini.

" Anjani , ayok kita pergi dari sini..."

Dengan sigap tangan itu, menggandengku dan mengajakku untuk menaiki motornya.

Dibawah temaramnya lampu jalan, suara motor ini terdengar halus dan pelan, kulihat punggungnya yang begitu nyaman bagiku, membuatku ingin menyandarkan kepalaku di punggungnya dan akupun berkata perlahan kepadanya....

" Ijinkan aku menangis ...." ku peluk badannya erat sekali, Dan airmata ini pun keluar bersama luapan hati yang ku simpan dari tadi.

Aku berkata dalam tangisanku, aku sesungguhnya tidak sanggup tetapi aku harus sanggup. akupun menangis dengan puasnya.

" Anjani, menangislah.... cuma ini yang bisa gue lakuin buat lo...menangislah sepuasnya...

gue akan ada disini bersama sama lo..

Walaupun dia berkata membelakangiku, tapi suara itu menyejukan ku, membuat diri ini merasakan nyaman dalam malam yang kelam ini. Aku benar benar berterima kasih kepadanya.

Motorpun berhenti, didepan gerbang memasuki area cluster perumahan elit.

" Malam bos kecil.." dari mana ini yaa...

Waaaah... ini siapa yang dibawa.. sudah ijin sama nyonya besar ga niih....hahahaha...

Bapak Satpam yang menjaga pintu gerbang menanyainya tentang siapa aku ini.

Ada perasaan malu didiri ini, pasti mereka berfikir aku ini perempuan yang tidak baik.

Tetapi aku tidak tau lagi, jika bukan pergi bersamanya.. aku harus pergi kemana ?

" Malam Bapak, aah.... Bapak ini bisa aja, ya sudahlah...

justru ini disuruh mama untuk menjemputnya...

Udah dulu ya pak, mau pulang, terima kasih pak...

Diapun berbohong demi diriku....

Kulihat di raut wajahnya tidak ada penyesalan atau ketakutan sedikitpun membawaku pulang kerumahnya.

Entah apa yang dia inginkan sesungguhnya.

Langkahpun terhenti didepan rumah bermodel minimalis, tetapi sangat besar dan indah dengan taman bunga yang luas....

" Anjani ini rumah gue, jangan malu malu yaa..."

Ku anggukan kepalaku untuk menjawab ajakannya. Sungguh di luar pemikiranku anak yang biasanya slebor dan nyantai ini, ternyata dia tinggal ditempat ini.

" Kayaknya semua sudah pada tidur, baguslah sekarang aman...

Anjani kamu malam ini tidur dikamarku ya..

tersentak kaget aku mendengarnya..

" eeiit bukan ! ....bukan begitu maksudnya....

kalau kamu tidur di kamar tamu itu ada di bawah, sedangkan kamarku diatas.

Aku ini musti menjagai kamu jadi,

kamu tidur saja dikamarku nanti aku yang tidurnya di sofa.

" Anjani.... gue tidak mau jauh dari lo..

Lo harus percaya sama gue... gue akan menjaga lo. dan gue akan berusaha ngelindungin lo...

Dengan senyum dan kepastian yang terpancar di wajahnya. Dia berkata kepadaku

Dia memberikan alasannya mengapa aku harus tidur dikamarnya.

Aku memasuki kamar yang tertata rapi,

rasanya tidak seperti kamar kamar anak sebayanya , kamar ini begitu rapi dan sangat harum.

180° berbeda dengan bayanganku kepadanya

Aku bertanya dalam hatiku, benarkah ini kamarnya ?

kulihat sekelilingnya penuh buku dan lukisan lukisan tentang tata surya...

begitu indahnya...

" Anjani, disebelah sana kamar mandi, lo bisa mengganti pakaian lo disana, dan habis ini lo istirahat yaa..

Matalo sembab... dan lusuh sekali keadaan lo.. Tidak papa jika lo tidak mau berbagi masalah lo kepada gue...

tapi yang terpenting bagi gue...

gue harus menjaga lo....

Kata kata itu membuat ku merasakan kenyamanan, tidak salah jika aku memilih bersama dengannya.

Sekilas baru aku menyadari bahwa aku selama ini, telah salah menilainya...

Ingin ku ucapkan kata maaf dan terima kasih kepadanya.

tapi aku belum mampu..diri ini masih tetap saja sombong...dan berusaha menipu diri sendiri

Akhirnya aku bisa merebahkan badanku diatas kasur.

ku tatap langit langit kamarnya yang begitu indah sekali.

" Anjani tidur sudah malam, besok kamu tidak usah masuk sekolah dulu. Biar kamu istirahat

nanti aku akan mengijinkan lo pada wali kelas lo ya.

" Hmmmm..... kayaknya Lo suka ya dengan lukisan gue yang acak kadut hahahhaahaha dari tadi matalo ga berkedip ngeliatnya.

Jujur ya , semua lukisan ini gue yang buat.... dan ada banyak kisah di dalamnya.

nanti kalo lo dah ga kusut lagi gue akan ceritain sama lo tentang lukisan dikamar gue ini.

" Ok, Anjani sekarang lo tidur ya, sdah malam...night Anjani"

Dia pun merebahkan dirinya di sofa, terlihat lelah di wajahnya, mungkin ini semua karena dia menemaniku tadi.

Kulihat lagi sekeliling kamar ini. sangat indah,

Lukisan lukisan ini, dia berkata penuh dengan cerita, hmmmm..... ingin rasanya aku mengetahui apa cerita didalam lukisan itu....

Adzan subuh sudah berkumandang, tapi mata ini tetap tak bisa kupejamkan.

Kulihatnya dia berbaring di sofa, sangat pulas sekali tidurnya.

Aku merasa malu kepadanya.

Dia terlalu baik bagiku, aku tidak mengerti dengan apa aku harus membayar kebaikan ini.

Dia selalu ada disaat saat aku membutuhkan seseorang yang bisa menolongku.

Ketakutanku muncul kembali, apa yang harus kulakukan di hari ini, aku harus pergi kemana lagi...

huuuufff.... kututup mukaku dengan tanganku,

Aku merindukan mama....Aku ingin tidur bersama mama.

" Anjani, lo ga tidur !

tidurlaaah Anjani... nanti lo sakit, maaf bukannya gue maksain lo, tapi gue ngga mau liat lo jadi lemah, Anjani yang gue tau adalah anak yang kuat dan mandiri....

Tiba tiba dia terbangun, dan duduk disampingku, Akupun jadi gugup dibuat olehnya, ini pasti gara gara aku memperhatikannya sehingga feelingnya terlalu kuat dan membuatnya tersadar dari tidurnya.

Dari kata kata yang dia ucapkan timbul pertanyaanku kepadanya.

Apakah dia benar benar tau siapa diriku.

kenapa dia yakin sekali tentang aku.

Kutatap wajahnya, mata ini hanya bisa menatapnya dan senyum simpul untuk membalasnya. cukup dengan anggukan kepalaku yang berkata kepadanya.

Karena lidah ini tetap kaku dan tak bisa berkata kata dengannya.

Matahari sudah menampakan cahayanya.

Aku tak tahu, apakah aku harus pergi ke sekolah hari ini.

Atau aku pergi dari sini, akupun menjadi bingung...kemana langkah kaki ini lagi.

" Anjani, hari ini kita bolos sekolah yuuk...

Aku ajak kamu main hari ini, mau kan...

Tiba tiba dia membuyarkan lamunanku.

Kupikir dia mandi karena mau berangkat sekolah, ternyata malah ngajakin bolos sekolah, huuuuufff.... jadi tambah bingung aku dibuatnya..

Ku jawab dengan anggukan kepala dan senyuman kepadanya.

Akupun bangkit dari tempat tidur dan segera mandi.

Sebenarnya mata ini berat sekali, karena aku tidak tidur malam ini.

Tapi sayang tubuh ini menolaknya untuk tidur,

satu sisi pikiranku aku merindukan mama, satu sisi lagi aku meyakinkan diriku aku harus bisa dan mampu akan keputusanku.

Ini semua demi mereka, dan agar mereka sadar.

perkelahian bukanlah jalan terbaik untuk sebuah penyelesaian.

Tetapi hati ini terkadang labil, jika aku memikirkan mama.

Apa yang terjadi pada mama saat ini...

========== °°° ==========


Load failed, please RETRY

Regalos

Regalo -- Regalo recibido

    Estado de energía semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Piedra de Poder

    Desbloqueo caps por lotes

    Tabla de contenidos

    Opciones de visualización

    Fondo

    Fuente

    Tamaño

    Gestión de comentarios de capítulos

    Escribe una reseña Estado de lectura: C9
    No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
    • Calidad de escritura
    • Estabilidad de las actualizaciones
    • Desarrollo de la Historia
    • Diseño de Personajes
    • Antecedentes del mundo

    La puntuación total 0.0

    ¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
    Votar con Piedra de Poder
    Rank NO.-- Clasificación PS
    Stone -- Piedra de Poder
    Denunciar contenido inapropiado
    sugerencia de error

    Reportar abuso

    Comentarios de párrafo

    Iniciar sesión