Descargar la aplicación
2.51% Biarkan Mata Berbicara / Chapter 6: Lupakanlah...

Capítulo 6: Lupakanlah...

Tatapan Mata itu...

Jam istirahat ke-2 tinggal sepuluh menit lagi, hatiku mulai gelisah tak menentu, hayalan demi hayalan mulai berkecamuk dalam otak ku.

Entah apa yang harus aku lakukan nanti, disaat aku bertemu dengannya nanti, apakah aku harus marah padanya ataukah aku harus berterima kasih atas bunga mawar dan coklat yang dia berikan padaku kemarin.....

Huuuuffff .... Anjani, kenapa kamu jadi seperti ini ? kenapa kamu harus berubah begini ?

Tuhan, apa yang sebenarnya terjadi pada diriku ini.....

Akupun bertanya dalam hatiku kenapa aku harus jadi begini.....

Bermain pada perasaan ini, sungguh sungguh sulit bagiku..

Aku tak mau seperti ini, tapi aku tak mampu membohongi diri ini....

" Teeeet.... Teeeet...Teeet.."

Bunyi bel menandakan jam istirahat ke-2 membuyarkan lamunanku.

Dan sesuai perjanjian aku harus pergi kekantin belakang untuk bertemu dengannya.

" Wooii... Anjani !

ngelamun baeee lo yaa !

Mo jajan ga lo..! ayuk aaah kekantin bu Ami, disana makan bakso yuuk..."

Tiba tiba Putri, teman sebangku ku mengagetkan ku, dan menepuk pundak ku, dia mengajakku untuk jajan di kantin bu Ami...

" Astagaaa...!! kantin bu Ami, itu berarti di kantin belakang, kantin dimana aku janji untuk bertemu dengannya... tak sadar mata inipun melotot , rasanya sesak dan panas nafas ini, apakah semua ini kebetulan atau keberuntungan bagiku...

Entahlah apa yang akan terjadi pada diriku di hari ini... sungguh sungguh aku tidak mengerti.

" Ayuuk Anjani, gue gandeng lo aahk..!"

diem diem bae dari tadi , entar kalo kesambet kunti loo ! baru nyahoo sia !

ditariknya lenganku oleh Putri, dan di tuntunnya diri ini berjalan ke arah kantin belakang.

Aku sungguh bingung kenapa diri ini jadi begini,

ingin rasanya aku curhat kepada Putri tentang apa yang berkecamuk di hatiku saat ini, tapi aku malu... sungguh sungguh malu..

Beberapa langkah menuju kantin bu Ami, matakupun sudah tertuju melihatnya...disana dia berdiri sudah menunggu diriku.... dia berikan senyumnya untuk ku dan dia menghampiri diriku....

" Hi Anjani, makasih ye, lo dah mau datang nemuin gue, gue pikir lo masih marah ma gue..

Oh iye.. lo mau gue traktir ape, minum es ma bakso yee... biar enakan kite ngobrolnye.. biar ga terlalu jaim.. hehehehe...

Aku hanya bisa terdiam

Mata ini hanya sanggup melihat dan mendengarkan suaranya, ajakan dan pertanyaan yang dia lontarkan kepadaku, aku hanya bisa membalas dengan tatapan mataku, karena lidah ini kelu dan suarakupun rasanya hilang entah kemana.

Mulanya aku sudah mempersiapkan kata demi kata, mempersiapkan pertanyaan demi pertanyaan jika aku bertemu dengannya , tetapi semua hilang seketika Semua musnah dan raib , Yang tersisa cuma ekspresi wajahku dan tatapan mataku kepadanya...

Sedikitpun aku tak bersuara dan berkata kata kepadanya, hanya bisa memandangi wajahnya dan melihat semua tingkah lakunya.

" weeeeiizzz bro ! makan ma cewek lo..!

Hahahahaha.... baru ini gue liat lo makan ma cewek ! biasanya lo kabur dan ngumpet di jamban ! hahahahahaha

Tersentak aku mendengar gurauan teman dari anak TL5 ini, dia berkata baru kali ini...

berarti diapun baru kali ini makan berdua.."

Sungguhkah itu ? apa hanya gurauan antara teman saja.....

rasanya ingin mulut ini bertanya tentang kebenaran dari ucapan temannya itu , tapi aku masih tidak mampu.. lidah ku masih terasa kelu.

" eeeiit dah bro ! jangan bikin pamor gue turun donk.... gue lagi berusaha niih hahahaahhaa

biarpun pertama tapi gue ga main main, gak kayak lo ! gonta ganti terus.... hahahahaha

Diapun membalas candaan yang dilontarkan oleh temennya itu.

Semakin tak menentu rasa hati ini mendengar candaan demi candaan mereka, aku hanya bisa terdiam memandangi mangkuk bakso ku dan fokus untuk makan , aku tidak mau melihat wajah mereka , aku membiarkan untuk saat ini cukup aku mendengarkan ocehan mereka saja, karena lidahku inipun kelu untuk berkata kata, dan diri inipun tak mengerti apa yang harus kukatakan.

" Anjani sudah yuk, kita balik kekelas sudah mau masuk nih "

Putri menghampiriku dan mengajakku untuk kembali kekelas.

Akupun berdiri dan merapikan pakaianku karena aku ingin segera kembali kekelas.

" Anjani "

Dia memegang tanganku seakan akan dia masih ingin aku menemaninya.

" Kalo boleh ...nanti gue antar lo pulang ya, masih banyak yang ingin gue bicarakan ama lo "

" Lo mau kan gue antar pulang...

Dengan tatapan matanya dia berharap aku mau pulang diantar dengannya....

" Maaf ga bisa dan terima kasih atas traktirannya !"

Cukup tegas dan cepat aku membalas pertanyaannya, dan aku menolak permintaannya.

Lalu akupun berjalan pergi dan meninggalkannya di kantin...

Seiring langkah kaki ini pergi, aku tak mau mengingatnya lagi, aku berusaha untuk bisa melupakan semua ini.

Karena bagiku, ini semua belum saatnya, aku tidak mau seperti ini.

"Anjani... itu cowok lo yaa ?

aaaiiih.. keren amat lo , dapat ketua OSIS !

banyak loh yang nyari nyari no telp die, eeeehhh ga taunyeee ceweknyee temen sebangku guee hahahahahaha... Top Markotop daah buat lo !

Hatiku seperti tersambar petir, mendengar ocehan Putri, ternyata putri mengenal anak TL5 itu, dan tau semua tentangnya.

ternyata hanya aku yang tidak tau siapa anak TL5 itu.

Berarti Putri pun tau siapa nama anak TL5 itu.

Sesaat aku terdiam dan langkahkupun terhenti

ingin rasanya aku menanyakan semua kepada Putri.

Rasa penasaran di hati ini pasti Putri bisa menjawabnya semua.

" Yeee... siape lagii yang jadi ceweknye.. itu anak pinjem topi gue... pas upacara kemarin.

dan sekarang dia traktir gue, katanya sebagai ucapan trima kasih, udah itu aja... gak lebih dan kurang kok ! awas lu yee.. ampe nyebarin gosip yang engga engga... gue musuhin 1 tahun lo !

Ku balas candaan Putri terhadapku tentang anak TL5 itu.

Agak jengkel nadaku kepadanya karena aku tak terima jika di bilang cewek dari anak TL5 itu.

" Oopss.. hahahhaahahah Anjaniiii... eloo yee.. emang terlalu polos !

" Dia itu kan ketua OSIS SMK , mana mungkin ketinggalan topi.... dan kalo memang ketinggalan topi, kenapa juga die ga pinjem temennye atau pinjem ma kantor.

kenape dia musti pinjem topi ame eluu.....

haaaadeeeeh... Anjaniii... die itu berarti suka ame loo !

jangan belaga blo on napeee... tepok jidat gue ame lu.. " hahahahahahaaha...

Terdiam diri ini mendengar semua ucapan yang keluar dari mulut Putri.

Bukan merasa terhina, tetapi ada kecil perasaan bangga di hati ini, akan apa yang di ucapkan oleh Putri.

Apakah benar, dia itu ternyata suka kepadaku ?

Apakah acara pinjam topi ku itu ternyata pancingan untuk ku..?

dan dia tahu namaku , no telp ku...?

aaaaaahhhhh... ku tutup mata ini dan ku usahakan untuk membuang semua ini.

ku patri diri ini untuk kesekian kali.

Aku harus melupakan semua ini..

Harus... !!!

========= °°° =========


Load failed, please RETRY

Regalos

Regalo -- Regalo recibido

    Estado de energía semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Piedra de Poder

    Desbloqueo caps por lotes

    Tabla de contenidos

    Opciones de visualización

    Fondo

    Fuente

    Tamaño

    Gestión de comentarios de capítulos

    Escribe una reseña Estado de lectura: C6
    No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
    • Calidad de escritura
    • Estabilidad de las actualizaciones
    • Desarrollo de la Historia
    • Diseño de Personajes
    • Antecedentes del mundo

    La puntuación total 0.0

    ¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
    Votar con Piedra de Poder
    Rank NO.-- Clasificación PS
    Stone -- Piedra de Poder
    Denunciar contenido inapropiado
    sugerencia de error

    Reportar abuso

    Comentarios de párrafo

    Iniciar sesión