Descargar la aplicación
17.48% Suamiku Tersayang / Chapter 25: solusi

Capítulo 25: solusi

Karena pembicaraan tentang anak, kembali membuat Mirella mengurung dirinya didalam kamar, bahkan sudah seminggu Mirella engan untuk kembali terapi. Dan hal itu suses membuat Daniel kelimpungan tidak karuan, bahkan semua asisten rumah tangganya juga bingung, pasalnya nyonya mudanya yang Minggu lalu selalu pergi kedapur kini hanya dikamar, bahkan makan juga minta dibawakan ke kamar.

"Mira,,aku berangkat dulu" ucap Daniel didepan pintu kamar Mirella. Mendengar suara Daniel membuat Mirella menghela nafas. " andai aja kamu tahu,bagaimana tidak inginnya aku membuat mama papa kecewa" ucap Mirella lirih.

Setelah memastikan Daniel benar - benar berangkat. Mirella meminta Malvin juga Mirna untuk datang ke rumahnya.

"kak Mira, ngapain nyuruh Alvin datang, kak Mirna aja kenapa? kakak kan tahu Alvin sekolah" protes Malvin kesal."kakak tidak mau tahu pokoknya kalian harus datang" ucap Mirella sambil menutup telfonnya.

Dengan berat hati Mirna juga Malvin sampai dirumah Daniel dan Mirella. Dan yang mengejutkan asisten rumah tangganya mengatakan bahwa Mirella sudah seminggu tidak keluar dari kamarnya. Mirna juga Malvin langsung masuk kamar Mirella dan menemukan sang empunya kamar sedang didepan laptop. Malvin juga Mirna mendengus kesal.

"Mira....kau sudah buat semua orang dirumah ini kelimpungan karena kau tak mau keluar, sekarang ternyata kau hanya kecanduan game" ucap Mirna tak percaya menatap sang adik." bahkan Alvin tidak sekolah Hari ini, kak Mirna juga izin dari kantor " tambah Malvin. " ah...Paling kantor papa pun" ucap Mirella enteng, menangapi protesan dari kakak juga adiknya itu.

"Jadi , Ada masalah apa?, jangan sampai kami memukulmu dengan bantal, karena alasanmu memaksa kami kesini karena kamu kangen" ucap Mirna sarkatis.

"tentu saja, iya, aku memang kangen kalian" ucap Mirella menangapi ucapan Mirna. Ketika mereka hendak melanjutkan debat tidak penting mereka, pintu diketuk dan masuklah asisten ruamah tangga membawakan mereka minuman juga cemilan.

"sebenarnya seminggu yang lalu mertuaku berkunjung kesini" ucap Mirella memulai pembicaraan. Mirna juga Malvin langsung tahu kalau sekarang mereka tidak boleh mode bercanda lagi. " lalu?" tanya Mirna tidak sabar. " mereka ingin punya cucu, karena itu selama seminggu ini aku terus memikirkan, bagaimana Cara agar mereka segera punya cucu" ucap Mirella lagi. Namun ucapan Mirella membuat Malvin dan Mirna saling tatap tidak mengerti. "kalau mereka mau punya cucu, kenapa kakak yang bingung?" Tanya Malvin dengan wajah tidak mengerti.

Mirella menimpuk kepala Malvin dengan bantal. "kau bodoh atau gimana sih" ucap Mirella kesal. "kakak, juga tidak mengerti Mir" Kali ini suara Mirna terdengar. Dan perkataan Mirna membuat Mirella menepuk jidadnya.

"Vin, ini Kita yang bodoh, atau Mira yang tidak masuk akal" kata Mirna pada Malvin. "kakak Mira yang bodoh" ucap Malvin lantang. perkataan Malvin juga Mirna membuat Mirella kembali melemparkan bantal pada mereka berdua. "Masa kalian tidak mengerti sih,,, Daniel kan anak tinggal" ucap Mirella tidak sabar. Namun perkataan Mirella membuat Malvin juga Mirna tampak lebih bingung. "kalau anak tunggal, tidak bisa punya anak kah kak?" Tanya Malvin pada Mirna. " setau kaka sih tidak, tapi...tidak tahu juga ah,," ucap Mirna menjawab pertanyaan sang adik.

"bukan begitu, maksudku, sekarang aku harus gimana? bercerai dengan Daniel agar dia bisa menikah lagi Dan punya anak, atau ku ijinkan Daniel nikah lagi agar dia punya anak" ucap Mirella lagi.Perkataan Mirella membuat kedua saudaranya tertawa tebahak - bahak.

"kenapa harus keduanya, bukankah kak Daniel bisa punya anak sama kak Mira?" tanya Malvin lagi. Perkataan Malvin membuat Mirna langsung meminum semua minuman dalam gelasnya Dan menyuruh sang adik untuk mengambilkan ya lagi.

Setelah Malvin pergi Mirna menatap Mirella dengan intens. "apa...kecelakaan itu membuatmu tidak bisa punya anak?" Tanya Mirna serius. pertanyaan dari Mirna membuat Mirella menatap tidak percaya. " tentu saja tidak kak" jawab Mirella. " lalu kenapa kamu tidak mau punya anak dari Daniel?" tanya Mirna lagi. lalu Mirna memgeluarkan hpnya dan menelpon Malvin. Ternyata Mirna menyuruh Malvin membeli makanan diminimarket. " kenapa tidak menyuruh asisten saja Kak?" tanya Mirella tidak mengerti. " kakak, hanya ingin dia pergi sebentar,jadi ceritakan pada kakak sebenarnya ada apa?" Tanya Mirana lagi.

karena terdesak akhirnya Mirella bercerita tentang Daniel juga kekasihnya yang bernama Mika, juga tentang pernikahan mereka. " jadi papa juga melihat Daniel bersama kekasihnya?" Tanya Mirna lagi. "tidak tahu, tapi waktu kami makan bersama aku melihat Daniel bersama Mika, aku tidak tahu papa melihat mereka atau tidak" jawab Mirella.

" kalau begitu, kamu bisa punya anak dengan Cara bayi tabung, nah, kamu alasan sama dokter kalau kamu takut tidak bisa punya anak karena kecelakaan dan igngin punya anak lewat jalan ini" ucap Mirna.Mirella mendengar saran kakaknya dan m ngiyakan, tinggal bagaimana nanti dia bisa meyakinkan Daniel lagi.


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C25
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión