Seorang gadis berdiri di depan cermin. Sesungguhnya dia sedikit malu dengan dirinya sendiri. Mengapa harus melakukan ini.
Menarik bibirnya untuk tersenyum, kenyataannya dia malah mendesah. Gaun sepanjang lutut membalut tubuhnya, tampak proporsional.
Gaun tersebut diberikan oleh laki-laki yang kabarnya kurang dari 15 menit lagi akan sampai di rumahnya.
Si gadis yang jarang tersenyum tersebut tengah mengenakan benda termahal dan tercantik, satu-satunya yang tersimpan di lemari bajunya.
Baju anggun tersebut tentu saja mustahil dia beli sendiri. Seseorang yang sebentar lagi datang adalah pria yang membelikannya pakaian terebut, gaun ala perempuan dari keluarga terhormat, keluarga kaya yang jauh dari definisi dirinya.
Vian membelikan gaun selutut tersebut selepas ia sempat ditangkap oleh si lelaki pada pertemuan pertama mereka. Penculikan konyol yang terjadi satu tahun yang lalu.