"Sebab kamu adalah pemimpin keluarga selepas bayi kita lahir, dan aku menuntutmu untuk menjadikannya berbeda," dia yang semula tersenyum datar berujung mendesah kecil -tanda gemas-, terhadap pesan-pesan menyentil khas istrinya.
"Tidak ada yang akan berubah, kecuali kita merubah keadaan yang ada pada diri kita sendiri," Ujar Aruna membalik arah tubuh dan pandangan matanya, menatap wajah suaminya.
Hendra membalas pandangan mata tersebut dengan kecupan kecil di bibir.
"Nakal!" Protes Aruna.
"Sarapan pagiku…" pria tersebut mengubah kecupan kecil menjadi denyutan yang meresahkan seorang pengemudi mobil di depan, serta Herry yang berada di kursi penumpang di sampingnya.
Herry melempar pandangannya ke arah jendela. Dia lebih terbiasa dibandingkan sopir baru yang duduk di sampingnya.
***
mohon maaf sebelumnya.
kondisi kesehatan saya kurang baik beberapa hari ini sehingga update novel ciuman pertama Aruna terganggu.
selain itu kalender untuk para pemberi privilege akan segera kami distribusikan di bulan Januari.
mohon maaf sekali lagi, sebab desain yang kami pesan molor dari jadwal.