"Susi," ini suara Aruna. Susi paham kode ini, ajudan tersebut menunduk sejenak lalu menuju pintu dan menutupnya rapat.
"Beri aku ciumanmu Aruna," perempuan yang terpanggil namanya, memandang damai wajah suaminya.
Lelaki yang duduk di tepian ranjang dan menghamburkan pelukannya untuk sang istri mendapati belaian pada rambut kecokelatan miliknya. Menyusupkan jari-jari mungil di sela-sela rambut dengan gerakan ber- ritme lambat ialah keahlian Aruna.
Cara memuja lelaki ala perempuan ini benar-benar membuat mata biru membeku. Mahendra menarik wajahnya, membuat jarak supaya ia bisa melihat mata Aruna.
Mata perempuan menatap berbinar sebelum memberi denyutan pada bibir bawah suaminya. Mahendra serta merta lupa luapan rasa marah yang tadi bergemuruh di dada, membakar hati.