"Em.. mas,"
"panggil aku presdir," Mahendra memenggal ucapan Raka.
"Oh' maaf Presdir," ada jeda sejenak sebelum Raka melanjutkan kalimatnya. Pria bertubuh kekar tersebut sedang mengamati lawan bicara, mempertanyakan perubahan seseorang yang biasanya tak suka dengan hal-hal berbau formal.
"Apa yang sebenarnya ingin kamu katakan," masih dengan fokusnya membaca segala informasi berkaitan dengan tarantula, lelaki bermata biru tahu dirinya diamati oleh Raka.
"Kenapa Anda sepertinya enggan menggunakan cek tarantula untuk menyeret mereka kemeja hijau?" tampaknya bukan hanya Raka yang penasaran dengan jawaban dari pertanyaan ini.
Andos ikut penasaran, Vian lebih sibuk berpikir, dan lelaki kecamatan malah membuat jawaban dari prediksinya sendiri, "Anda ingin menggunakannya untuk mengguncang tatanan bisnis Tarantula,"