Aruna menghentikan langkahnya mendekat, ketika wajah Hendra meringis beberapa kali, "tak apa sayang, ini tidak sakit kok," masih saja dia bicara demikian untuk menenangkan istrinya. padahal Aruna yang kini sudah menjelma jadi perempuan segar sebab habis mandi, memilih berdiri tegap dari jarak jauh agar tidak melihat luka Mahendra.
"Tolong lebih cepat, istriku tidak menyukai ini, "kata Hendra pada dokter Martin.
Terlihat sekali dokter Martin kembali membuat suntikan di seputar luka Mahendra, dan Aruna memutuskan menyingkir. Berdiri menepi di seputaran jendela kaca milik lantai tertinggi, dia bisa mengamati atap-atap gedung lain. Sang perempuan berupaya mengalihkan pikirannya dari suara menyiksa yang di loloskan mulut Mahendra.