"Mulai hari ini anda tidak di izinkan berkeliaran sembarangan," Andos menambah pesan dari tetua.
"Kenapa?" kata tanya ini terbit sebagai wujud ke tidak setujuan Mahendra.
Andos tidak menjawabnya, malah memandangi Nana yang duduk nyaman di dekat Hendra. Sekejap, Hendra menyadari keinginan Andos. Dan Lelaki bermata biru meminta Nana keluar dari ruang kerjanya.
"Kejadian di lantai D butuh di waspadai," akhirnya kalimat jawaban Andos terbit.
"Aku tidak bisa, aku punya seseorang yang menungguku tiap malam," Akhirnya Hendra mengungkap sedikit rahasianya, tentang perempuan yang membuatnya tidur dengan nyenyak akhir-akhir ini.
"Anda pasti sadar permintaan tetua bukan tanpa alasan," Andos membuat Mahendra terdiam.
"Apakah kakekku pernah mengalami pengihanatan semacam ini?" Hendra membuka lebar matanya, dia membutuhkan keterangan Andos.