Gadis ini membuat permohonan kepada para ajudannya, ingin berjalan-jalan di taman rumah sakit sekedar melepas kepenatan. Dia duduk di kursi taman menatap hamparan tumbuhan berbunga yang enggan menunjukkan mahkotanya. Boro-boro mahkota kuncup kecil tidak terlihat menghiasi tumbuhan tumbuhan itu. Ini bukan musim bunga, hati Aruna pun sama, di cukupkan menghijau saja.
Juan datang belakangan bergegas dan duduk sembarangan di samping nona muda Djoyodiningrat. Sedangkan yang lain terkejut bukan main. Mereka hanya mampu berdiri dengan jarak tertentu sesuai aturan, tapi rekannya duduk menghembuskan nafas lelah lalu memutar tubuhnya menatap sang nona tanpa rasa bersalah.
LEMPAR POWER STONE KALIAN KAKAK ^^
.
.
AKU CAPSLOCK KARENA SENENG BANGET....
KUTUKAN BATU KUASA POWER STONE TELAH LENYAP.
NOVEL INI NGGAK KE BANNED LAGI...
TERIMAKASIH ATAS DUKUNGAN READERS YANG TERUS MENYEMANGATI TIADA HENTI
AKU SAYANG KALIAN