"Ya Aku disini". Hendra menyergap dingin menakutkan. Membuat pendengar diujung sana merinding.
"Kenapa jadi terdiam. Bukankah kau akan memberikan informasi penting?!. Apa hal itu tidak bisa diberitahukan padaku saja?". Suara Hendra datar, membuat Agus semakin merinding. Pemuda ini tahu Hendra suami Aruna, bukanlah orang sembarangan. Ketika lelaki ini mengetahui letak handphone Aruna yang tertinggal di Surat Ajaib termasuk mengetahui rumah Damar saat Aruna tiba-tiba menghilang dari outlet Surat Ajaib.
Sebagai mahasiswa teknologi informasi, Agus sadar orang ini juga mengembangkan hal yang sama.
"Em.. saya minta maaf, benar-benar minta maaf".
"Baiklah, kali ini aku tak akan gegabah". Hendra menyingkir dari istrinya yang terbaring dalam tidur. Dia perlu memastikan Aruna tidak akan mendengar percakapannya dengan Agus.
"Kalau boleh tahu, siapa yang minta informasi tentang keberadaan Damar?".
Syarat jadi reader sejati CPA:
Bantu Author mendapatkan Power Stone terbaik ^^
Silahkan tinggalkan jejak komentar
Review bintang 5
Agar Author tambah semangat upload tiap pagi
Cinta tulus kalian yang membuat novel ini semakin menanjak