"Ting tong... Ting tong...". Suara bel pintu berbunyi.
Damar berlari kebawah melihat siapa tamu yang datang. Dia sedikit curiga, hanya Pandu dan sopir mereka yang mengetahui rumah barunya. Sedangkan keduanya sedang terjebak dalam masalah karena Damar melarikan diri. Situs-situs di internet menyebutkan Danu Umar sakit sehingga tidak bisa hadir dalam fanmeeting hari ini. Harusnya Pandu masih jadi tameng yang di wawancarai dalam acara tersebut, termasuk di buru oleh para wartawan.
"Siapa ya?". Damar mengajukan pertanyaan pada seseorang diluar melalui kamera bel pintu yang dilengkapi dengan monitor dan speaker, sehingga Damar bisa melihat tamu yang datang tanpa harus membuka pintu.
"Oh, saya okesent (layanan mengantar online). Mengirim barang untuk nona Aruna. Eh' Maksudnya atas nama Aruna". Pengawal Hendra sengaja mengelabuhi pemilik rumah ini agar bisa memastikan calon istri tuannya benar-benar ada di dalam. Jelas sekali bicaranya berantakan.
Syarat jadi reader sejati CPA:
Bantu Author mendapatkan Power Stone terbaik ^^
Silahkan tinggalkan jejak komentar
Review bintang 5
Agar Author tambah semangat upload tiap pagi
Cinta tulus kalian yang membuat novel ini semakin menanjak