"Kau sudah membawa yang aku inginkan?". Wiryo meminta Surya duduk, sekertaris cucunya segera memenuhi permintaan tetua. Pria itu menyerahkan Apple Ipad Pro 11-inch kepadanya.
Wiryo segera memeriksanya. Dia memperhatikan gerak-gerik cucunya dengan putri Lesmana yang terpotret oleh kamera fotografer.
Cucunya terlihat canggung dan putri Lesmana lebih parah lagi, gadis itu benar-benar sedang tertekan, murung dan tidak bersemangat terlihat jelas bahwa putri bungsu Lesmana menghindari Hendra. Hingga gerakan tangan Wiryo terhenti sejenak. Mengamati Hendra yang sedang merapikan tali sepatu Aruna. Wiryo tidak yakin Hendra memiliki kepedulian terhadap orang lain. Apalagi gadis itu sengaja memalingkan muka mengabaikannya.
Jemari kakek Hendra semakin melambat, tiap foto yang tertangkap begitu menarik perhatian. Dadanya berdebar sesaat, ketika mengamati jari-jari cucunya meraih tangan Aruna. Surya menangkap ekspresi terpaku Wiryo.
Syarat jadi reader sejati CPA:
Bantu Author mendapatkan Power Stone terbaik ^^
Silahkan tinggalkan jejak komentar
Review bintang 5
Agar Author tambah semangat upload tiap pagi
Cinta tulus kalian yang membuat novel ini semakin menanjak