Descargar la aplicación
89.43% Kebencian Yang Penuh Cinta / Chapter 127: Demi Mereka

Capítulo 127: Demi Mereka

Raihan yang terasa begitu terpukul mendengar ucapan Farhan , tak menyadari bahwa ada Mommy nya yang ntah sejak kapan berada di belakangnya pun ikut terkejut mendengar percakapan anak nya dan juga Farhan.

"apaaa maksudnya ini leukimia, siapa , siapa maksudnya yang terkena Leukimia?" ucap Nyonya Priska tiba tiba.

"Mommy" pekik Raihan kaget dan kembali sadar.

"mommy, sejak kapan berada disini" tanya Raihan.

Nyonya Priska yang sudah membaca berita tentang Raka dan Raihan pun tadi menyusul anak nya itu kekantor nya, namun Deska memberi tahukan bahwa Raihan keluar dan segera menyusul nya. namun saat dia sampai, dia samar samar mendengar kata 'Leukimia' , namun tak mengetahui jelas.

"apa Kamu yang bernama Farhan" tanya nyonya Priska mengalihkan pandangannya ke Farhan.

"iyaa saya nyonya" jawab Farhan pelan.

"mommy, duduk dulu" ucap Raihan seraya menuntun nyonya Priska agar duduk dan tenang.

"sekarang jelas kan tentang berita itu, dan dan jelaskan tentang leukimia yang aku dengar tadi." ucap nyonya Priska tegas.

"baik mom, akan Rai jelaskan" ucap Raihan yang memang tak pernah membantah ucapan Nyonya Priska. Akhirnya Raihan dan Farhan menjelaskan semuanya dari awal, tentang Raka hingga Raka sakit saat ini.

Nyonya Priska terlihat begitu shock dan seolah tak bisa berkata apapun Mendengar penjelasan Raihan dan Farhan. Dia pun meminum minuman yang dia pesan disela sela cerita Raihan tadi. Setelah minum dan menarik nafas dalam, barulah dia berbicara.

"kalian, menyembunyikan rahasia sebesar ini?" ucap nya, "dan kamu Rai, kamu mengaku mencintai Kirana tapi bahkan kamu tak mengetahui sedikit pun tentang nya selama ini," lanjut nyonya Priska tak habis pikir jalan pikiran Raihan. "Raihan saat itu marah mom sama Kirana" elak Raihan. "semarah marah nya kamu, dia wanita Raihan, seharusnya kamu mencari tahu keadaan nya dan bahkan kamu melakukan itu kemudian melepas nya begitu saja, Mommy kecewa Rai" ucap nyonya Priska emosi. "dan saat kamu mengetahui kebenaran nya kamu malah menyembunyikan ini dari Mommy" lanjutnya. "Sekarang juga, buat keluarga Hartono untuk merasakan akibat dari perbuatannya, Siska Hartono harus tahu konsekuensi dari perbuatannya" ucap nyonya Priska sinis.

Dia geram saat mengetahui kebenarannya, seandainya Siska mengatakan bahwa Kirana menelpon tentu keadaan tak akan menjadi serumit ini, dan di tambah dia dalang muncul nya informasi tentang Raka dimedia.

Saat nyonya Priska masih dalam perasaan nya yang penuh kemarahan terhadap Raihan , dia menarik pandangan ke arah Farhan yang sedari tadi tak ikut campur urusan ank dan ibunya.

"dan kamu nak Farhan, saya berterima kasih, karena selama ini selalu menjaga Kirana, dan juga cucu saya" ucap nya tulus. "Kirana saat itu istri saya dan sampai saat ini dia wanita yang sangat saya cintai dan Raka adalah putra saya juga nyonya , jadi itu tanggung jawab saya" ucap Farhan sopan. "saya tidak akan memaksa Kirana untuk kembali kepada Raihan , karena saya yakin kamu lebih baik dari Putra saya, dan Kirana wanita cerdas dia tahu mana yang terbaik buat dirinya" ucap Nyonya Priska tulus. "tapi untuk Raka, saya minta maaf Farhan, dia cucu saya, dan saya ingin dia mendapat kan identitas aslinya" lanjut Nyonya Priska. "saya paham Nyonya, tapi saya mohon agar anda melakukan nya pelan pelan, karena saat ini Kondisi Kirana sangat terpukul atas sakit nya Raka, dan keluarga nya belum mengetahui ini" jelas Farhan.

"baik saya mengerti" ucap nyonya Priska.

"dan kamu Raihan, lakukan apapun demi kesembuhan Raka, jangan mengusik Kirana" ucap nyonya Priska ke Raihan.

"tapi, mommy tau bagaimana perasaan Raihan ke Kirana kan mom" jawab Raihan tak terima ucapan Mommy nya. "Raihan , kalau kamu nggak mengehentikan keegoisan kamu, maka kamu akan kehilangan Kirana dan putra kamu" ucap nyonya Priska sedikit keras. "baik mom, Rai paham" jawab Raihan akhirnya mengalah.

~~~~~~~~~~~~~~

Kini Farhan, Raihan, dan Nyonya Priska dalam perjalanan kembali ke rumah sakit.

Naas nya sebelum mereka tiba di rumah sakit keadaan nya sudah kacau, berita tentang Raka sudah sampai ditelinga Kirana dan orang tuanya. Kirana yang memang dalam kondisi lemah sangat shock dan pingsan sehingga dia juga harus mendapatkan perawatan, sedangkan ibu dan ayah Kirana yang menemani Kirana juga masih terpukul Ibu Kirana bahkan masih menangis dalam pelukan suami nya, sedangkan Yusuf yang panik tak terpikirkan untuk menghubungi Farhan, Yusuf menenangkan Orang tua nya, sedang kan Resty dan suaminya menunggui Raka di ruangan Raka.

Saat tiba dirumah sakit dan memasuki ruangan Raka, Farhan merasa aneh kok hanya ada Resty dan suaminya.

"Farhan, akhirnya kamu kembali" ucap Resty pelan saat melihat Farhan sudah kembali. "Kirana dimana?" tanya Farhan langsung , saat akan menjawab, Resty terkejut karena melihat kedatangan Raihan dan Nyonya Priska.

Farhan Melihat ekspresi Resty , "mereka sudah mengetahui semua res, dan mereka berhak berada disini" jelas Farhan ke Resty, dan membuat Resty menjadi sedikit lega. "sekarang katakan dimana Kirana" ucap Farhan mengulang pertanyaan nya.

Kita bicara diluar" sahut Resty. "kalian keluar lah, biar saya yang menjaga Raka, tidak baik jika ada sedikit keributan didalam sini" ucap Suami Resty memahami keadaan nya.


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C127
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión