Descargar la aplicación
61.26% Kebencian Yang Penuh Cinta / Chapter 87: Semakin Buruk

Capítulo 87: Semakin Buruk

Kirana melajukan mobil dengan kecepatan tinggi. Air matanya sudah mengalir, dia benci keadaan ini benci sekali, ternyata Evan adalah sahabat Raihan, dan Raihan membantu Evan menyatakan perasaannya ke Kirana, dan bunga Lili putih, Kirana sangat menyukai bunga itu, hanya Raihan, Farhan , Resty , dan keluarga Kirana yang mengetahui nya. dan Raihan memberi info itu ke Evan. Mengingat semua itu , hati Kirana benar benar sakit.

Kini dia sudah tiba diparkiran rumah nya. Dia melihat mobil Farhan. Namun dia hanya berpikir Farhan datang untuk menemui Raka. Dia pun masuk tanpa memperdulikan apapun.

"kamu dari mana Kii?" tanya ibu nya begitu Kirana berada diruang tamu. Kirana pun menghentikan langkahnya. Matanya merah dan sembab, Farhan dapat melihatnya, "Bu, bisa tinggal kan kami berdua?" ucap Farhan sopan ke ibu Kirana melihat keadaan Kirana. "ohh, tentu, ibu tinggal yaa" ucap ibu Kirana ringan tak mengetahui apapun.

Memastikan ibu Kirana sudah tidak ada didekat mereka, Farhan pun berjalan mendekati Kirana. "kamu dari mana Kii, dan kenapa nangis?" tanya Farhan khawatir. Kirana membenci keadaan ini, hatinya yang hangat setiap bersama Farhan, Farhan yang selalu bersikap hangat padanya dan selalu ada disaat Kirana terluka. Dia benci hal itu.

"untuk apa kamu masih berada disini, Raka Sudah tidur, jadi pulang lah" ucap nya ketus.

"Kii, ada apa, ceritakan pada ku" ucap Farhan tak memperdulikan ucapan Kirana. Kirana tak bisa lagi menahan perasaannya, air matanya pun kembali mengalir, kenapa dia selalu lemah dihadapan Farhan dan Raihan kenapa dia selalu menangis dihadapan kedua orang ini. "stop Farhan, stooop, jangan pedulikan aku," ucap Kirana akhirnya dengan suara terisak, "Kii, ada apa, ku mohon , jangan seperti ini?" tanya Farhan semakin khawatir. Kirana meangkat pandangan nya, tak sengaja dia melihat bunga Lili putih disofa tempat Farhan duduk tadi. Hati nya kembali bersedih dan ada rasa sakit melihat itu. Bersedih melihat bunga yang paling dia sukai hari ini datang pada nya disaat yang tidak tepat, di waktu yang salah. Dan itu justru menjadi kan keadaan nya semakin buruk.

"Farhan ku mohon, pergi lah, aku tak ingin menyakiti mu dengan kata kata ku, aku tak ingin melampiaskan semuanya kepada mu ku mohon pergi lah" ucap Kirana yang sebenarnya. "tapii Kii" Farhan masih berkeras untuk ingin menemani Kirana. "kamu mau pergi , atau aku Semakin membenci mu" ucap Kirana dingin akhirnya nya. "baik lah , aku pergi jika itu membantu mu" sahut Farhan sedih. Farhan pun berjalan pelan dan ragu untuk meninggalkan Kirana. "Farhan," ucap Kirana datar "yaa,," sahut Farhan cepat. "berhenti lah mencintai ku,,!!" ucap Kirana dingin. "sampai kapan pun dan apapun yang terjadi aku akan terus mencintai mu Kirana Bunga Larasati" sahut Farhan tegas. "maka, selama itu juga aku akan membenci mu" sahut Kirana dingin , "terserah, tapi aku tak akan bisa menghapus Cinta ku , karena itu sudah janji ku pada diri mu maupun diri ku sendiri , dan dihatiku selama nya hanya ada kamu" sahut Farhan tegas. Kirana tentu mendengar setiap kata kata Farhan dengan jelas.

Namun ,, pergi meninggalkan Farhan masuk kedalam kamarnya, itu lah yang bisa dilakukan Kirana sekarang.


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C87
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión