Descargar la aplicación
39.43% Kebencian Yang Penuh Cinta / Chapter 56: Perkenalan yang Tak di Sengaja

Capítulo 56: Perkenalan yang Tak di Sengaja

"Bagaiman sihh Lidya, harusnya dia bilang ke saya jadi saya nggak perlu nyariin, ini malah main hilang saja" itu suara Direktur Marketing yang sedang berada didepan ruangan Kirana. "pak Mba Kirana sedang ada urusan, dan konsep yang bapak minta juga dead line nya masih minggu depan " ucap Lidya tak terima. "dan juga bapak kan bukan atasan mba Kirana, kenapa dia mesti laporan ke bapak" sewot Lidya, "kamu berani ya,,," ucap Direktur itu namun suara nya terhenti seiring suara bariton terdengar menegur dari belakang "ada apa ini" ucap nya "Pak Evan" pekik Lidya, "sontak Direktur itu langsung memutar badan menghadap ke bos besar nya itu. "selamat siang pak Evan" ucap Direktur itu sopan. "apa yang terjadi, kenapa kamu teriak teriak ini kantor" ucap Evan dingin "maaf pak, saya mencari Kirana tapi dia menghilang begitu saja" ucap Direktur itu mencoba melempar kesalahan ke Kirana. "maaf pak, tadi pagi mba Kirana datang, tapii.. ..." Lidya menghentikan ucapannya dia bingung harus berkata apa 'pasal nya tadi Kirana bilang akan keruangan anda Pak Evan, tapi sampai sekarang atasannya itu tak kembali ,kalau begitu bapak seharusnya lebih tau alasannya.' batin Lidya sebenarnya. "Kenapa kamu mencari nya" tanya Evan dingin menatap tajam ke arah Direktur "saya ingin meminta Konsep pemasaran terbaru pak" jawab Direktur "pak, saya dan bapak tau persis itu konsep dead line nya baru minggu depan kenapa sekarang mencari cari kesalahan atasan saya" elak Lidya tak Terima. "kamu sudah dapat jawaban nya kan, sekarang pergi" ucap Evan lebih dingin. Direktur itu pun tak bisa berkutik dan langsung undur diri.

Sepeninggal Direktu Pemasaran, barulah Evan berbicara kepada Lidya

"batalkan semua pekerjaan Kirana hari ini dia sedang tidak enak badan" ucap Evan tegas ke Lidya, tentu Lidya kaget, tapi tak mungkin dia bertanya banyak ke bos besarnya itu. "lanjutkan saja pekerjaan mu, jika ada masalah dengan pekerjaan Kirana segera hubungi saya" lanjut Evan ke Lidya. "ba,, baikik pak" ucap Lidya ter bata bata karena kaget

'ada sesuatu diantara mereka, tapi apa yaa,' batin Lidya. "ahhh, sudah lah bukan urusan ku," gumam Lidya seraya menatap kepergian Evan.

~~~~~_~~~~~

"Pak,,, pak" tegur Hana ke Evan "ehh, iyaa," ucap Evan "apa kita sudah sampai" lanjutnya Evan begitu sadar. Evan dan Hana saat ini berada didalam mobil , Evan yang duduk di kursi belakang sendiri sedari tadi hanya diam dan dipikirannya hanya tertuju pada Kirana. Dia bahkan tak mendengar kan ucapan Deska. "Pak kita masih belum sampai, tadi saya bilang sebaiknya kita makan siang dulu, dan bapak ingin makan siang apa?" ucap Hana mengulangi pertanyaannya, "ohh, iya Sudah terserah saja" sahut Evan sekenanya. Tidak lama mereka pun tiba di sebuah restoran untuk makan siang.

Evan pun berjalan memasuki restoran itu dengan diikuti Hana disamping nya. Evan dan Hana sedang mengobrol tentang pekerjaan sehingga Evan tak memperhatikan jalan didepan nya dengan baik. Tak sengaja dia pun menabrak seorang anak kecil, beruntung dengan sigap Evan menangkap anak itu sehingga ia tak terjatuh ke belakang.

Evan masih memegang anak itu dan menurunkan badannya agar sejajar dengan wajah anak itu. Saat melihat wajah anak itu tak sengaja mata anak itu dan mata Evan pun bertemu , "maaf om" ucap anak itu takut, tadinya dia ingin menegur anak itu, tapi melihat wajah dan mata anak itu , dia mengenali nya "Raka, " sebut Evan dengan mata berbinar, Raka menarik pandangan nya menatap intens wajah Evan seolah olah dia mencari jawaban siapa orang didepan nya ini, "apa kamu tidak apa2" ucap Evan lembut , "tidak apa apa om" ucap Raka.

"Raka" seorang pria memanggil nama anak itu, Raka pun membalik badannya "papa" ucap nya, Evan pun melepaskan anak itu, dan kembali berdiri , "maaf , apa anak saya melakukan sesuatu" itu suara Farhan, "ohh, tidak, tadi dia hanya menabrak saya , tapi syukur nya saya bisa menangkapnya agar dia tak terjatuh" Ucap Evan menjelaskan apa yang terjadi, "Raka , papa kan bilang hati2," tegur Farhan merasa tak enak "ohh tidak apa2 , nama nya juga anak kecil" ucap Evan "Raka sudah minta maaf belum sama om" tanya Farhan lagi , "Raka minta maaf ya om Evan" ucap Raka sekali lagi dan kali ini dia mengingat Evan. "Raka kenal sama om nya?" tanya Farhan kaget. Evan tau dia mantan suami Kirana, karena melihat nya pagi tadi, dengan cepat Evan mengulurkan tangannya. "Evan, saya atasan Kirana" ucap Evan santai, Dengan perasaan kaget dan tak percaya Farhan membalas uluran tangan Evan "Farhan" ucapnya singkat. Kedua nya saling bertatapan dingin ntah apa yang ada dipikiran keduanya.

Melihat suasana yang canggung dan aneh, Hana pun angkat bicara, "Pak kita bisa terlambat" ucap nya menyadarkan Evan dan juga Farhan.

"Raka, sampai ketemu lagi" ucap Evan lembut, "iya om" balas Raka dan tersenyum manis.

"Kalau begitu kami duluan pak Farhan" ucap Evan menarik pandangannya kembali ke Farhan.

~~~~~~~~~~~~~~~~~

vote vote yaa, penasaran kann :^):^):^)

Makanya vote terus yaa ..

Terima Kasih ^_^


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C56
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión