-Mansion Arthur-
Arthur terbangun dari tidurnya siang yang hampir menjelang sore. Ketika ia berharap masih ada Earl di sampingnya dan tertidur, Arthur seorang diri di atas ranjang. Ia mengucek sedikit matanya, kemudian meregangkan tulang-tulangnya.
"Earl?"
Arthur merasakan kesunyian di dalam kamarnya. Mungkin saja Earl sudah bergerilya di dalam ruang makan karena kelaparan. Arthur menggaruk belakang kepalanya. Kakinya terkilir dan ia tidak bisa berjalan dengan normal.
Tidak sengaja hidungnya mencium sesuatu yang wangi di sampingnya. Saat matanya mencari sumber wangi tersebut, Arthur tersenyum kecil setelahnya. Earl sudah menyiapkan makanan untuk Arthur di atas meja nakas. Pantas saja Arthur terbangun.
Mungkin saja Earl baru saja pergi. Arthur berguling ke samping sebanyak dua kali dan mendudukkan diri di pinggir ranjang. Ada seporsi daging steak berkualitas tinggi serta teh dengan aroma lemon yang menyejukkan.