Descargar la aplicación
59.78% System penakluk / Chapter 55: Menempa

Capítulo 55: Menempa

Anak-anak asrama terdiam begitu mendengar apa yang Grand master katakan, dia menawari Orion posisi sebagai 10 Takhta. Mereka semua melihat ke Orion, untuk melihat Reaksi Orion serta jawabannya.

"Maaf, tapi aku menolak" Orion berkata dengan santai.

"Eh?" Grand master tampak terkejut dengan jawaban itu.

"Apa kalian belum memberitahunya, apa itu 10 Takhta?" Grand master melihat ke Alvin dan yang lainya.

"Aku sudah tahu tentang apa itu 10 Takhta, tapi aku memang tidak berniat untuk menjadi salah satu dari mereka. Tidak untuk sekarang, aku belum pantas"

"Jangan menilai diri mu begitu rendah, Orion. Aku mengakui kemampuan mu dan aku juga menawari mu posisi itu bukan karena hubungan ku dengan ayah mu, tapi karena kau memang pantas"

"Begitukah? Aku rasa tidak, Grand master. Selisih kekuatan ku dengan mereka terlalu jauh, bahkan jika aku menggunakan seluruh kemampuan ku. Aku pasti tetap belum sebanding dengan mereka"

"Aku yakin, bahwa kau tahu. Kalau seseorang yang kuat itu bukan di tentukan dengan besarnya angka kekuatannya, melainkan kemampuannya"

"Ya, aku tahu itu" Orion mengangguk.

"Kau bisa mengatur strategi penyerangan yang baik, memiliki skill [Summoner], bisa melepaskan ilusi melalui gerakan yang alami, teknik berpedang mu juga luar biasa dan terlebih lagi...."

"Kau memiliki 5 elemen dasar dalam diri mu, bukankah itu sudah cukup untuk menunjukkan betapa hebatnya diri mu?"

"Aku tidak menyangka, bahwa kau menghitung jumlah elemen ku" Orion sedikit terkejut.

"Aku orang yang cukup teliti" Grand master tersenyum.

"Tapi sepertinya, kau melupakan bahwa 10 Takha juga sangat terampil dan hebat" Orion melirik ke Alvin dan Ellina.

"5? Bukannya kau memiliki 8 elemen, Orion?" Kiana berkata sambil menatap Orion dengan bingung.

Pernyataan Kiana itu membuat semua orang terkejut, bahkan Meliodas yang tadi tampak tenang. Sudah kehilangan ketenangannya dan melihat ke Orion, begitu juga semuanya.

"A-Apa itu benar, Orion?" Grand master menatap Orion dengan tidak percaya.

"....." Orion hanya diam.

"Astaga, kenapa Sol tidak mengatakan itu di dalam surat?"

"Kurasa, kau pasti tahu kenapa" Orion berkata.

"Aku bisa menebaknya, tapi. Apakah hal yang ku pikirkan itu, sama dengan apa yang kau pikirkan?"

"Ya, aku tidak ingin orang-orang mengetahuinya. Karena itu hanya akan mendatangkan masalah untuk ku nantinya, setidaknya. Aku ingin menyimpan itu hingga aku cukup kuat untuk melindungi diri serta orang-orang yang ku cintai"

"Tapi sepertinya, teman-teman mu juga harus belajar cara menyimpan rahasia itu" Grand master melihat ke Kiana sambil tersenyum.

"A...Aku minta maaf, Orion" Kiana membungkukkan tubuhnya, dia tidak tahu bahwa Orion berniat menyimpan kelebihannya itu.

"Aku memaafkan mu, lagi pula. Yang mendengar ini hanya kita saja, aku percaya pada kalian" Orion berkata sambil melihat ke yang lainnya.

"Semakin aku mengetahui kelebihan mu, semakin besar keinginan ku untuk menjadikan mu murid ku. Apa kau mau?" Grand master berkata sambil mengulurkan tangan.

"Tidak, terima kasih. Aku yang akan mencari guru ku sendiri nantinya, tapi aku menghargai tawaran mu itu" Orion menggeleng.

"Begitu? Sayang sekali...." Grand master tersenyum.

"Tapi, aku akan sangat senang jika kau mau mengandalkan ku ketika kau memiliki masalah nantinya. Kau selalu bisa menghubungi ku, aku akan membantu mu nantinya"

"Tentu, aku akan sangat terbantu dengan kehadiran mu yang ada di belakang ku"

"Senang kau menerima tawaran ku yang satu itu dan jika kau menolak juga, itu membuat ku bingung untuk memberikan apa kepada mu. Sebagai bentuk pengakuan ku kepada kemampuan mu...."

"8 Elemen, sungguh luar biasa. Aku bersyukur masih hidup untuk melihat makhluk yang memiliki 8 elemen itu, ku harap aku bisa melihat mu di masa depan nantinya. Apa aku boleh melihat elemen mu itu?"

"Tentu, jika kau memang mau" Orion menjauh sedikit dari mereka.

SRING

Dari Orion keluar 8 buah bola kecil dengan berbagai warna, bola-bola itu mewakili setiap elemen yang Orion miliki. Semuanya tampak terpana oleh itu, sosok Orion yang di kelilingi oleh bola-bola elemen itu tampak lebih berkarisma dan keren.

"Sungguh luar biasa, kau tampak lebih luar biasa dengan kehadiran elemental mu itu. Meski itu memang sudah jadi ciri khusus bagi seorang pengguna elemental" Grand master tersenyum.

"Benarkah? Kurasa aku akan melakukan ini setiap kali aku bertemu dengan gadis yang menarik di mata ku" Orion terkekeh, itu di tanggapi dengan tawa juga dari para laki-laki di sana.

"Ah, sudah siang. Maaf semuanya, aku harus segera pergi. Aku memiliki janji dengan tuan Qin, aku permisi" Orion membungkuk sedikit lalu pergi keluar lapangan.

"Ibu, kakak Orion tampak keren tadi...."

"Iya, kamu benar" Elizabeth berkata sambil mengusap kepala Olivia.

"Apa artinya. Kakak Orion itu kuat?" Olivia yang ada di gendongan Elizabeth bertanya dengan polos.

"Sangat kuat, nona kecil. Mungkin yang terkuat di masa depan, tergantung sejauh mana dia ingin berkembang" Grand master berkata sambil tersenyum lembut kepada Olivia.

.....

Orion sedang berjalan menyusuri jalanan kota, orang-orang di sekitarnya menatap dirinya. Orion tidak mempedulikan itu, sekarang dia sedang merasa tidak nyaman dengan pertemuaanya dengan Grand master sebelumnya.

Rasa tidak nyaman yang dia maksud adalah apa yang di berikan oleh Grand master, pria tua itu terlalu memuji dirinya dengan berlebihan.

Orion sudah terbiasa dengan pujian, bahkan sejak dia di dunia sana. Namun, dia cenderung tidak menyukai atau tidak nyaman dengan pujian yang terlalu berlebihan. Dia menganggap itu tidak rasional dan tidak logis, meski terkadang dia menyombongkan diri.

"Tapi pujian itu masuk akal, bukan hanya Grand master yang mengatakan bahwa aku luar biasa. Aku mengakui diri ku sendiri...." Orion tersenyum tipis.

"Jadi kurasa, mulai sekarang aku akan baik-baik saja jika di beri pujian yang menembus langit sekali pun" Orion terkekeh.

Orion sampai di toko Qin, dia langsung masuk. Qin sedang membersihkan beberapa perlengkapan yang ada di rak pojok, kegiatannya itu berhenti ketika lonceng pintu berbunyi.

"Selamat siang, tuan Qin" Orion berkata.

"Ya, siang. Siap untuk pelajaran menempa?"

"Tentu, tuan" Orion mengangguk.

"Mulai sekarang, kau harus memanggil ku guru"

"Baik, guru"

Qin membawa Orion ke ruangan yang biasanya dia gunakan untuk menempa, Qin juga menutup tokonya karena dia ingin mengajari Orion dengan fokus dan tenang.

Qin memulai dengan menjelaskan hal-hal dasar dan sederhana dari penempaan, memilih bahan baku yang baik, cara memanaskan bahan baku itu, suhu yang digunakan untuk setiap bahan baku yang berbeda dan beberapa langkah dasar lainnya.

Qin juga mengatakan kepada Orion, tentang bahan baku utama yang di gunakan oleh para Blacksmith. Ada 6 jenis bijih yang digunakan dan beberapa dari 6 jenis itu sangatlah langka untuk di temukan dan juga sulit untuk di olah.

Ada besi, logam, titanium, mithril, adamant dan Vajra. Besi merupakan bahan utama yang mudah di temukan dan juga mudah di olah untuk menjadi perlengkapan, begitu juga dengan logam. Meski sedikit sulit, tapi untuk titanium hingga Vajra sudah berada di luar konteks mudah.

Bukan hanya sulit untuk mendapatkan bijih dari keempat jenis itu, mengolah bijih itu untuk menjadi perlengkapan jugalah sulit. Karena setiap bijih memiliki karekteristik khusus untuk di tempa dan di bentuk.

Bijih yang paling berharga adalah Vajra, belum pernah terdengar ada orang yang menemukan bijih Vajra. Namun tertulis di sejarah, bahwa Vajra adalah bijih yang digunakan untuk menciptakan senjata legendaris dan senjata yang sekelas dengan dewa.

"Baiklah, aku sudah memberitahu mu semua yang ku tahu. Sekarang waktunya untuk percobaan langsung...." Qin mengulurkan sebuah palu kecil kepada Orion.

Palu itu memiliki gagang yang sedikit pendek, dengan kepala palu yang keduanya sama-sama tumpul. Orion mengambil palu itu, namun tangannya seakan tertarik kebawah. Karena palu itu sangat berat, Orion terkejut dengan itu.

"Ah, aku lupa memberitahu mu. Bahwa palu penempa itu memiliki berat 80 kilogram, apa kau bisa mengangkatnya?"

"Y...Ya...Aku hanya harus membiasakan diri sebentar" Orion mengangkat palu kecil itu dengan kedua tangannya, meski sedikit kesulitan.

Orion pun dengan perlahan melepaskan satu tangannya dari gagang palu itu, dia masih bisa merasakan tarikan ke bawah yang diberikan oleh berat palu itu. Namun dia tahu, bahwa dirinya mampu mengangkat beban 80 kilogram itu hanya dengan 1 tangan.

Beberapa tahun terakhir, dia sudah meningkatkan kekuatan fisiknya. Orion pun mulai mengayunkan palu itu secara perlahan, dimulai dari ayunan sederhana untuk beberapa kali.

"Sepertinya kau tidak memiliki masalah dalam hal fisik, ya" Qin terkesan melihat Orion.

Palu yang Orion pegang itu adalah palu biasa yang digunakan oleh para penempa, namun bukan sembarang orang yang bisa mengayunkan itu dengan mudah. Karena beratnya yang cukup besar serta gagangnya yang hanya cukup untuk 1 genggaman tangan saja.

Palu itu juga memiliki tingkatan yang lebih tinggi dari yang Orion pegang, semakin tinggi tingkat palu itu maka semakin berat dan sulit untuk menggunakannya.

"Baiklah, guru. Aku sudah sepenuhnya siap" Orion berkata, dia sekarang sudah bisa melempar palu itu sedikit dan menangkapnya.

"Pelatihan fisik seperti apa yang kau lakukan, Orion? Aku tidak yakin bahwa anak-anak seusia mu bisa mengangkat beban 80 kilogram, jika itu 50 atau 60 mungkin saja"

"Hanya pelatihan biasa, tidak ada yang khusus" Orion sama sekali tidak berbohong.

"Sebenarnya, jika kau tidak bisa mengangkat palu itu. Maka aku akan menyuruh mu menggunakan palu ini..." Qin menunjukkan sebuah palu lainnya, bentuknya sama dengan yang Orion pegang.

"Berat palu ini cuma 40 kilogram, apa kau mau menggunakan ini saja?"

"Tidak, aku sudah bisa menggunakan yang ini" Orion menggeleng.

"Kalau memang begitu, coba pukul batang besi ini" Sol meletakkan sebuah batang besi diatas landasan.

Batang besi itu sudah dia masukkan kedalam kobaran api sebelumnya, Orion hanya tinggal memukulnya untuk melihat seberapa baik Orion dalam memukul batang besi itu.

"Baik" Orion mengangkat palunya dan mengayunkannya.

TENG

"Oh, suara yang bagus. Sepertinya kau mendengarkan apa yang ku katakan tentang penakaran kekuatan pukulan tadi, bagus" Qin menepuk bahu Orion.

Sebelumnya Qin mengatakan bahwa, dalam memukul batangan besi. Seorang penempa tidak boleh menggunakan seluruh kekuatannya kepada ayunan palu itu, itu untuk menjaga keseimbangan untuk setiap pukulan nantinya.

Alasan kenapa palu penempa itu sangat berat adalah untuk memberikan dorongan lebih dari ayunan kecil yang diberikan seorang penempa, jika pada akhirnya seorang penempa kelelehan. Maka ayunan palu mereka masih tetap terasa karena dorongan dari berat palu.

"Lakukan 10 kali lagi, apakah kau bisa menjaga kekuatan pukulan mu tetap stabil?"

Orion pun melakukan apa yang di perintahkan oleh gurunya, seperti yang Orion duga. Tidak mudah untuk tetap mengerahkan besaran kekuatan yang sama dalam 10 kali beruntun, apalagi dengan berat benda yang cukup besar.

"Dari 10 kesempatan, kau berhasil 6. Tidak buruk untuk seorang pemula"

"Terima kasih, guru"

"Apa kau masih bisa lanjut? Atau istirahat sebentar?"

"Aku masih bisa lanjut, aku tidak kelelahan sama sekali"

"Baiklah, sekarang lakukan 50 kali. Dengan tangan kanan 25 kali dan kiri 25 kali, seorang Blacksmith yang baik harus bisa menggunakan kedua tangannya untuk menempa"

"Baik"

......

Orion sekarang sedang beristirahat dari pelatihan menempanya dengan Qin, dia sudah menyelesaikan tugas barunya. Yaitu memukul batangan besi itu sebanyak 500 kali untuk masing-masing tangannya, Orion sudah terbiasa dengan penakaran kekuatan itu.

"Ini, aku buatkan jus jeruk" Qin menyerahkan sebuah gelas kepada Orion.

"Kau tidak perlu repot-repot, guru. Aku sudah cukup dengan air dingin ini"

"Sudah, tidak apa. Jus jeruk ini sangat menyegarkan untuk di minum ketika baru berolahraga, meski kau tidak sedang berolahraga. Tapi itu tetap melelahkan, kan?"

"Aku mengerti, guru. Kalau begitu ku terima, terima kasih atas minumannya" Orion mengambil gelas itu dan langsung meminum isinya.

Rasa dingin dan asam melewati tenggorokan Orion, Orion bisa merasakan bahwa dirinya merasa segar kembali. Meski dia masih sedikit kepanasan karena ada perapian di ruangan itu, Qin tersenyum melihat muridnya itu.

"Apa kita sudahi hari ini saja?" Qin bertanya.

"Apa guru punya urusan untuk di selesai kan?"

"Tidak, kenapa kau bertanya"

"Jika boleh, aku ingin melanjutkan pembelajaran kita"

"Baik, kita akan melanjutkan pembelajaran ini. Hanya saja, beristirahatlah sebentar" Qin berjalan ke landasan menempa, melihat batangan besi yang sudah Orion pukul berkali-kali itu.

"Orion, kurasa. Kau sudah bisa di bawa untuk pelatihan selanjutnya, apa kau tertarik?"

"Ya, aku tertarik guru"

"Kalau begitu, aku akan menjelaskannya sekarang saja. Tentang cara pembuatan perlengkapan yang sebenarnya...."

Dalam dunia penempaan, ada 3 cara untuk membuat sebuah perlengkapan. Yang pertama adalah cara manual, cara itu adalah apa yang Qin jelaskan sebelumnya kepada Orion.

Pertama, meleburkan bijih menjadi 1. Sesuai ukuran dari jenis perlengkapan yang ingin di buat, ketika bijih sudah menjadi batangan. Maka seorang penempa harus mendinginkan batangan panas itu agar menjadi kokoh dan keras.

Setelah itu kembali memanaskan batangan kedalam kobaran api, hingga batangan itu memungkinkan untuk di bentuk melalui benturan dari palu.

Dan setelah batangan itu sudah menjadi bentuk dari perlengkapan, perlengkapan itu harus kembali di dinginkan agar kembali kokoh dan kuat.

Namun cara itu hanya berlaku bagi bijih bahan besi dan logam semata, karena bijih jenis titanium keatas. Sangat mustahil bisa di panaskan dengan kobaran api biasa dan di bentuk seperti besi atau logam.

Cara kedua adalah dengan menggunakan cetakan, caranya hampir sama dengan cara pertama. Tapi bijih di leburkan menjadi cair dan di masukkan ke cetakan yang ada, setelah itu di pukul dengan palu agar lebih kokoh.

Cara kedua juga hanya berpengaruh pada bijih jenis besi dan logam, karena kedua bijih itu masih bisa di leburkan hingga cair dan cara kedua juga hanya berlaku untuk membuat senjata. Bukan untuk zirah atau semacamnya, karena cetakan hanya ada untuk senjata.

Dan cara ketiga adalah cara yang bisa di gunakan untuk setiap jenis bijih yang ada, yaitu cara Pemurnian. Pemurnian merupakan cara menempa yang menggunakan Mana, Qin juga menjelaskan cara itu kepada Orion dan Orion tentu mendengarkan dengan hikmat.


Load failed, please RETRY

Regalos

Regalo -- Regalo recibido

    Estado de energía semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Piedra de Poder

    Desbloqueo caps por lotes

    Tabla de contenidos

    Opciones de visualización

    Fondo

    Fuente

    Tamaño

    Gestión de comentarios de capítulos

    Escribe una reseña Estado de lectura: C55
    No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
    • Calidad de escritura
    • Estabilidad de las actualizaciones
    • Desarrollo de la Historia
    • Diseño de Personajes
    • Antecedentes del mundo

    La puntuación total 0.0

    ¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
    Votar con Piedra de Poder
    Rank NO.-- Clasificación PS
    Stone -- Piedra de Poder
    Denunciar contenido inapropiado
    sugerencia de error

    Reportar abuso

    Comentarios de párrafo

    Iniciar sesión