Tapi kali ini Hai Lan tidak datang.
Hai Xiaotang sendiri yang mengundangnya, tetapi dia tetap tidak datang.
Walaupun Hai Lan beralasan kalau dia tidak enak badan, namun semua orang dapat merasakan bahwa dia tidak datang karena Wen Jingheng.
Agar tidak membuat Wen Jingheng canggung seorang diri, Hai Xiaotang dan lainnya juga membawa serta anak-anak.
Kalau ada beberapa anak kecil di sana, suasana pasti akan menjadi sedikit lebih ramai.
"Katanya Hai Lan sudah akan bertunangan?" Saat mereka sedang makan, Wen Jingheng tiba-tiba bertanya.
Dia bertanya sambil menatap Hai Xiaotang, namun semua orang ikut tertegun. Suasana pun sejenak tampak membeku.
Hai Xiaotang bergegas tertawa, "Benar, bulan depan."
"Tanggal berapa?"
"Tanggal tiga belas bulan depan."
"Kalau begitu masih ada waktu tidak sampai dua puluh hari, waktunya tepat."
Tepat apa?
Peramalan ala China di cerita ini, atau mungkin lebih tepat disebut perhitungan nasib, adalah hal yang sangat umum dipraktikkan di sana. Yang paling populer yaitu ‘Bazi’, metode menghitung berdasarkan hari, bulan, tahun, dan jam kelahiran. Banyak orang di sana waktu lahir sudah dibuatkan Bazi-nya, katanya dari hasilnya itu bisa diketahui karakter dan nasib orang itu. Bazi ini juga salah satu hal diperhitungkan untuk mengangkat anak, menjodohkan orang, atau juga mencari hari baik untuk menikah seperti cerita di atas, dan lain-lain.