Mia memasuki Olymphia Discotik seusai pulang bekerja
Dari tempatnya bekerja, masih satu gedung dengan diskotiq ini
Dentuman suara musik sangat keras mendobrak dada. Membuat hasrat bergoyang muncul
Diskotik penuh jejal dengan ribuan manusia yang tengah asyik menari meliuk meliukan tubuh menikmati suguhan yang DJ berikan
Malam ini Mia tidak ada "pelanggan" sehingga dia pulang lebih cepat.
Mia menyalakan rokok-nya sembari duduk dikursi tepat dimeja bartender.
Menikmati pemandangan permainan botol yang menyala dari sang pramusaji bartender sedikit membuatnya terlupa akan kegelisahan hati yang melanda
Ia pun memesan minuman beralkohol jenis coktail, Saat tengah menyeruput minumannya, seorang lelaki muda mendekatinya, dengan penampilan yang memanjakan mata untuk dilihat
" Kau sediri? " lelaki muda Itu bertanya seraya mendekatkan bibirnya ditelinga Mia, karena memang sulit untuk mendengar dengan baik dengan suara musik yang sangat keras
" Ya Aku sendirian" Mia menjawab dengan agak berteriak.
"Apakah kau mau minum bersamaku?" lelaki itu menawarkan
"Boleh" mia antusias.
Lelaki itu memesan jenis minuman Brandy 1 botol mereka pun meminum nya sambil berbincang akrab diselingi canda tawa
" Tolong temani aku, nanti aku kasih uang tip untukmu" ucap pria itu sambil Sesekali pria itu mendaratkan ciuman
sebenarnya mia sangat jengah, Lelaki yang baru saja ditemuinya sudah melakukan hal itu
Namun dia tak berdaya, hanya uang yang ada didalam fikirannya.
" Nama kamu siapa" Mia bertanya pada lelaki yang menurutnya sebenarnya sangat tampan
" Andre" Lelaki didepan-nya itu tersenyum
"Andre, aku mau ke toilet " izin Mia
"Ok jangan lama ya" andre mewanti-wanti cemas takut ditinggal Mia kabur
"Tapi kemungkinan antriannya akan sangat panjang. Kau mau ikut?" Sahut mia
"Tidak aku akan menunggumi disini"
"Baiklah" Mia berlalu ke toliet
Dalam perjalanan menuju ke toilet Mia melihat seseorang yang tak asing. Tepat saat mereka beradu pandangan,lelaki itu tersenyum kepadanya
Senyuman yang mampu memporak-porandakan dunia
Kepala Mia terasa berdenyut, karena alcohol yang mulai bereaksi
Ia terus berusaha mengingat siapa seseorang itu
"Uhm Rayhan"
Mia ingat lelaki yang waktu itu di perkenalkan Daniel padanya. Sudah sekitar seminggu yang lalu sejak pertemuan pertama mereka
Rayhan bejalan mendekati Mia
" Hai Mia, kau dengan siapa? " Lelaki itu menyapanya
"Uhm... Aku pergi bersama teman" Mia menjawab dengan gugup
Perasaan-nya tak karuan karena begitu dekat dengan Rayhan
Bahkan wajah mereka hampir bersentuhan karena mereka berbicara saling mendekatkan bibir pada daun telinga
Fikiran Mia melayang tinggi saat mencium aroma parfum Citrus dari tubuh rayhan
Mia sesak nafas menahan sesuatu di dalam dadanya. Sejenak dia telah terlupa pada seseorang yang menunggunya
" Kalau kau mau, kau bisa bergabung bersama kami " Rayhan menunjuk beberapa teman yang duduk dimeja mereka.
" Uhm, nanti sajalah,di lain waktu. Aku juga bersama temanku"
Mia teringat pada Andre yang menunggunya.
"Baiklah Rayhan aku harus pergi ketoilet"
Mia mengundurkan diri
Tiba -Tiba
Mia tersentak.Tubuhnya tertarik kebelakang,Rayhan tengah menahan tangan Mia, Mata Mia sekarang tepat memandang kearah wajah Rayhan. Ia hampir sesak nafas tak kuasa menahan kekagumannya
" Mia boleh aku minta nomor telponmu?" Rayhan tersenyum
" Tentu, kemarikan HP mu" Mia menadahkan tangannya
Rayhan kemudian menyerahkan HP nya, Agar Mia dapat menyimpan kontaknya di HP Rayhan. Mereka saling bertukar nomor Hp
Kemudian Mia pun berlalu pergi ke toilet dan kembali pada Andre
Tersenyum dia kembali mengingat Rayhan. Aku takmenduga akan bertemu denganmu disini. Mia bergumam didalam hatinya
Ia mengalungkan tangannya pada tengkuk Andre, Sembari terus menegak minuman yang mereka pesan. Sesekali mareka saling memberikan kecupan
Tak terasa waktu telah menunjukan jam 3 pagi dan Club itu pun tutup. Mereka segera keluar dan mencari hotel untuk menghabiskan malam bersama
*****
Mia terbangun saat tendengar suara ketukan
" Room sevice" Suara lelaki dari balik pintu.
Kemungkinan itu adalah pegawai hotel yang bersiap membersihkan ruangan dipagi hari. Mia membatin
Nanar mata Mia melihat kesekeliling kamar hotel itu. Tak ada seseorangpun disana
"Dimana pria yang tidur dengannya tadi malam??? Ia bertanya-tanya
" Oh No"
Mia berteriak sambil menangis. Lelaki itu telah pergi tanpa meninggalkan Uang sepeser pun
— Un nuevo capítulo llegará pronto — Escribe una reseña