"Nama kamu siapa tadi?" tanya Ayah, setelah mempersilakan Erick duduk di ruang tamu. Sementara Luna langsung "melarikan diri" ke dapur, beralasan untuk membuat minuman untuk Ayah dan Erick.
"Saya Erick Pak, saya teman Todi sebenarnya, saya juga pernah jadi dokter pembimbing Laras saat stase bedah, saya kenal Luna waktu di rumah sakit saat Laras tabrakan sebulan lalu, kebetulan kami bertemu lagi di Padang Pak," cerita Erick dengan sopan.
"Ooh.. Jadi kamu dokter juga?" tanya Ayah.
"Iya Pak, saya residen juga," jawab Erick.
"Ambil bagian apa Rick?" tanya Ayah. Ayah merasa anak lelaki di depannya cukup sopan, tapi mengapa Luna tidak pernah cerita, pikir Ayah.
"Bedah umum Pak, sebentar lagi lulus," ucap Erick. Sengaja menekankan kalau sebentar lagi dia akan lulus, takut orang tua dihadapannya ini nanti tidak setuju kalau tahu anaknya dekat dengan dokter yang masih sekolah, pikir Erick.
"Wah, hebat ya anak jaman sekarang, masih muda udah hebat karirnya," puji Ayah.
halo
selamat hari Minggu
mumpung masih liburan, aku kasih yang manis2 dulu ya
sambil nunggu cerita bulan madu si bang Todi n dek Laras..
anyway, kemarin sengaja bacain komen satu2 dari bab sebelumnya, aku minta maaf baru bisa balas komen kaka2 sekalian ya
terimakasih buat komen nya
buat yang nanya aku kerja apa sebenernya, jawabnya, aku sih pengen nya jadi penulis favorit yang buat kaka2 baper n bahagia (●♡∀♡)
happy reading ya, semoga suka(◍•ᴗ•◍)❤