Descargar la aplicación
16.53% My New Neighbour / Chapter 42: Viral dan Gosip

Capítulo 42: Viral dan Gosip

Pagi harinya, diapartemen Aris dan Shina, terlihat Shina yang telah bangun. Saat itu, untuk menghindari dirinya dari bertemu dengan Aris,  Shina terburu-buru keluar untuk berolahraga pagi sembari memanfaatkan fasilitas yang ada di apartemennya itu. Dia mengganti pakaiannya dan bergegas keluar dari unitnya, kebetulan saat itu Aris sepertinya belum keluar dari kamarnya.

Setelah menghabiskan waktu hampir 45 menit untuk treadmill dan squash akhirnya diapun kembali ke unitnya. Saat melakukan olahraga tadi, Shina sudah membulatkan tekadnya bahwa dia akan mencoba melupakan semua kejadian memalukan yang terjadi antara dirinya dengan Aris kemarin, termasuk menghilangkan perasaan cintanya. Namun, setelah masuk ke unitnya kemudian

"Si bodoh itu belum bangun? Tumben sekali.. Biasanya jam-jam segini dia sudah memasak didapur" ucap Shina dalam hati

"Ahh.. terserahlah. Aku akan pergi mandi dulu, kemudian berangkat ke kantor" lanjut Shina sambil mempersiapkan perlengkapan mandinya seperi handuk dan pakaian

untuk dibawa ke kamar mandi

Namun, saat hendak masuk ke kamar mandi, dirinya berpapasan dengan Aris yang saat itu baru selesai mandi. Shina yang terkejut, tanpa sengaja menjatuhkan branya ke lantai. Diapun malu akan kejadian itu dan secepat mungkin mengambil branya kembali, lalu

"Kau tadi habis berolahraga?" tanya Aris yang saat itu baru keluar dari kamar mandi

"Tidak, habis shopping dimall.." jawab Shina ketus

Aris yang tau saat itu mood Shina sedang buruk, berupaya segera menghindarinya. Namun, ketika dirinya akan melewati Shina, tiba-tiba dikejutkan oleh Shina yang tiba-tiba meringis kesakitan.

"Aa.. Aaa..Aaaaw.." ucap Shina meringis

"Kau kenapa?" tanya Aris

"Kakiku.. sepertinya terkilir." jawabnya

"Mau kubantu.. " tanya Aris

"Tidak perlu.. Aku bisa mengatasinya. Ini biasa terjadi kalau aku terlalu banyak berolahraga." Shina menolak bantuan Aris

Namun, tanpa mendengar penolakan Shina, Aris kemudiam memapahnya dan membawanya ke kursi diruangan tengah. Setelah mendudukkan Shina, kemudian dia pun melakukan sesuatu layaknya seorang terapis pada kaki Shina tadi. Kemudian

"Aaaw!" jerit Shina keras

Tapi setelah itu kakinya normal kembali.

"Ehh, sudah tidak sakit lagi." ucap Shina  takjub sambil kemudian memain-mainkan kakinya yang terkilir tadi

"Lain kali, sebelum kau berolahraga sebaiknya lakukan pemanasan dulu" ucap Aris

Tanpa basa-basi atau mengucapkan terima kasih pada Aris, Shina pun berlalu dan bergegas masuk ke kamar mandi. Saat itu dikamar mandi,

"Jantungku.. Kenapa detaknya semakin cepat. Sialll.. Kalau seperti ini terus, aku benar-benar tidak bisa menghilangkan perasaanku ini pada si bodoh itu.. Tidak boleh.. tidak boleh.." pergolakan batin Shina

"Tapi tadi, aroma tubuhnya Aris itu.. Dia pakai parfum atau shampoo apa ya, harumnya enak.." sambil Shina melihat-lihat sekitar kamar mandi tempat Aris manaruh semua peralatan mandinya itu

Sesaat kemudian dia berhenti dan berkata,

"Aku pasti sudah gila.. " dan Shina pun kemudian melanjutkan mandinya

Beberapa saat kemudian di meja makan, saat itu Shina yang baru saja menghidupkan hp-nya dikejutkan dengan banyaknya nortifikasi. Beberapa panggilan tak terjawab dari Lucy, serta banyaknya pesan masuk dari Lucy, pihak manajemen, beberapa teman artis, hingga sutradara. Tanpa membuka dan membaca pesan-pesannya itu, Shina menghubungi Lucy.

"Halo Shina.. Apa kau tahu apa yang baru saja kau lakukan?" ucap Lucy heboh

"Beritamu itu kini sedang viral dimana-mana.. Untuk sementara kau tidak usah datang kesini mengajar atau kekantor. Pasti banyak wartawan yang akan memburumu nanti." lanjut Lucy

"Berita..? Berita apa??" ucap Shina heran

"Kau bukalah video yang kukirim itu." ucap Lucy

"Oh baiklah.." dan Shinapun menutup telponnya dengan Lucy.

Sesaat kemudian,

"Astaga.. " ekspresi Shina terkejut

Dia tidak mengira bahwa kejadian bodoh yang dilakukan direstoran kemarin dengan Aris, ada yang merekamnya dan memasukkannya ke dalam internet.

"Kenapa?"  tanya Aris penasaran

"Berkatmu, kini sepertinya aku akan mulai lebih terkenal.." jawab Shina sambil tersenyum dingin

"Jangan bilang.. kejadian direstoran kemarin?" tanya Aris khawatir

"Tenang saja, mereka tidak akan memburumu. Lagipula, yang artis disini kan aku. Dan wajahmu juga tidak terlalu kelihatan jelas.." ucap Shina santai

"Aku akan membereskan ini semua. Kau tidak perlu khawatir. Nama baikmu tidak akan tercemar Aris.." lanjut Shina

"Apa yang akan kau katakan pada media nanti?" tanya Aris penasaran

"Apapun itu.. yang jelas aku tidak akan mengatakan pada mereka kalau kau adalah suamiku. Jadi kau tenang saja" jawab Shina dengan santai

Sementara ditempat Lena dan Ryan

Terlihat Ryan yang memulai harinya dengan tidak semangat, karena nanti malam dirinya akan melakukan pertukaran dengan Shina untuk tinggal di apartemen Aris.

"Mas, nanti pulang kantor jam berapa?" Aku akan menyiapkan beberapa pakaian dan barang yang mungkin Mas butuhin buat persiapan pindah kesebelah." ucapku pada Ryan

"Pindah kesebelah? Emang Papa mau ngapain Ma?" tanya Oka penasaran

"Jadi begini Oka, untuk menebus semua kesalahan Papamu dan bertanggung jawab pada Rani, kita mengadakan perjanjian kesepakatan antara Papamu dan Shina. Selama 3 tahun kedepan, Papamu ini akan tinggal ditempatnya Aris bersama Aris dan juga Rani. Sedangkan Shina akan tinggal disini denganku. Kau tidak keberatan kan?" ucapku

"Serius Pa??" Oka terlihat terkejut

"Sayang.. Kenapa kamu terlihat begitu senang dan antusias saat mengatakan semua itu pada Oka. Apa kamu tidak merasa kasihan padaku? Lagipula, aku kan menginap ditempat Aris hanya 3x dalam seminggu." jawab Ryan dengan ekspresi tidak senang

"Tentu saja.. setidaknya selama 3 hari dalam seminggu aku tidak akan melihat muka menyebalkanmu itu  Mas.." jawabku meledek

"Ihh.. Kok gitu sih Sayang. Masa kamu tega bilang gitu ke suami kamu yang ganteng ini. Aku sedih loh dengernya.." ucap Ryan cemberut

"Lagian.. Salah siapa Mas bisa melakuin ini semua pada kami. Sudah seharusnya Mas bersikap seperti itu untuk mempertanggung jawabkan perbuatan Mas dulu" jawabku

"Iya, Maaf deh Sayang.. Aku bener-bener menyesal. Kamu kan udah maafin aku.." ucap Ryan sambil berdiri dan memelukku dari belakang

"Hey Oka, ingat ya.. kau jangan sampai melakukan hal bodoh pada pacarmu nanti atau akan berakhir seperti Papamu ini. Apalagi pada saat nanti kau sudah berumah tangga dan mempunyai istri, kasihan istrimu itu.." ucapku memperingatkan Oka

"Tenang aja Ma.. Oka gak bakalan pacaran sebelum Oka sukses. Kalau pun Oka punya pacar sebelum sukses, Oka gak bakalan lakuin hal bodoh seperti yang Papa lakuin itu ke mantan pacarnya." jawab Oka yang kemudian dibalas oleh tatapan tidak senang dari Ryan

"Nah, bagus itu Sayang. Kamu memang terlihat dewasa dan bijaksana dibandingkan Papamu ini. Seandainya sifat Papamu bisa sepertimu.. " ucapku

"Iya dong Ma.." jawab Oka sambil melirik ke arah Ryan

Ryan yang masih merasa tersindir dan tidak senang mendengar dirinya dibanding-bandingkan dengan anaknya itupun akhirnya memutuskan untuk mengalihkan pembicaraan.

"Sudah-sudah.. Berhenti bahas semua masalah yang tidak menyenangkan ini. Kita makan sekarang.." ucapnya kemudian

Di kantor Ryan

Saat Ryan tiba dikantor, terlihat beberapa karyawan berkumpul dan menyambutnya. Kemudian,

"Pak, selamat ya buat istrinya.."

"Iya Pak, selamat ya buat Bu Lena.. gak nyangka diusia Bapak yang sekarang, Bapak masih diberikan kepercayaan untuk mempunyai anak lagi.."

"Ini Pak dari kami, nilainya mungkin tidak seberapa tapi tolong diterima.."

Ryan yang masih bingung dengan semuanya, kemudian hanya tersenyum dan menerima semua ucapan selamat dan kado tersebut hingga sampai dia masuk ke dalam ruangannya dia memanggil Heru.

"Mas, ini apa-apaan para karyawan bilang selamat istriku hamil.. Kamu nyebarin gosip apa dikantor, hah?" ucap Ryan tidak senang

"Aku tidak menyebarkan gosip.." balas Heru

Kemudian, Ryan pun teringat akan Dewi ketika dirinya sedang menyamar jadi tukang ojekfood waktu itu

"Oh Sial.. Pasti Dewi" ucap Ryan

Kemudian diapun berkata pada Heru

"Mas, tolong lakukan apapun untuk meredam gosip ini. Aku tidak ingin kalau sampai Papa dan Mama mendengarnya nanti. Bisa Gawat.. apalagi kalau Lena sampai tahu.." Ryan yang belum menyelesaikan kata-katanya itu dibuat terkejut oleh deringan handphone. Kemudian,

"Halo Ma.." ucap Ryan menjawab telpon

"Ryan, apa itu benar Sayang kalau Mama bentar lagi nambah cucu?"

"Nggak Ma, itu sebenarnya Ryan.. Ryan yang belum sempat menyelesaikan kalimatnya kemudian dipotong oleh Mamanya itu

"Duh, Mama seneng banget dengernya. Gak sabar pengen cepet-cepet pulang nemuin Lena. Seandainya kalau urusan Papamu disini udah beres.. Oh, iya kamu dimana sekarang. Bisa Mama bicara sama Lena?"

"Aku di kantor Ma. Lagipula Lena itu kan sebenarnya tidak.."

"Ryan Sayang.. kamu gak boleh gitu jadi suami, masa ninggalin istri yang lagi hamil sendirian dirumah. Usia Lena itu kan sangat riskan. Sudah cepat pulang sana kamu, jaga Lena sampai cucu mama lahir nanti. Urusan kantor serahin aja semuanya ke Heru, biar nanti aku yang ngomong ke Papamu disini.. "

" Tapi Maa.. Lena itu tidak ha.. "

Dan sambungan telponpun terputus.

"Duh Mama..." ucap Ryan gusar sambil menggaruk-garuk kepalanya

Kemudian,

"Mas Heru, coba kau cek jadwal Papa. Kapan dia pulang ke Indonesia?"

"Kalau sesuai rencana sih harusnya bulan depan Ryan." jawab Heru

"Mas, kau pantau terus jadwalnya ya, terutama Mamaku itu. Beritakan padaku kalau-kalau mereka mengubah jadwal kepulangan mereka kesini.." perintah Ryan

"Bisa gawat kalau Mama tiba-tiba datang ke apartemen dan melihat keadaan kami berempat yang bertukar tempat tinggal itu.." pikir Ryan

Namun Heru tiba-tiba berkata,

"Ryan.. menganai pengambil alihan Jaya corp, kita ada sedikit kendala.. Pak Santoso mewariskan 75% sahamnya pada cucunya. Sepertinya dia akan mewariskan perusahaan tersebut pada cucunya itu. Ini data mengenai cucunya.. " Heru menyerahkan beberapa dokumen pada Ryan

Ryan yang melihat informasi itupun tersenyum, kemudian

"Berapa banyak saham yang sudah kita punya?" tanya Ryan pada Heru

"Kira-kira sekitar 17% Ryan.." jawab Heru

"Jual semua.."

"Apa??" respon Heru terkejut

"Aku bilang jual.."

"Tapi Ryan.. Bukankah kau mau mengambil alih perusahaan itu?" tanya Heru yang masih tidak percaya

"Tidak.. Aku rasa cucunya lebih pantas untuk memimpin diperusahaan itu." ucap Ryan sambil tersenyum

Saat itu, Heru terus menatap Ryan hingga

"Ada apa Mas? Apa masih ada berita yang mau kau sampaikan padaku?" tanya Ryan

Sebenarnya saat itu Heru ingin memberitahu Ryan mengenai video Shina, mantan kekasihnya dulu yang telah viral diinternet, namun

"Tidak ada.. " jawab Heru

"Yasudah kalau begitu, kau lanjutkan kerjamu Mas. Jangan lupa kabari aku ketika kau dengar berita kepulangan Papa dan Mama"

"Baik.."

Dan Heru pun pergi meninggalkan ruangan Ryan.


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C42
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión