Hatinya dipenuhi dengan kehangatan ketika dia mendengar jawaban istrinya, dan menggunakan nada lembut yang memuakkan, dia bertanya. "Penjelasan apa yang anda ingin saya berikan?"
Ekspresi tegas di wajahnya tidak memudar. Sebaliknya, dia cemberut karena tidak senang dan bersikeras untuk mendapatkan penjelasan darinya. "Dia tidak mungkin hamil sendiri, bukan? Apa kau memberitahuku bahwa dia mengandung anak hantu?"
Dia tiba-tiba menariknya ke pelukannya.
Wanita itu melakukan perlawanan sengit pada awalnya, mendorong dan memukul dadanya dengan tangan kecilnya, tetapi itu semua tidak berhasil. Pukulannya tidak lebih dari menggelitiknya, dan dia dengan mudah menahannya dengan mengulurkan tangannya. Merasa bahwa dia akan menjadi marah, dia berkata, "Anak dalam perutnya itu bukan milikku."
"Apa?"
Matanya melotot terbuka lebar karena heran.
Dia tertawa. "Kamu mendengarnya dengan keras dan jelas."