Descargar la aplicación
76.92% Black White Side / Chapter 40: Terjebak 2

Capítulo 40: Terjebak 2

Mobil berhenti di sebuah rumah yang tampak nya sudah lama tidak di huni , rerumput di halaman begitu berantakan namun di balik itu semua rumah ini tetap terlihat megah , rumah bertingkat dua yang di hiasi dan di penuhi dengan kaca-kaca besar

"Rumah siapa ini? Begitu mewah" Tanya Aeychan, dan aku setuju dengan perkataan nya

"Hm.., masih kalah mewah dengan seseorang"

Deg.. dia menyindir ku.., apa perlu aku pura-pura terpesona. Sekaligus aku ingin melihat bagaimana reaksi yang di hadir kan di muka nya nanti , ha..ha..ha..

"Wah.., mewah sekali.." Sendy dan Albert langsung melihat ke arah Jeclyn

"A.. Apa?"Tanya ku , apa perlu melihat ku begitu?

"Kau tidak salah berkata kan?" Tanya Sendy dan Albert sendiri tersenyum geli melihat tingkah ku

"Masuk lah...,rumah ini sudah lama tidak di gunakan pasti berdebu" Kata Albert yang terlihat sungkan dan terpaksa membiar kan kami masuk kerumah nya, entah itu karena dia sungkan rumah nya berdebu saat kami datang atau ada alasan lain

"Setelah sekian lama ... akhir nya kau kunjungi juga.." Maurer melihat sekeliling sambil berkata kepada Albert

Pertama kali membuka pintu yang pertama ku temui adalah sebuah perabotan yang semua di tutupi kain putih, debu semua melekat pada kain putih tersebut hingga tidak mengotori perabotan. Akhir nya kami memutuskan untuk membersihkan rumah besar ini sedang kan Albert naik kelantai dua, aku merasa ada yang aneh dengan Albert tapi entah lah

"Ini rumah kakak?"

"Ya.. ini rumah nya.., tapi sepertinya kita harus menginap sampai cuaca membaik. Kita juga harus menghubungi teman-teman lain untuk mengetahui keberadaan mereka" Kata Maurer sambil menyalakan Tv melihat laporan cuaca selanjut nya

"Aku tidak punya teman" Jawab Aeychan dengan polos nya

"Aku sendiri anak baru, jadi belum mempunyai teman" Ya.. Maurer memang anak baru dan kami semua memaklumi nya

Srek.. Srek..suara berasal dari lantai dua dan kami semua langsung melihat kearah suara dengan kompak nya kami semua melihat kearah suara itu seperti telah terlatih dan memiliki aba-aba kami semua melihat ke arah suara dan melihat Albert sedang mengambil plastic di tangga yang berjatuhan, dan tiba-tiba ke asyikan nya terganggu dengan penglihatan kami

"Apa? Kenapa melihat ku begitu? Kalian tidak akan dapat jawaban yang kalian mau"Jawab nya sambil sejenak menghentikan aktifitas nya

"Seperti nya hanya ada dua orang yan normal di sini, hp ku? Hp ku tadi....." Meraba kantong baju dan celana sambil mengingat kembali kejadian nya.

Setelah tadi sms Albert masuk.., aku membaca nya dan.. dan.. dan... meletakan nya di lantai dan keluar menemui Albert karena tadi berbincang-bincang dan dia memberi ku kunci mobil sangking senang nya aku lupa ... mengambil hp ku

"Ketinggalan di tempat pengginapan!!" Kata ku yang sedikit kaget juga

"Sudah lah..., tenang saja masih ada aku yang normal" Kata Sendy bangga menjadi orang yang normal dan sangat di butuh kan, dia mengeluarkan hp dari saku nya dan tiba-tiba raut muka nya berubah tidak enak di pandang

"Gawat tidak ada sinyal. Seperti nya cuaca benar-benar memburuk" Kejawab juga teka-teki di balik muka nya

" Istirahat lah, pilih kamar yang kalian ingin kan, aku akan mengantar kan kalian" Albert mempersilah kan kami, seperti nya dia tau bahwa mereka semua sudah cukup kelelahan setelah membersihkan rumah yang besar ini

"Berapa banyak kamar yang ada di sini?" Tanya Aeychan yang cukup penasaran dengan barapa banyak jumlah kamar yang ada di rumah mewah ini

"10"

Semua sudah memilih kamar nya tinggal aku yang belum memilih kamar ku , aku merasakan ada sesuatu yang menarik diriku. Aku sendiri tidak dapat menjelaskan nya tapi ada sesuatu yang membuat ku menunggu sebuah kamar yang special , sebuah energy yang menahan dan menarik ku setiap aku ingin memilih sebuah kamar. Dan aku menunggu sebuah kamar yang memiliki energy ini..., memang terdengar gila tapi aku merasakan nya

"Kenapa? Kau masih belum bisa menemukan kamar termewa?" Tanya Albert sekaligus mengoda ku

"Bukan.., bukan termewa yang aku cari .. entah lah..aku merasakan ada kamar yang ingin aku cari"

"Kau tidak pernah ke sini kenapa berbicara seolah-olah kau pernah ke sini?" "Aku juga tidak mengerti"

"Ikut aku ..." Albert memutar arah "Kenapa kita jadi memutar arah?"

" Jangan-jangan kau ingin menemukan kamar ku dan bilang ini yang aku cari .. sebagai alasan nya. Kau ingin tidur dengan ku lagi..." Sambil membuka sebuah pintu kamar

"Ten.. tentu saja tidak .." Muka ku memerah dan segera aku memaling kan pandangan "Bukan yang ini..tapi kenapa ada yang aneh ya?" Tanya ku

"Ini kamar ku.., kau sudah menemukan ayo masuk..."

"Bukan.. bukan yang ini. Bukan nya masih ada dua kamar lagi. Albert kau sakit?"

Raut muka nya berubah, lagi-lagi ada kerutan di dahi nya. Lebih seperti menahan sakit

"Hm.., bukan.. satu lagi" Albert tiba-tiba terdiam sejenak

"Albert..." Panggil ku untuk menyadar kan nya sambil meletakan tangan di kepala nya mengecek suhu tubuh nya

"Apayang kau lakukan?" Deg jantung Albert berdetak cepat, membuat semua tubuh nya ikut merasakan sensasi dari detakan jantung , rasa nya ingin memeluk Jeclyn, kaki nya bergerak mendekati Jeclyn

"Kau demam?"Tanpa menghiraukan ku dia berjalan kearah ku dan tiba-tiba saja memundur langkah nya dan berjalan meninggalkan ku

"Ini yang terakhir "Membuka pintu kamar yang terakhir ,hangat..kamar ini terasa hangat. Ini dia..aku melihat ke sekeliling,membuka pintu yang ada di dalam kamar,pintu itu menuju ke balkon

"Ini dia,aku suka kamar yang ada balkon balkon. Apalagi kamar ini berada di tengah "

Deg.. deg.. detak jantung yang berasal dari jantung Albert, entah apa alasan nya yang membuat jantung nya berdetak, Jeclyn kah? Jeclyn yang berdiri di depan jendela kaca yang tertutup, sesekali rambut nya berkibar di tiup angin yang datang dari celah-celah ventilasi

"Ah.., saat di malam hari aku bisa melihat bintang dan bulan. Saat siang aku akan duduk di bangku ini sambil membaca buku ,pantulan cahaya matahari akan memantul di ranjang ini" Menaiki kasur dan mengeser langit-langit, saat di geser terdapat atap kaca di balik sebuah triplek langit-langit

Deg...deg.., detak jantung Albert semakin kuat lebih kuat dari pada yang tadi. Kali ini penyebab nya adalah kata-kata Jeclyn.

"Aku suka kamar ini,aku pilih yang ini" Berbalik dan tersenyum

Deg.. Kakak..detak jantung nya kali ini di sertai dengan bayang-bayang seseorang yang penting bagi nya. Albert terjongkok memengang perutnya kesakitan

"Kau tidak apa-apa?"

"Aku ke kamar ku dulu..." Berjalan meninggal kan nya

"Je..Jeclyn di kamar ini?" Tanya Maurer yang kaget melihat Jeclyn di kamar itu,tersenyum dan meninggal Jeclyn

Ah..iya membuka tas dan mengeluarkan barang dan berjalan menuju ke kamar Albert. Pintu kamar nya terbuka? Terdengar percakapan Aeychan dan Albert yang di sertai oleh senyuman lembut Albert

Deg.. Deg.. Kenapa jantung ku ini sambil memengang dada ku,kenapa aku deg degan melihat nya senyum. Kembali aku mengintip mereka dan menemukan Albert yang sedang mencium jidat Aeychan. Albert sangat berbeda kalau dengan Albert,Aeychan berjalan keluar

dan segera aku berlari ,bersembunyi di balik dinding penyangga, dan dengan bodoh nya aku tetap berjalan ke kamar Albert setelah Aechan pergi.

"Ada apa?" Albert bertanya dengan dingin

"Aku membawa makanan" Kenapa sikap nya langsung berubah jika bicara dengan ku, rasa nya tentu saja menyakitkan.. karena tidak sesuai dengan harapan ku

"Makanan? Rumah ini sudah kosong beberapa tahun lalu tidak ada makanan yang tersimpan"

"Owh itu.. Pas tadi Sendy datang dan mengatakan bahwa ada cuaca buruk dan akan di pulang kan aku pikir pasti kita tidak akan sempat makan. Jadi aku membawa makanan yang di dapur dan menyimpan nya karena kalau tidak di makan kan sayang"

"Kau mencuri nya?"

"Bukan.. Ini bukan mencuri,aku kan membantu menghabiskan nya"

"Itu nama nya mencuri "

"Hm.. Foto siapa ini?" Memengang foto seseorang laki-laki bersama Albert

"Jangan sentuh" Albert teriak dan mengambil foto yang di pengang Jeclyn

Dengan teriakan sekeras tadi, secara otomatis aku langsung terdiam dan memegang dada ku yang hampir terkena serangan jantung , membuat diriku hanya bisa diam canggung, aku belum pernah di teriakan seperti ini, tanpa ku sadari mata ini sudah berkaca-kaca menahan rasa menyesak kan ini, segera aku membalikan badan sebelum Albert melihat nya

"A..aku.. Panaskan saja makanan nya dulu" Berdiri membelakangi Albert

"Di sana" Menunjuk oven yang ada di kamar Albert,Jeclyn berjalan meninggalkan Albert

"Apa-apaan itu.. Aku hanya memengang dan bertanya. Kenapa dia sampai meneriakan ku begitu..aku juga tidak merusakan nya kan? Dasar niat nya tadi baik tapi dia marah-marah begitu,aku jadi ikutan kesal" Membuka bungkusan alumunium makanan yg berisi ayam cincang dengan saus, sambil mengigit bibir bawah nya menahan air mata yang hampir menetes, sesekali ia mamandang langit-langit berharap air mata yang hampir tumpah itu masuk kembali kemata nya

"Kau sedang bicara apa?"

"Huwaaa.." Teriak ku kaget dan aku membanting pintu oven dengan cepat

"Kenapa kau begitu terkejut?"

"Karena kau datang tiba-tiba" Aku membelakangi oven dan memandang nya sambil meraba-raba meja yang berada di belakang ku, mencari pegangan untuk diri ku agar dapat berdiri dengan benar

"Dia.. Adik ku.. Di foto tadi.."

"Adik mu? Aku .. kan tidak minta penjelasan mu, dan.. dia bersekolah di mana?" Setengah mengerutu dan setengah penasaran, ia tidak berani memandang Albert karena mata nya sendiri masih menyisakan sedikit butiran-butiran air mata yang tertampung di bawah kelopak mata nya yang siap-siap tumpah jika ia tidak dapat mengendalikan pikiran nnya

"Dia tidak bersekolah lagi,dia sudah meninggal, kenapa kau tidak berani menatap ku? Kau menghindari kontak dengan ku?" Albert berjalan mendekati Jeclyn yang terhimpit dengan meja di belakang nya, memegang wajah Jeclyn yang masih saja menyamping, dengan kuat Jeclyn memejam kan mata nya.

"Maaf kan aku,aku ambil lap dulu.." Berjalan ke arah lap yang ada di samping nya. Lho..? Kenapa tidak bisa maju? Kepala ku.. Kepala ku ketarik.Ini pasti karena Albert,pasti dia sengaja menarik rambut ku

"Jangan menarik rambut ku Albert!"

"Siapa? Aku tidak menarik nya"

"Kau bohong !!!" Membalikan badan

"Rambut.. Mu..Rambut mu Jeclyn"

"Huwa!!! huwaa.. Kenapa bisa terjepit di pintu oven? Bantu aku!"

"Baik lah!!" Menarik rambut Jeclyn

"Sakit..sakit, buka oven nya"

"Tidak mau terbuka"

"Tidak bisa!!! Mungkin karena terganjal rambut mu.. Pintu nya jadi macet dan kencang"

"Cari cara lain"

"Aku ambil gunting dulu" Berjalan melewati Jeclyn

"Tunggu ... Kau mau apa?" Menarik tangan Albert

"Tentu saja mengunting rambut mu"

"Tidak akan kubiarkan satu helai pun hilang!!!" Menatap tajam mata Albert,seolah-olah mengatakan kau potong rambut ku kau mati

"Baik kita cari cara lain"

"BAGUS!!!"

"Rambut mu berasap.. Bisa terbakar nanti!!"

"Huwa.. Huwa.. Potong saja. Potong"


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C40
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión